Ada ribuan lulusan sarjana dari beragam universitas setiap tahunnya. Ada yang lulus dengan nilai cumlaude, ada juga yang lulus karena masa kuliah sudah habis. Sehingga, target wisuda hanya untuk menghindari drop out (DO) oleh kampus saja. Kalau bisa pas kuliah nanti kamu bisa lulus tepat waktu ya.
Setelah lulus, para alumni pasti akan mulai berkarier di dunia kerja. Beragam profesi menanti fresh graduate untuk bergabung dan memberi ide-ide baru. Selain kerja, ada juga sebagian alumni yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat magister (S2).
Kini, kuliah tingkat magister (S2) tak lagi mahal, karena banyaknya beasiswa yang bertebaran di tiap kampus. Bukan hanya untuk kampus-kampus dalam negeri, universitas luar negeri pun berbondong-bondong memberikan beasiswa. Kamu bisa mengambil salah satu beasiswa tersebut.
Bila beruntung, kamu bisa menjadi salah satu mahasiswa yang bisa melanjutkan jenjang kuliah S2 di luar negeri seperti dua alumni mahasiswa Universitas Trunojoyo ini.
Dodik Pranata Wijaya
Dodik adalah mahasiswa lulusan Fakultas Hukum di Universitas Trunojoyo. Ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi selama kuliah. Salah satu prestasi yang ia dapat semasa kuliah ialah menjabat sebagai presiden mahasiswa.
Bersama kesepuluh rekannya, Dodik juga sempat membuat organisasi sendiri yang bernama permadani diksi nasional. Quipperian juga bisa lho mengikuti jejak Dodik membuat organisasi di luar sana yang bermanfaat untuk beraktivitas.
Setelah lulus dari Universitas Trunojoyo. Dodik sempat pergi ke Pare, Kediri untuk belajar bahasa Inggris. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri mengikuti beasiswa LPDP. Jadi, selama berada di Pare, ia juga mengurus persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk ikut beasiswa LPDP.
Sekadar informasi Quipperian, LPDP ialah program beasiswa untuk magister dan doktor. Beasiswa LPDP, semacam beasiswa Bidikmisi di jenjang S1. Jadi, seluruh biaya kuliah dan tunjangan hidup selama kuliah, dibiayai oleh pemerintah. Namun, persyaratan yang harus ditempuh juga lebih banyak. Salah satunya adalah siap mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia. Kemudian, karena target universitas untuk beasiswa LPDP biasanya di luar negeri, kamu harus memenuhi nilai toefl setinggi 500. Itulah mengapa Dodik lebih dulu mempersiapkan dirinya di Pare.
Dodik adalah mahasiswa yang terampil dan rajin semasa kuliah. Tak heran sekarang ia bisa kuliah di Universitas Michigan, College of law, USA. Meskipun universitas ini bukan pilihan utamanya. Ia tetap menjalani kuliahnya dengan syukur.
Berkat kegigihannya, ia juga pernah meraih penghargaan sebagai mahasiswa inspiratif Trunojoyo. Selama di Universitas Trunojoyo, Dodik memang dikenal karena perubahan-perubahan yang ia buat untuk kampus ketika menjabat sebagai presiden mahasiswa. Ia menjadi contoh banyak mahasiswa dalam menjalani kehidupan di kampus.
Hidayat
Di tahun yang berbeda, Alumni Universitas Trunojoyo yang menyusul Dodik mendapatkan beasiswa magister ke luar negeri adalah alumni Teknik Industri bernama Hidayat. Di tahun 2016 lalu, ia mendapat kesempatan menerima beasiswa LPDP ke Australia. Mahasiswa asal Gresik ini diterima di Universitas South Wales, Australia. Ia mengambil jurusan master of engineering Science.
Sama halnya dengan Dodik, Hidayat juga datang ke Pare untuk mempersiapkan keberangkatannya menuju universitas di Australia. Ia juga datang ke sana untuk memperdalam kemampuan bahasa Inggris. Kenapa ya banyak mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri menetap dulu di Pare?
Alasan pertama, Quipperian pasti tahu kalau Pare sering disebut kampung Inggris di kota Kediri. Jadi selain belajar tatanan bahasa Inggris yang baik, di kampung ini kamu juga bisa langsung mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris kalian. Selain itu, beberapa tempat kursus mewajibkan muridnya untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
Kalau di sekolah mungkin kamu malu berbicara menggunakan bahasa Inggris karena takut salah. Di Pare kamu tidak perlu malu, karena sebagian besar orang-orang yang datang ke sana untuk belajar bahasa Inggris. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan ditertawai oleh teman sekelasmu karena salah pengucapan atau semacamnya.
Selama berkuliah di Universitas Trunojoyo, Hidayat pernah berprestasi menjuarai product competition dan tegolong lulusan terbaik jurusan Teknik Industri. Hidayat berhasil memboyong IPK cumlaude dan lulus selama 3,5 tahun di 2016 lalu.
Bila di sekolah kamu dekat dengan guru, atau sering diminta guru membantu menjelaskan pelajaran pada teman-temanmu, mungkin kamu bisa menjadi Hidayat selanjutnya. Mengapa begitu?
Karena selama menjadi mahasiswa, Hidayat juga pernah menjadi asisten lab, CO-Lab, juga drafter engineering. Dari kegiatan ini, dapat dilihat juga ia termasuk mahasiswa yang cerdas dan mungkin dekat dengan dosen. Inspiratif nih, Quipperian mungkin bisa mencoba menjadi salah satu asisten-lab ketika kuliah nanti.
Dua alumni ini menjadi alumni mahasiswa Universitas Trunojoyo yang sangat inspiratif dan banyak dikenal oleh mahasiswa. Universitas Trunojoyo bisa memboyong kamu ke berbagai universitas di luar negeri jika kamu mau serius berkuliah.
Quipperian harus tahu, sudah banyak alumni-alumni Universitas Trunojoyo yang juga mondar-mandir di dunia kerja. Mereka berhasil menduduki posisi-posisi terbaik dalam perusahaan di Indonesia. Itu semua berkat pembelajaran, pengalaman, juga prestasi-prestasi yang didapatkan selama menjadi mahasiswa Universitas Trunojoyo. Kuliah di manapun kamu, bisa berprestasi selama serius menjalaninya. Jadi Quipperian, kami tunggu kedatanganmu ke Universitas Trunojoyo dan ayo raih kesuksesan bersama!
Penulis: Igman Yuda Pratama
Referensi
Wawancara Langsung Mahasiswa
- Dodik Pranata Wijaya
- Hidayat
- Achmad Antonio