
Sumber: http://www.ugm.ac.id
Quipperian! Penasaran nggak sih seperti apa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sesungguhnya? Setelah baca artikel ini, kamu akan semakin mantap untuk masuk UGM. Ini karena UGM menawarkan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Di sini kamu juga bisa berinteraksi dan menjalin persahabatan dengan pemuda-pemudi hebat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Definisi seorang intelektual a la UGM
Semakin hari, kecintaan saya pada kampus UGM semakin besar. UGM punya definisi lain tentang seorang intelektual, yakni bukan saja seorang yang berpikir logis dan kritis, tapi bermoral dan beretika.
Di UGM, ada mahasiswa yang hanya menghabiskan waktunya di perpustakaan dan ruang kelas. Ada mahasiswa yang aktif ikut berbagai lomba dan konferensi. Ada mahasiswa yang memilih terlibat dalam pergolakan massa dan demonstrasi. Tapi ada juga yang suka berbincang santai, diskusi tentang minat dan bakat yang sama. Setiap kelompok ini punya warna yang berbeda dan atmosfer akademik yang unik.
—Azka Azifa Binur (Ilmu Ekonomi UGM 2013)
Budaya dan pertemanan yang plural
Menurutku, di UGM itu budaya dan pertemanannya plural banget! Pemuda dari Sabang sampai Merauke ada yang kuliah di UGM. Ini yang membuat UGM istimewa. Kalau kuliah di UGM, jalan untuk building and networking friendship jadi terbuka lebar.
Orang-orang Jogja sendiri sangat welcome terhadap kami para pendatang. Di tambah lagi lingkungan kampusnya yang mendukung banget buat belajar. Makanya kita jadi terpacu untuk mengejar prestasi akademik maupun belajar menghargai sesama. Jadi bener-bener merasa bahagia kuliah di UGM.
Elok Pitaloka (Teknik Industri UGM 2014)
UGM Kampus Kerakyatan
UGM merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia dan terlihat paling sederhana serta merakyat. Selain itu, di UGM kita bisa lebih banyak bertemu dengan orang-orang dari segala wilayah di Indonesia.
Atmosfer akademik di sini bagus, kompetisinya terlihat karena orang-orangnya juga pilihan dari daerahnya masing-masing. Di sini kehidupan kampusnya asyik, orangnya ramah-ramah.
— Kevin Ardyna Azhar (Teknik Sipil UGM 2015)
Kualitas internasional tapi tidak melupakan nilai-nilai lokal
UGM adalah kampus yang besar, tapi rendah hati. Berkualitas internasional, tapi berkarakter dan respek sama nilai-nilai lokal. Menurut pengalaman saya, mahasiswa UGM terasa spesial ketika disandingkan dengan universitas lainnya. Bukan hanya karena UGM mengajarkan kami untuk berpikir terstruktur dan menganalisis secara dalam, tapi juga punya karakter rendah hati dan selalu mau belajar.
UGM baik untuk dijadikan tempat kuliah karena kualitasnya yang bagus banget, untuk beberapa prodi bahkan yang terbaik di Indonesia. Selain itu, UGM terletak di Jogja, kota yang menyenangkan dengan biaya hidup yang tidak terlalu tinggi. Lingkungan Jogja juga mendukung aktivitas belajar. Fasilitas UGM pun memadai, jaringan alumninya kuat dan telah tersebar di Indonesia.
— Santika Nindya Hapsari Wibowo (Akuntansi UGM 2013)
UGM adalah paket komplit
UGM universitas top, jadi kalau bisa di UGM, why not. Lingkungan pertemanannya bagus sampai sarana prasarana kampusnya lengkap banget: Perpus, Kopma, gelanggang, juga wifi. UGM juga subscribe banyak banget jurnal internasional, jadi kami gampang kalau mau cari referensi dan literatur dari jurnal internasional.
— Insani Agam Firdaus (Pemuliaan Tanaman UGM 2012)
Atmosfer akademiknya sangat kompetitif, mahasiswa dituntut lebih aktif, terutama saat waktu diskusi di kelas. Lewat diskusi, kami sering dapet pengetahuan baru dari dosen yang nggak ada di buku, jadi bisa tambah ilmu. Selain itu, tenaga pengajarnya punya kompetensi mumpuni di bidangnya. Lingkungan UGM kondusif, fasilitas kampus yang tersedia juga sangat membantu untuk belajar dan mengembangkan diri.
— Dewi Kusuma Ratih (Manajemen UGM 2013)
Semua ada di UGM, termasuk kenyamanan
Atmosfer belajar di UGM luar biasa nyaman. Adem ayem. Belajar di sini adalah salah satu kenikmatan. Teman-teman saya, walau semuanya high performing di bidangnya masing-masing, selalu siap membantu saya kalau bingung pada pelajaran tertentu. Kalau kita ingin ikut lomba atau kegiatan tertentu, wah, banyak banget yang bisa kita ajak kerja sama.
Fasilitasnya juga lengkap, tenaga pendidik yang mumpuni, hingga kesempatan-kesempatan luar biasa yang cuma bisa dirasakan mahasiswa UGM. Coba deh cek web OIA (kantor urusan internasional UGM), setiap minggu ada info exchange yang eksklusif untuk mahasiswa UGM. Perpustakaan juga lengkap koleksinya. Bahkan, UGM melanggan jurnal-jurnal internasional yang sangat membantu kami dalam menimba ilmu di sini.
— Risqika Edni Doni Achsan (Teknik Industri UGM 2013)
Kamu pun bisa jadi bagian dari UGM
Kalau mau berkembang, dan mau tahu segalanya, UGM menyediakan wadahnya. Soal fasilitas nggak usah ditanya. Pernah, hampir sering dulu pas maba (mahasiswa baru), pulang ke kos sebelum subuh atau dini hari, karena nyaman di kampus. Kalau soal akademik, menurutku nggak perlu pinter buat bisa mengikuti perkuliahan di sini, yang penting rajin.
Rajin kuliah, rajin gaul sama angkatan atas, rajin ketemu dosen pembimbing. In shaa Allah akademik lancar. Soalnya percuma pinter tapi kalau males tetep aja akademik terbengkalai. Kalau mau kuliah sambil ngerubah mental urakan jadi berhati nyaman, ya ke UGM!
— Lintang Fajar Putri Aliftian (Manajemen Sumber Daya Perikanan UGM 2012)
Nah, gimana Quipperian? UGM ini paket komplit banget ya? Jangan ragu lagi untuk kuliah di UGM. Dijamin deh, di sini kamu akan merasa kalau UGM itu adalah rumah keduamu. Karena di UGM, kamu nggak hanya dibekali pengetahuan dan dididik untuk jadi pintar, tapi juga ditempa jadi pribadi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar serta tetap rendah hati.
Penulis: Nurul Qolbi







