Menjadi mahasiswa rasanya tidak sah kalua belum bergabung dengan kelompok kegiatan mahasiswa. Nah, Quipperian, di universitas, kelompok kegiatan mahasiswa disebut UKM alias Unit Kegiatan Mahasiswa. UKM ini hampir mirip dengan kelompok belajar ekstrakurikuler yang ada di sekolah-sekolah.
Di UIN Ar-Raniry, pilihan UKM sangat beragam. Ada yang memfokuskan diri di bidang sosial, agama, budaya, olahraga, dan pecinta alam. Quipperian bebas memilih dan mendaftar di UKM mana saja sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. Nah, supaya Quipperian nggak galau dalam memilih UKM di UIN Ar-Raniry, berikut ini Quipper Video Blog bagikan informasi tentang beberapa UKM di UIN Ar-Raniry yang amat menonjol dan telah banyak mencetak prestasi.
UKM Sanggar Seni Seulawet (S3)
Ada yang menyebutnya UKM S3, ada pula yang menyebutnya UKM Seulawet. UKM ini didirikan pada tahun 1996 oleh beberapa mahasiswa IAIN Ar-Raniry (saat masih berstatus IAIN) sebagai media untuk melestarikan budaya dan kesenian Aceh. Pada awalnya, Seulawet dibentuk hanya sebatas mendukung kegiatan dan aktivitas mahasiswa. Saat itu, fokusnya hanya pada satu atau dua jenis kesenian Aceh saja.
Namun seiring waktu, keberadaan Seulawet terus berkembang hingga berkonsentrasi pada kerja peradaban, yakni melestarikan kesenian tradisional Aceh. Tidak sampai di situ, Seulawet juga berusaha mengembangkan tarian tradisional menjadi tarian garapan baru (kreasi).
Sanggar Seni Seulawet telah mengikuti berbagai ajang, baik lokal, nasional maupun internasional. Tahun 2008, Seulawet tampil pada ajang internasional di Hawaii. Tahun 2010, Seulawet bahkan mengguncang tiga negara sekaligus; di ajang Shanghai Expo-Tiongkok, Malaysia, dan Turkey pada Festival Internasional Folkar Dance (mewakili Indonesia) dan mendapat Juara 3.
Pada tahun berikutnya, Seulawet kembali ke Turkey mengikuti Internasional Music Sufi Eskishehir. Festival Seni Melayu Asia Tenggara di Padang Panjang juga mereka ikuti pada tahun 2012. Di Toraja, Seulawet juga pernah ambil andil pada Internasional Festival 2013. Terakhir, mereka turut memeriahkan Internasional Islamic Fair 2016 di Jakarta. Terbukti, hasilnya sungguh membanggakan.
Tak ayal, atas berbagai prestasi yang diperolehnya itu, Seulawet menjadi UKM paling diminati. Antusiasme dapat dilihat dari agenda penerimaan anggota baru, di mana Seulawet selalu menjadi UKM dengan peminat paling tinggi. Tidak hanya tari, Seulawet juga akan mengajarkan teknik vokal dan cara memainkan alat musik tradisional dan modern. Seulawet pun memiliki studio musiknya sendiri, loh. Jadi, Quipperian yang berbakat atau ingin mengasah bakat di bidang seni dapat menjadikan Seulawet sebagai pelabuhan utama jika berada di UIN Ar-Raniry.
Tapi Quipperian harus siap patah hati juga, ya. Sebab, Seulawet menyeleksi dengan ketat para anggota barunya, mulai dari teknik dasar tari, vokal, maupun cara memainkan alat musik. Tak jarang mahasiswa kerap kecewa karena jumlah anggota yang mendaftar jauh lebih banyak dibanding kuota penerimaan. Tapi, jangan khawatir, Quipperian. Tiada usaha yang mengkhianati hasil. Quipperian yang ingin bergabung dengan Seulawet harus mempersiapkan diri dengan baik mulai sekarang, ya. Nothing is impossible!
UKM Tarung Derajat
Tarung Derajat adalah jenis bela diri asli Indonesia yang dicetuskan pada era 1960-an oleh Ahmad Dradjat di Bandung. Ciri khas Tarung Derajat yakni memadukan sumber daya gerak otot, otak, serta nurani yang rasional dan realistis. Seluruh pergerakan anggota tubuh beserta bagian-bagian penting seperti kaki, tangan, kepala dan lainnya dilakukan dengan tujuan meningkatkan dan menerapkan lima unsur daya gerak yaitu kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan.
Gerakan-gerakannya terlihat lebih agresif dan dinamis dibanding jenis bela diri lain. Dalam Tarung Derajat, gerakannya meliputi tendangan, bantingan, kuncian, serta teknik dan strategi bertahan-menyerang yang praktis.
UKM Tarung Derajat UIN Ar-Raniry hingga kini telah mengikuti berbagai kejuaraan dan memperoleh hasil yang membanggakan. Tercatat, sejumlah anggota Tarung Derajat UIN Ar-Raniry berhasil menyabet gelar pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Pekan Olahraga Aceh (PORA), dan berbagai kejuaraan Tarung Derajat yang digelar baik di tingkat lokal maupun nasional.
Quipperian yang punya naluri bertarung dapat memilihi UKM ini sebagai tempat mengasah bakat dan kemampuan. Tentu Quipperian harus bersedia ditempa fisiknya terus-menerus agar dapat menjadi petarung sejati, ya. Sekadar informasi, Tarung Derajat kini telah digunakan sebagai latihan bela diri oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri, loh. Bergabung dengan UKM Tarung Derajat tentu menjadikan Quipperian terlihat lebih gagah dan secara tidak langsung Quipperian juga telah ikut melestarikan seni bela diri khas Indonesia.
UKM Gainpala
Gainpala adalah singkatan dari Gerakan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Pecinta Alam. Dari namanya saja, Quipperian sudah bisa menebak dong kelompok mahasiswa ini bergerak di bidang apa dan melakukan kegiatan apa saja?
Hampir semua kampus punya UKM ini, tak terkecuali UIN Ar-Raniry. Adapun kegiatan yang dilakukan UKM Gainpala berupa ekspedisi alam seperti hiking, jelajah alam, dan olahraga air berupa olahraga arus deras.
Biasanya mahasiswa pecinta alam selalu diidentikkan dengan mereka yang berpakaian acak-acak, rambut gondrong, dan berbagai citra negatif lainnya. Pemandangan seperti ini dijamin tidak akan Quipperian temukan di UIN Ar-Raniry karena mahasiswa di sana dituntut untuk selalu berpakaian rapi dan laki-laki dilarang menggondrongkan rambutnya.
Bagi Quipperian yang punya hobi di bidang petualangan, Gainpala adalah tempat yang paling tepat untuk menyalurkannya. Apalagi kalau nanti punya kesempaatan menjelajah alam Aceh. Wah, Quipperian akan dibuat jatuh cinta berkali-kali oleh keindahannya. Tentu, hal itu dapat Quipperian lakukan bersama anak-anak Gainpala.
Penulis: Khairil Akbar