Home » Quipper Campus » Campus Life » Kisah Alumni Berprestasi Universitas Borneo Tarakan Yang Penuh Inspirasi

Kisah Alumni Berprestasi Universitas Borneo Tarakan Yang Penuh Inspirasi

Kiprah Universitas Borneo Tarakan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri pertama di Provinsi Kalimantan Utara tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, berdirinya Universitas Borneo Tarakan telah membuka peluang lebih besar bagi warga lokal untuk dapat melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi di kota Tarakan dan sekitarnya, sebab dengan semakin banyaknya warga lokal yang menempuh studi ke jenjang universitas maka akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

Nah, kali ini Quipper Video Blog akan mengulas tentang alumni dari Universitas Borneo Tarakan yang memiliki segudang prestasi dan tetap fokus dalam membangun daerahnya. Siapa saja sih mereka? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Agung Pribadi

Melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi adalah impian yang selalu berada di benak seorang Agung Pribadi. Kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan tidak pernah melunturkan tekad dan semangatnya untuk terus belajar agar bisa mewujudkan impiannya.

Agung Pribadi merupakan anak ketujuh dari delapan (8) bersaudara. Ayahnya telah meninggal dunia sejak Agung masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan ibunya adalah seorang asisten rumah tangga, dan saudara-saudaranya belum ada seorang pun yang meneruskan sekolah hingga ke perguruan tinggi.

Sebelum meninggal, sang ayah berpesan kepada Agung, “Sekolahlah setinggi-tingginya, Nak, karena kamu anak laki-laki sendiri di keluarga. Jangan seperti kakak-kakakmu”. Nasihat terakhir ayahnya tersebut semakin menguatkan tekadnya untuk melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi.

Setelah lulus SMP Agung sempat menunda untuk melanjutkan sekolah karena ketiadaan biaya. Kondisi tersebut tidak membuat Agung lantas menyerah untuk meraih mimpinya. Setahun berselang, akhirnya Agung bisa kembali melanjutkan sekolah berkat bantuan dari keluarga besar almarhum ayahnya. Agung kemudian menempuh pendidikannya di SMKN 1 Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Setelah lulus dari SMKN 1 Barru, ia melanjutkan studi ke Universitas Borneo Tarakan melalui jalur Beasiswa Bidikmisi.

Selama kuliah, ia menyambi bekerja sebagai sales keliling, penjaga fitness center, cleaning service, dan bahkan sebagai tukang sapu halaman futsal. Namun, pekerjaannya tersebut sama sekali tidak mengganggu kuliah atau pun prestasi Agung. Buktinya Agung mampu menyelesaikan studinya dari jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Borneo Tarakan dengan IPK 3.92. Atas pencapaian tersebut, ia mendapatkan predikat Lulusan Terbaik I Wisuda ke-XV Universitas Borneo Tarakan pada 19 Mei 2016 lalu.

Agung Pribadi beranggapan bahwa kesuksesan yang telah diraihnya dapat diraih oleh siapa saja yang berusaha dan berdoa tanpa lelah. “Janji Allah bagi siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil. Allah menjawab semua usaha dan doa saya ini melalui [beasiswa] Bidikmisi,” lanjutnya.

Arindhi Yulianingtyas

Arindhi Yulianingtyas merupakan alumni berprestasi jebolan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Matematika. Anak bungsu dari tiga (3) bersaudara ini berhasil lulus dari Universitas Borneo Tarakan dalam jangka waktu tiga (3) tahun delapan (8) bulan, dengan IPK 3.83 lho!  Atas pencapaian tersebut, ia menyabet penghargaan Lulusan Terbaik pada wisuda yang berlangsung tanggal 17 November 2016 lalu. Karakter Arindhi yang ulet, pekerja keras, dan tekunlah yang mengantarkannya menjadi lulusan terbaik.

Kehidupan keluarga Arindhi sangat sederhana, ayahnya sudah lama tidak bekerja dikarenakan faktor kerusakan syaraf pada kedua bola matanya, sedangkan ibunya melakoni pekerjaan sebagai asisten rumah tangga sekaligus tukang pangkas rambut. Namun, hal ini sama sekali tidak pernah membuatnya patah arang.

Berkat kecerdasannya, Arindhi mampu melanjutkan pendidikannya ke Universitas Borneo Tarakan dengan memperoleh Beasiswa Bidikmisi. Selama berkuliah dia menyambi berjualan bensin di depan rumahnya demi membantu perekonomian keluarga.

Pesan Arindhi buat kamu yang memiliki niat untuk melanjutkan kuliah namun terkendala biaya adalah jangan pernah mengeluh dan berusahalah mencari peluang. “Selain itu, hiduplah dengan hemat serta investasikanlah dengan baik penghasilan yang kamu dapat untuk masa depanmu,” tegas Arindhi.

Rebeka Leding

Alumni dari Universitas Borneo Tarakan ini rela mengabdikan dirinya untuk membangun daerahnya menjadi lebih baik lagi. Dia ingin kehadirannya dapat bermanfaat bagi orang lain dan salah satu upaya untuk mewujudkan keinginannya tersebut adalah melalui bidang pendidikan, yang menjadi fokusnya selama kuliah di Universitas Borneo Tarakan.

Rebeka mendedikasikan dirinya untuk menjadi tenaga pendidik di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara. Dara kelahiran 27 September 1991 ini berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan mengajar di SDN 03 Peso yang berlokasi di Desa Long Peleban, Kecamatan Peso. Lokasi ini merupakan salah satu daerah yang terisolasi. Rebeka menjelaskan, “Untuk menjangkaunya hanya ada transportasi sungai dengan menggunakan perahu ketinting. Itupun kondisi sungai masih cukup rawan dan sewaktu-waktu ketinting bisa karam”. Namun, hal tersebut tak membuatnya gentar untuk tetap mengajar.

Upaya yang dilakukan Rebeka ini patut diapresiasi karena ketika kebanyakan orang memprioritaskan untuk mencari pekerjaan di kota-kota besar, ia malah rela ditempatkan di daerah terpencil. Apa yang dilakukannya semata-mata untuk mencerdaskan anak bangsa. Ia menuturkan, “Mengabdi di pedalaman lebih ke panggilan hati untuk bisa memajukan daerah pedalaman, khususnya melalui pendidikan”. Sangat menginspirasi ya!

Nah, Quipperian, semoga kisah para alumni Universitas Borneo Tarakan ini bermanfaat bagi kamu ya! Jangan pernah berputus asa dan teruslah berjuang demi meraih masa depanmu. Jadilah inspirasi dengan mengabdi untuk daerahmu, Quipperian!

Penulis: Muhamad Handar

Lainya untuk Anda