Hai Quipperian, kita bertemu kembali! Di edisi kali ini Quipper Video Blog ingin mengajak teman-teman Quipperian menjelajah salah satu fakultas yang memayungi banyak jurusan yang lebih terkenal darinya. Hah, masak ada jurusan yang lebih terkenal dari Fakultasnya sendiri?! Ya, coba kita tes. Yang mana yang Quipperian lebih mentereng didengar, anak Sosiologi atau FISIP, anak Jurnalisme atau FISIP, anak Politik atau FISIP, anak PR atau anak FISIP? Pasti kalau ada yang bilang mereka mahasiswi/a FISIP tetap akan dikejar jurusannya apa oleh lawan bicara. Oleh karena itu, tanpa tunggu lama, mari kita tengok lebih dalam jurusan apa saja yang ada di dalam fakultas penghasil Sarjana-Sarjana Sosial ini.
Kue Lapis Ilmu Sosial
Membayangkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kita perlu membayangkan sebuah kue lapis. Kue tersebut dapat berbentuk utuh dengan setiap lapisan menyatu atau dapat kita bagi-bagi per lapis. Dalam kehidupan nyata apapun jurusan ilmu sosial dan politik yang dipelajari perlu dibayangkan kembali secara utuh terkait dengan kerangka ilmu yang lain, walau saat belajar dan saat ini kita akan membedah dan memahaminya satu persatu. Oh iya secara spesifik, untuk Ilmu Sosial dan Politik yang umumnya disebut jurusan akan disebut sebagai Departemen, karena di dalam tiap Departemen akan ada penjurusan atau peminatan kembali:
Departemen Komunikasi
Tentu saja kita mulai dengan departemen yang menjadi awal praktik sosial, komunikasi. Dalam departemen komunikasi teman-teman Quipperian berkesempatan memilih beberapa peminatan yang secara umum dapat dibagi menjadi:
1. Hubungan Masyarakat
Jangan berkrenyit jidat dulu teman, di muka umum jurusan ini terkenal dengan nama Public Relation (PR), nah lega kan. Sebagaimana namanya jurusan ini mengajarkan teman-teman prinsip, ilmu, dan praktik terkait hubungan antar masyarakat, terutama dalam konteks antar lembaga.
2. Periklanan
Kerennya dikenal sebagai jurusan Advertising. Ini tempat belajar yang cocok buat teman-teman Quipperian yang getol akan dunia promosi dan relasi produsen-konsumen. Dan menjelang Revolusi Industri 4.0 jurusan ini semakin memegang peranan krusial.
3. Jurnalisme
Nah, jurusan ini kerap dipandang sebagai corong idealisme Departemen Komunikasi. Sebagaimana judulnya, bagi teman-teman yang terpanggil menyampaikan informasi kepada khalayak luas, jurusan ini adalah pintu gerbangmu.
4. Penyiaran
Penasaran bagaimana tayangan-tayangan audio-visual diproduksi? Ini tempat buat kalian. Lulusannya diharapkan siap menjadi sutradara, penulis naskah, editor, dan bahkan produser
5. Kajian Media
Dengan segala produk hasil karya lulusan empat pembidangan di atas (relasi sosial, iklan, surat kabar, tayangan tv/internet) diperlukan insan-insan yang jeli menilai, memetakan, dan bahkan merancang ke mana produk-produk media sosial mengacu. Lahan analisa ini menjadi arena bermain para lulusan peminatan Kajian Media.
Departemen Politik
Teman-teman Quipperian yang tertarik akan dunia perpolitikan dan pemerintahan bisa mendaftar jurusan ini. Beberapa fokus peminatan yang disediakan departemen politik biasanya adalah:
- Telaah pelaksanaan peran dan fungsi sosial oleh lembaga pemerintahan
- Telaah pelaksanaan peran dan fungsi sosial oleh komunitas masyarakat
- Telaah relasi pelaksanaan peran dan fungsi sosial antara lembaga pemerintahan dengan masyarakat
- Perbandingan aspek pelaksanaan peran dan fungsi sosial antar pelaku-pelaku politis
Departemen Administrasi Niaga
Sebagaimana judulnya teman-teman Quipperian, Departemen ini bertujuan menghasilkan alumni yang kompeten dalam menyusun perangkat pelaksana dan perangkat kebijakan suatu lembaga. Dalam beberapa kampus dibedakan antara administrasi niaga yang berfokus kepada penyusunan perangkat finansial dengan administrasi fiskal yang berfokus kepada penyusunan perangkat lembaga dari sudut pandang perpajakan dan relasi dengan peraturan perpajakan
Departemen Kriminologi
Tidak semua Universitas memiliki ini sebagai salah satu Departemen FISIP mereka, namun bagi yang berminat mengaji kasus-kasus kejahatan dalam kerangka dan latar belakang relasi sosial, maka kalian wajib mempertimbangkan jurusan ini.
Departemen Sosiologi
Masih ingat pelajaran Sosiologi bagi teman-teman Quipperian yang mengambil pembidangan Ilmu Pengetahuan Sosial saat SMU? Masih terngiang-ngiang nama Soerjono Soekamto, atau aksi sosial, represi sosial, prevensi sosial? Ya, di departemen ini teman-teman Quipperian bisa mempelajari lebih mendalam mengenai dinamika kita hidup sebagai makhluk sosial dan di dalam komunitas sosial
Departemen Kesejahteraan Sosial
Dengan mendaftar belajar di Departemen ini teman-teman Quipperian akan mengkaji proses penentuan apa yang disebut sebagai standar kesejahteraan sosial, para penanggungjawabnya, dan bentuk-bentuk praktiknya kesejahteraan sosial di dalam masyarakat.
Departemen Antropologi
Departemen ini dimasukkan paling terakhir karena dalam beberapa Universitas departemen ini dimasukkan ke dalam fakultas ilmu budaya atau humaniora. Beberapa alasan penting untuk memasukkan Antropologi ke dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena yang mau diambil adalah produk dan proses menghasilkan produk nilai dan kebiasaan yang lahir terjadi lewat relasi sosial di dalam sebuah komunitas. Jadi tidak berfokus kepada produk budaya individu, tapi produk budaya sosial.
Hubungan Internasional
Melalui departemen ini mahasiswi/a belajar mengenai bagaimana relasi luar negeri antara dua negara atau lebih dibangun. Proses perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan konsekuensi pelaksanaan suatu kebijakan luar negeri adalah beberapa di antara fokus telaahnya.
Mahasiswi/a Ideal ala Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Bingung mau mendaftar ke departemen apa karena semua terdengar mirip, tidak apa. Ingat analogi kue lapis di atas, saat memilih dan mempelajari suatu departemen kita harus memilah lapisan kue “Ilmu Sosial dan Ilmu Politik”, namun saat pengajian kita juga harus menyeimbangkan dengan perspektif lebih luas, karena itu umumnya anak FISIP itu :
1. Objektif
Karena kajiannya berfokus kepada relasi sosial di dalam masyarakat, mahasiswi/a FISIP wajib memiliki kerangka pikir dan metode yang objektif, atau mengakomodasi, minimal menyimak, semua pelaku atau sudut pandang yang terlibat. Konsekuensi dari tuntutan ini adalah;
2. Getol Berkomunitas
Baik itu organisasi mahasiswi atau sekadar komunitas sosial, itu sudah wahana pengejawantahan ilmu yang memadai. Melalui komunitas dan organisasi mahasiswi/a FISIP secara langsung bisa mempraktikkan ilmu-ilmu yang mereka pelajari di kampus. Contohnya bisa sesederhana menjadi relawan sosial bagi masyarakat tertentu, atau bahkan hingga yang ikut dalam aktifitas pertemuan Leaders atau United Nation berskala internasional.
Siap mengasah kemampuan dan sudut pandang sosial kita dengan menjadi mahasiswi/a Ilmu Sosial dan Ilmu Politik?
Penulis: JC