Home » Quipper Campus » Campus Life » Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Halo Quipperian! Ada yang pengen masuk ITS? Atau ada yang belum tahu ITS itu di mana? Solo kah? Semarang kah? Bukan! Jadi kepanjangan dari ITS adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Jangan ketuker sama kampus lain ya! Hihihi.

Kali ini Quipper Video Blog kepo-kepoin beberapa mahasiswa ITS tentang pengalaman mereka selama bekuliah di sini. Ada Angga dari S1 Teknik Industri, Yuniar dari S1 Teknik Sistem Perkapalan, Adi dari S1 Teknik Informatika, dan Syarah dari S1 Statistika.

Kenapa sih pilih ITS?

Ketika ditanya mengenai perasaan ketika diterima di ITS, mereka kompak menjawab senang. Karena untuk masuk ke ITS butuh perjuangan. Syarah misalnya, yang sempat ditolak dari jurusan lain sebelum berhasil masuk jurusan Statistika.

Awalnya ia mencoba mendaftar ke ITS lewat jalur SNMPTN dengan tujuan Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, akan tetapi Syarah belum beruntung. Setelah mencoba berbagai jalur lain, akhirnya Syarah diterima di S1 Statistika ITS lewat jalur Seleksi Mandiri PKM.

Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Berbeda dengan Syarah, Quipper Vide Blog berhasil merangkum informasi dari beberapa mahasiswa yang lulus lewat jalur SNMPTN, yaitu Adi dan Yuniar.

Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Nah, pada saat menjalani kuliah semester pertama, mereka mengaku kaget karena jurusan yang diambil ternyata tidak sesuai perkiraan. Adi misalnya, awalnya dia ingin kuliah di Jurusan Teknik Informatika karena tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan perangkat keras atau hardware komputer.

Ternyata setelah menjalani kuliah, Adi pun agak kaget, karena di Teknik Informatika, segala hal yang dia pelajari justru berhubungan dengan software serta pemrograman komputer. Senada dengan Adi, Syarah juga merasa kaget ketika menjalani kuliah di Jurusan Statistika.

Syarah mengira kuliah statistika hanya berkutat dengan hitung-hitungan saja. Ternyata di dalam Statistika juga belajar mengenai komputasi. Jadi, Quipperian jangan sampai salah pilih jurusan ya! Pelajari dengan saksama Kurikulum dari jurusan yang akan dipilih.

Lain lagi cerita dari Syarah. Iklim Surabaya yang cenderung panas membuat Syarah berulang kali jatuh sakit di awal-awal kuliahnya. Mahasiswi asal Padang ini juga sempat mengalami ketidakcocokan akibat cuaca yang berbeda dibanding tempat asal. Jadi, Quipperian harus pandai-pandai menjaga diri supaya tidak gampang sakit. Makan tepat waktu serta cukup istirahat bisa jadi obat mujarabnya.

Selain cerita mereka bertiga di atas, ada pula Angga yang siap berbagi cerita dengan kalian. Angga berpendapat bahwa yang paling bikin dia kaget adalah pola belajarnya yang benar-benar berubah. Ketika di SMA, siswa rutin belajar 6 hari seminggu dari pagi sampai siang atau sore.

Di bangku perkuliahan, terkadang kita mendapat jadwal yang tidak teratur. Terkadang ada kuliah padat di hari Senin, kemudian di hari Selasa tidak ada kuliah, namun di hari Rabu ada kuliah sore. Jadi sebagai mahasiswa harus pintar-pintar mengatur waktu. Kita juga bisa memilih, mau ambil mata kuliah yang  padat namun bisa lulus lebih cepat, atau sebaliknya, mengambil lebih sedikit mata kuliah tiap semesternya, namun dengan resiko lulus lebih lama.

Kuliah di ITS Itu Gimana, Sih?

Meski ada tantangan baru ketika menjadi mahasiswa baru, mereka berempat mengaku bisa mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satunya karena teman-teman seangkatan yang kompak dan saling membantu. Di ITS memang ada budaya pengkaderan untuk membentuk angkatan yang solid.

Nah, budaya ini membantu mahasiswa ITS untuk survive dalam dunia perkuliahan. Di ITS juga banyak pelatihan kemahasiswaan yang ditujukan untuk mengasah softskill, misalnya Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM), untuk mengembangkan keahlian manajemen berorganisasi, yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru.

Tips-Tips Kuliah di ITS

Angga memaparkan tipsnya untuk beradaptasi di lingkungan baru, yaitu 1) Belajar dari lingkungan sekitar, misalnya mengenali kultur daerah sekitar; 2) Carilah teman yang dapat membantumu dalam perkuliahan; dan 3) Carilah metode belajar yang nyaman untuk membantu prestasi akademikmu.

Menurut Angga, kebanyakan fasilitas yang ada di laboratorium dan ruangan kelas sudah memadai untuk mendukung kegiatan belajar. Adanya ruang baca di setiap jurusan juga membantu mahasiswa untuk menemukan buku-buku referensi. Bahkan beberapa fasilitas di sini juga ada yang tersedia selama 24 jam.

Selain berkuliah, mereka juga mengikuti berbagai macam kegiatan kemahasiswaan di ITS. Angga, yang pernah menjabat sebagai Presiden BEM ITS periode 2015/2016 menjelaskan, selain menjalankan berbagai program kerja, BEM ITS juga sering menggelar diskusi terkait berbagai kebijakan, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, karena ranah BEM ITS yang memang bergerak di bidang sosial politik.

Lain lagi dengan yang dilakukan Adi. Sebagai staf Departemen Media Informasi di Himpunan Mahasiswa Jurusan, ia rutin menyebarkan berbagai informasi mengenai keprofesian jurusan teknik informatika maupun kegiatan himpunan jurusan, yang diterbitkan baik melalui buletin maupun konten digital.

Sementara rekan mereka yang lain, Yuniar, juga aktif di lembaga keprofesian yaitu Society of Petroleum Engineer ITS Student Chapter (SPE ITS-SC). Lembaga yang diikuti Yuniar ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai jurusan di ITS yang memiliki minat terhadap perminyakan.

Buat Quipperian yang ingin masuk ITS, Angga berpesan untuk selalu mengenali jurusan yang ingin kamu masuki, karena, bisa jadi apa yang kamu bayangkan sangat berbeda dengan kenyataannya. Selain itu, jadikan kuliah sebagai metode kamu untuk mendapatkan ilmu. Jangan pernah sia-siakan kesempatan untuk berkuliah.

Sebagai mahasiswa, jadikan juga kuliah sebagai wadah agar kamu lebih bermanfaat, baik bagi keluarga, teman-teman, atau masyarakat sekitar. Jangan sampai ketika kuliah kamu malah tidak mendapat manfaat apa-apa. Yang terakhir, tidak semua ilmu akademik yang didapatkan ketika kuliah, akan terpakai di kehidupan pasca kampus. Akan tetapi, pola berpikir dan kemampuan memecahkan masalah yang akan lebih berpengaruh buat kamu nantinya.

Nah, itu tadi beberapa testimoni dari mahasiswa ITS terkait kehidupan kampus mereka. Kalian ditunggu, lho, untuk menjadi salah satu bagian dari mereka!

Penulis: Firdian Ilhamsyah

Referensi

Wawancara langsung dengan mahasiswa:

  1. Angga, S1 Teknik Industri
  2. Yuniar, S1 Teknik Sistem Perkapalan
  3. Adi, S1 Teknik Informatika
  4. Syarah, S1 Statistika

Lainya untuk Anda