UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memang menarik dari segi tata letak yang berada di perbatasan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, serta bangunannya yang berada di tepi jalan raya membuka peluang bagi para pengusaha kuliner maupun wisata untuk menggaet mahasiswa menjadi konsumennya.
Mau tahu tempat apa saja yang ramai dikunjungi mahasiswa UIN Jakarta jika berada di luar kampus? Tempat mana saja sih yang sesuai dengan kantong mahasiswa? Di mana tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama teman di minggu pagi? Ini dia beberapa ulasannya.
Kuliner A la Mahasiswa
Membahas kuliner di sekitar kampus UIN Jakarta pasti tak akan ada habisnya. Mulai dari kuliner seharga nasi kucing hingga yang berkelas dan menguras isi dompet pun ada. Masing-masing memiliki ciri khas yang membuat mahasiswa senantiasa kembali untuk mencicipi aneka masakan yang menggugah selera. Berikut beberapa tempat makan yang ramai dan menjadi buruan mahasiswa.
Mie Dahsyat Peudes (Mie DP)
Eksistensinya di dunia maya dengan menggunakan akun twitter @DahsyatPeudes dan seringkali memberikan promo membuatnya jadi buruan mahasiswa pecinta mie, khususnya yang doyan pedas. Bukan hanya mahasiswa, Mie DP juga menjadi buruan anak muda Ciputat dan sekitarnya loh. Kunjungi Mie DP Jalan Pesanggrahan, tepatnya di samping UIN Jakarta.
Ayam Monyet
Tak ada sangkut pautnya dengan monyet, Ayam Monyet menghadirkan menu ayam penyet yang khas dan harga yang terjangkau. Hanya dengan Rp15.000 kamu sudah dapat menikmati paket lengkap ayam penyet dan nasi, serta lalapan dan es teh manis. Tempatnya juga masih di Jalan Pesanggrahan samping UIN Jakarta.
Ayam Lumpur
Satu lagi nama tempat makan yang unik di Jalan Pesanggrahan adalah Ayam Lumpur. Menu yang khas di sini adalah sambal merah yang dilumuri di seluruh bagian ayam sehingga menggugah selera pengunjung untuk menyantapnya. Tempatnya yang luas dan rimbun membuat mahasiswa betah makan sembari berdiskusi santai maupun mengerjakan tugas.
Rest Door
Rest Door adalah kombinasi antara warteg dan restoran. Menu dan harganya yang murah seperti warteg dikombinasikan dengan beberapa menu yang ‘wah’ dan pelayanannya yang seperti restoran membuatnya memiliki pelanggan tetap di kalangan mahasiswa UIN Jakarta. Masih terletak di Jalan Pesanggrahan di samping UIN Jakarta, kini Rest Door juga melebarkan sayapnya dengan membuka menu tambahan yang disebut sebagai Bandar Ayam.
Sambel Parah
Mayoritas mahasiswa UIN Jakarta menyukai kuliner pedas. Terbukti dengan ramainya tempat makan Sambel Parah yang terletak persis di depan UIN Jakarta ini. Tempat makan ini terkenal dengan tagline-nya “Harga Mahasiswa, Rasa Pengusaha.” Pastinya rasa sambelnya yang ‘parah’ semakin membuatnya dicintai mahasiswa UIN dan masyarakat sekitar Ciputat.
Hosen’s Culinary
Tempat makan yang juga terletak persis di depan UIN Jakarta ini terkesan lebih elit dari segi menu, tempat dan pelayanan. Namun mahasiswa seakan tak memperdulikan hal tersebut selama tempatnya enak untuk berdiskusi sembari menghabiskan waktu bersama teman-teman. Mahasiswa seringkali menikmati sajian seperti ayam bakar, ikan bakar, es durian, dan lain sebagainya yang pas disantap saat berdiskusi ria.
Merlion Cafe
Kafe yang terletak di depan Kampus II UIN Jakarta ini memiliki beberapa menu yang khas yaitu Nasi Kari Ayam, Mie Aceh dan Teh Tarik. Padahal ownernya adalah Mr. Kitt alias Pak Cik asal Singapura loh. Pak Cik juga baik kepada mahasiswa, biasanya beliau bersedia menjadi sponsor, memberikan voucher gratis, bahkan turut berdonasi dengan sajian makanannya yang lezat.
Warung Lesehan Sejarah RI
Tuh kan, mahasiswa UIN Jakarta tak pernah lepas dari kesan intelektualnya. Biasanya mahasiswa akan mengunjungi Warung Lesehan Sejarah RI pada malam hari, karena memang warung ini buka pada pukul 17.00 hinga pukul 02.00 dinihari. Warung Lesehan Sejarah RI memiliki ratusan hingga ribuan buku-buku bersejarah, buku kuno dan buku langka karya pendiri dan Bapak Bangsa seperti Bung Karno dan rekan-rekan seperjuangannya. Buku-buku yang tesedia di sini ada yang untuk dijual maupun untuk dibaca di tempat..
Berbeda dengan tempat-tempat kuliner lain di sekitar UIN, Warung Lesehan Sejarah RI seringkali menjadi tempat diskusi mahasiswa sembari menyeruput Kopi Bung Karno. Menu yang ditawarkan selain Kopi yang identik dengan Bapak Proklamator tersebut juga ada Sarabba Celebes, Teh Poci Cleyer, STMJ Ngalam, Jahe Hangat Nusantara, Es Pisang Ijo Until Moncombulo, Pisang Epe Losari, Martabak Manis Candi, Pisang Goreng Portugis, hingga Roti Bakar Romawi. Namun kamu yang berkunjung kemari harus tabah menghadapi kepulan asap rokok dari pengunjung lainnya.
Danau Situ Gintung
Masih ingat dengan tragedi jebolnya bendungan Situ Gintung pada tahun 2009 lalu dan membuat puluhan orang meninggal? Yap, Situ Gintung berada persis di belakang kompleks Kampus II UIN Jakarta. Namun kini bendungan tersebut telah diperbaiki dan kembali menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi baik mahasiswa maupun masyarakat umum.
Taman Wisata Pulau Situ Gintung seringkali disewa untuk kegiatan perkemahan, outbond, dan acara-acara lainnya. Sedangkan Danau Situ Gintung ramai dengan orang-orang yang memancing ikan dan mahasiswa yang refreshing usai menjalani penatnya kuliah. Kawasan Situ Gintung pula menjadi tempat latihan mahasiswa pecinta alam untuk menggelar latihan bahkan untuk sekadar mengamen dengan berbekal gitar dan suara yang enak didengar. Kreatif sekali ya.
Pasar Kaget
Satu-satunya alasan mengapa pasar yang berada persis di depan Kampus II UIN Jakarta tersebut disebut sebagai Pasar Kaget adalah karena hanya buka pada hari Minggu pagi saja. Sebagaimana pasar pada umumnya, Pasar Kaget menjual makanan, pakaian, serta kebutuhan lainnya. Bedanya adalah pasar ini juga ramai dengan aksi mahasiswa seperti berjualan untuk menggalang dana, mengumpulkan donasi, atau hanya sekadar berolahraga di halaman Kampus II UIN Jakarta yang luas dan asri.
Penulis: Igman Yuda Pratama
Referensi: