Home » Quipper Campus » Campus Life » Film Mengejar Embun ke Eropa: Potret Klasik Universitas Halu Oleo

Film Mengejar Embun ke Eropa: Potret Klasik Universitas Halu Oleo

Film Mengejar Embun ke Eropa: Potret Klasik Universitas Halu Oleo

Siapa sih yang enggak suka nonton film? Apalagi kalau film yang ditonton sarat akan pesan moral di dalamnya. Selain menambah wawasan, kamu juga bisa belajar banyak hal dari perjalanan hidup tokoh dalam film tersebut. Nah, bagi kamu yang suka nonton, “Mengejar Embun ke Langit Eropa” adalah salah satu film yang wajib kamu tonton.

Pasalnya, film yang dibintangi oleh Rizki Hanggono dan Putri Ayudya ini ternyata terinspirasi dari kisah nyata, lho. Film ini mengangkat kisah perjalanan hidup salah satu dosen di Universitas Halu Oleo yang juga merupakan alumnus kampus tersebut. Sehingga tidak heran Universitas Halu oleo dijadikan salah satu latar tempat dalam film ini.

Beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari film ini adalah sebagai berikut:

Kesuksesan Berawal Dari Cita-Cita

Film “Mengejar Embun ke Eropa” ini mengambil lokasi di Pulau Muna dan Kendari, Sulawesi Tenggara. Di awal cerita, kamu akan disuguhi potret kehidupan anak-anak di Pulau Muna yang hidup serba terbatas dan krisis akan air bersih.

Setiap pagi, anak-anak suku Muna hanya bisa mandi air embun yang menempel di dedaunan. Meski begitu, mereka tetap ceria, mereka tetap semangat ke sekolah. Mereka sadar bahwa dengan sekolah, mereka bisa menggapai cita-cita.

Kalau kamu, cita-citanya apa? Di antara kamu pasti ada yang menjawab Lulus SNMPTN atau SBMPTN di kampus favorit. Setidaknya, tantangan itulah yang akan kalian hadapi dalam waktu dekat ini.

Yang jelas, apapun cita-cita kamu, ketika ingin mewujudkannya maka berusahalah sekeras mungkin. Kalau kamu ingin lulus di perguruan tinggi favorit, maka belajar sungguh-sungguh. Sebab tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah usaha yang tak setinggi cita-cita.

Teguh Memegang Prinsip

Film ini mengisahkan Prof. Dr, Ir. Puro M.S yang ingin merubah apa yang selama ini telah terjadi di Universitas Delapan Penjuru Mata Angin (UDPA). Tokoh Puro yang diperankan oleh Rizky Hanggono mengalami konflik dalam perjalanannya menjabat sebagai seorang kepala jurusan.

Berbagai masalah datang menghampiri Puro hingga pada akhirnya jabatan sebagai Kepala Jurusan Sosial Ekonomi dicopot paksa oleh pejabat kampus UDPA karena dianggap menentang kebijakan kampus yang sarat akan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Bagaimana reaksi kamu tentang konflik yang dialami tokoh Puro? Apakah yang dilakukan Puro adalah hal yang salah? Tentu tidak. Justru tindakan Puro patut dicontoh karena berani menentang apa yang dianggapnya salah.

Ketika banyak orang memilih untuk terlibat dalam praktik KKN, Puro teguh memegang prinsipnya meskipun ia harus dicopot dari jabatan kepala jurusan. Tapi, menurutnya, hal itu lebih baik daripada memberi makan keluarganya dari uang haram.

Dunia kampus yang akan kamu masuki nantinya adalah miniatur kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya. Kamu akan dihadapkan dengan berbagai situasi yang menguji prinsip hidup kamu. Misalnya saja, di jurusanmu sedang pemilihan ketua himpunan jurusan.

Salah satu calon ketua ada yang “bermain amplop”. Di sinilah prisip kamu diuji apakah kamu akan memilih calon ketua berdasarkan kemampuannya atau memberikan suara karena ada iming-iming uang. Tentu yang menentukan adalah kamu sendiri.  

Jadilah Orang yang Amanah

Dalam film ini dikisahkan tokoh Puro berhasil menyelesaikan studinya di Eropa. Sepulangnya dari Eropa, Puro bekerja di Universitas Delapan Penjuru Angin di Kendari (UDPA), akan tetapi usahanya memperbaiki etos kerja para dosen serta  memberantas manipulasi nilai malah mengakibatkan dirinya dicopot dari jabatan Kepala Jurusan Sosial Ekonomi.

Namun, loyalitas, dan dedikasi Puro untuk UDPA, tak pernah surut. Ia selalu menjadi pribadi yang amanah dalam mengemban tugas yang diberikan. Hingga pada akhirnya, Puro dipercaya untuk menjadi rektor di kampus tersebut.

Quipperian, Sikap amanah adalah salah satu pesan yang bisa kamu teladani dalam kehidupan, baik di kampus maupun di rumah. Amanah berarti teguh memegang janji. Artinya, ketika kamu diberikan tugas, kamu harus menjalankannya dengan baik. Sikap amanah bisa kamu latih ketika nanti berada di kampus. Dengan mengikuti organisasi, kamu akan belajar bagaimana mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan.   

Hormati Orangtua

Sosok Puro dalam film ini adalah sosok yang sangat menghormati dan menghargai kedua orangtuanya. Meskipun telah memiliki pekerjaan yang mapan, ia tidak pernah sekalipun bersikap tak acuh kepada kedua orangtuanya.

Quipperian juga harus seperti itu. Meskipun sekolah kamu sudah tinggi dan pekerjaan kamu sudah mapan nanti, kamu harus tetap tunduk pada orangtua karena tanpa mereka kamu bukan siapa-siapa.

Tidak Ada Kekuatan Lain yang Melebihi Kekuatan Doa

Salah satu faktor kesuksesan seseorang adalah doa. Doa adalah senjata orang-orang beriman. Dengan berdoa kepada Tuhan, kamu akan lebih fokus dalam melakukan apapun. Karena kamu sadar bahwa apapun yang kamu harapkan, Tuhan lah yang menentukan.

Sosok Puro yang taat beragama membuktikan hal tersebut. Dengan doa, sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, justru bisa saja terjadi. Bila melihat latar keluarga Puro yang tidak mampu, hal yang mustahil bagi dia untuk melanjutkan pendidikan. Namun, dengan kekuatan doa, pada akhirnya Puro bisa melanjutkan studinya bahkan sampai ke Eropa. Wah, hebat ya!

Begitu juga dengan kamu. Selain berusaha dengan belajar sungguh-sungguh, kamu juga harus berdoa agar diberikan yang terbaik saat pengumuman UN maupun SNMPTN atau SBMPTN.

Nah, itulah beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari Film “Mengejar Embun Ke Eropa”. Eits, tapi ada beberapa hal yang mesti kamu tahu. Bahwa tokoh Prof. Dr. Ir. Puro, M.S. dalam film ini mewakili karakter Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, M.S. di kehidupan nyata.  

Prof. Usman adalah rektor Unversitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara. Beliau berasal dari suku Muna, salah satu suku yang mendiami Sulawesi Tenggara. Mantan ketua forum rektor ini telah menerbitkan buku biografinya yang berjudul “Usman Rianse, Anak Pinggiran Menggapai Impian”. Nah, semoga film ini bisa menginspirasi kamu ya, Quipperian.

Penulis: Asep Anugrah

Referensi

www.uho.ac.id

www.pusatsinopsis.com

www.beritasatu.com

www.kompasiana.com

Lainya untuk Anda