Karena kuliah itu jangka waktunya panjang, pilihan untuk mencari tempat tinggal yang stategis, aman, dan dekat dengan akses kampus pun menjadi pilihan yang tepat. Yang namanya ngekos atau ngontrak itu wajar dialami oleh semua mahasiswa rantau. Karena itu, Quipperian harus tahu dulu jenis tempat tinggal untuk mahasiswa rantau apa saja.
Kosan, kontrakan, apartemen, atau rumah saudara mungkin bisa dijadikan tempat menetap sementara para mahasiswa urban. Kalau di kota-kota besar seperti Jakarta, pilihannya amat sangat banyak. Mulai dari apartemen yang fasilitasnya sudah disediakan, juga letak bangunannya mudah dijangkau dari tempat studi ke pusat hiburan, lalu kosan yang bentuknya rumah atau rusun pun ada dengan fasilitas yang biasanya kamu isi sendiri. Selain itu, ada juga kontrakan di perumahan. Itu semua bisa dipilih sesuka hati dan sesuai dengan budget yang dimiliki.
Namun, penting untuk Quipperian ketahui bahwa jika kamu studi di Universitas Teuku Umar ini, pilihan tempat tinggalnya tidak begitu beragam.Mahasiswa rantau yang studi di UTU mayoritas menetap di rumah sewa atau kontrakan.
Kontrakan sekitar UTU
Pilihan rumah kontrakan lokasinya tersebar banyak di daerah Meulaboh, salah satu yang aksesnya dekat dengan kampus UTU misalnya rumah di kawasan Perumnas, Perumahan ADB 1 dan 2, atau Perumahan Penaga Baro.
Perumahan yang tersedia ini juga beragam bentuk dan luasnya, Quipperian. Ada tipe 21 dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi, ada yang tipe 29 yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi, atau tipe 31 dengan dua kamar tidur, dua kamar mandi juga dapur.
Apa saja fasilitasnya?
Untuk sistem ngontrak rumah ini, fasilitas yang disediakan oleh pemilik ialah unit saja. Jadi, untuk barang-barangnya bisa di isi sendiri oleh penyewa. Dengan begitu, Quipperian bisa dengan mudah menata ruangannya sesuai dengan karakter diri kamu.
Setiap rumah boleh di isi berapa orang?
Quipperian tidak perlu cemas jika takut untuk tinggal sendiri, karena sistem ngontrak rumah ini bisa diisi oleh maksimal penghuni empat orang. Jadi kamu bisa sharing dengan teman-teman yang merantau juga untuk tinggal bersama. Atau bisa dirundingkan juga dengan si pemilik rumah kalau kamu mau sewa satu rumah untuk sendiri supaya lebih bebas.
Berapa biaya sewanya?
Well, berbicara soal sewa rumah pasti Quipperian berpikir harganya ‘pasti mahal!’. Eits, tunggu dulu! Kalau di Jakarta bisa saja ‘mahal’. Namun, tidak dengan perumahan di kawasan kampus UTU ini. Untuk biaya sewa rumah per tahunnya berkisar 3 juta, atau lebih. Harga ini cukup ekonomis jika dibandingkan dengan kosan di kota besar yang dengan harga 3 juta biasanya hanya cukup untuk sewa kamar per bulan.
Jangan kaget jika harga sewa di sekitar kampus ini tergolong ekonomis karena jumlah perumahan yang ada di kawasan ini jumlahnya banyak dan beragam sehingga hargapun bersaing. Jadi cukup nyaman, bukan! Quipperian juga bisa mendapat tempat tinggal yang harganya ekonomis dan bentuknya benar-benar selayaknya rumah.
Kenapa harus rumah kontrakan?
Ini dia yang perlu Quipperian ketahui juga. Tsunami besar yang menghantam Aceh pada 2004 silam turut mengikis kawasan Meulaboh. Dulunya di kawasan ini juga terdapat kosan dan sejenisnya. Namun, karena peristiwa bencana besar itu, banyak sekali bangunan yang runtuh dan hancur. Dari peristiwa inilah, pemerintah Aceh berbenah diri dengan melakukan pembaharuan di kawasan Meulaboh dengan membangun banyak perumahan sebagai tempat tinggal warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Banyaknya perumahan yang ada di kawasan Meulaboh ini juga dimanfaatkan sebagian warga untuk disewakan kepada yang membutuhkan. Saat ini di kawasan Meulaboh juga sudah berdiri sebuah perguruan tinggi negeri bernama Universitas Teuku Umar. Dan mahasiswa yang belajar di kampus ini tidak hanya mahasiswa asal Aceh saja, tapi luar Aceh pun ada. Para warga yang menetap di kawasan perumahan tersebut membuka usaha sewa rumah yang diperuntukan untuk mahasiswa tersebut. Tentunya dengan harga yang ekonomis dan bersaing, serta tempat yang strategis bisa mendatangkan keuntungan bagi para pemilik rumah sewa ini.
Jadi karena hal ini juga, akomodasi mahasiswa sedikit terbatas. Namun, sebagai solusinya Quipperian bisa menggunakan pilihan sewa rumah atau ngontrak ini jika berkuliah di kampus UTU nanti.
Tips sewa rumah
Sebagai tips supaya Quipperian bisa lebih prepared dengan sistem ngontrak, Quipper Video Blogs udah merangkumnya untuk kamu, berikut ini.
Pertama, karena Quipperian sudah tau kalau di sekitar kampus UTU itu hanya ada sewa rumah dengan fasilitas unit saja, maka kamu harus merinci keperluan isi rumah dengan detail seperti kasur, lemari, keperluan dapur dan lainnya. Kalau tidak memungkinkan bawa dari rumah, kamu bisa membeli di pasar kawasan Meulaboh.
Kedua, sewalah rumah yang memang aksesnya benar-benar dekat dengan kampus, misalnya hanya perlu jarak tempuh 15 menit menuju kampus. Hal ini menghindari kamu telat masuk kelas.
Ketiga, pikirkan matang-matang apakah mau tinggal sendiri atau ajak teman untuk tinggal bersama. Karena ada plus minusnya kalau kamu mengajak teman tinggal bersama. Pertama, biaya sewa bisa lebih ringan dan kamu juga ada teman sharing untuk bisa banyak belajar satu sama lain. Tapi kamu juga bisa jadi kurang bebas karena perbedaan kebiasaan yang butuh penyesuaian.
Jadi pilihan ada di kamu ya, Quipperian. Semoga informasi ini dapat membantu kamu agar nyaman dalam perjalanan studi menjadi mahasiswa urban.
Penulis: Avinda Eka Utami
Referensi :
Wawancara via telepon dengan perwakilan BEM UTU