Quipperian, tahukah kamu kalau Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki beberapa mitos seram yang masih dipercaya hingga kini? Tidak tahu pastinya! Kalau begitu, Quipper Blog akan memberitahu kamu beberapa mitos horor di UGM yang masih berseliweran di sekitar masyarakat. Penasaran apa saja mitos seram itu? Yuk, simak ulasannya berikut!
1. Mitos Larangan Berfoto di Depan Gerbang Utama UGM
Ketika datang ke UGM, pastinya kamu akan melihat gerbang utamanya yang bertuliskan nama universitas tersebut. Bagi mahasiswa UGM, ada mitos paling menyeramkan.
Mitos itu mengatakan bahwa bagi mahasiswa UGM yang berfoto di gerbang utama tersebut maka ia akan terkutuk menjadi mahasiswa abadi di kampus tersebut. Menyeramkan, bukan?
Tentunya, bagi mahasiswa UGM, mitos tersebut adalah mitos paling horor. Bayangkan kalau diri kamu dikutuk menjadi mahasiswa abadi. Tentu sangat ngeri bila mengalami hal tersebut.
2. Mbak Rohana Si Penunggu Jembatan Perawan UGM
Salah satu mitos horor di UGM yang cukup diketahui banyak mahasiswa ialah tentang sosok Mbak Rohana. Mbak Rohana sering menampakkan diri di Jembatan Perawan atau jembatan yang menghubungkan Fakultas Pertanian ke Kedokteran Hewan.
Dikisahkan bahwa sosok Mbak Rohana merupakan mahasiswi yang tidak berhasil lulus lantaran terkendala pada saat mengerjakan skripsi. Ketika menampakkan diri, Mbak Rohana akan terlihat seperti perempuan berkerudung berjalan di Jembatan Perawan. Tak lama setelah ia menampakkan diri berjalan, Mbak Rohana akan melompat dari jembatan tersebut.
Kronologi penampakannya itu sesuai dengan kronologi kematiannya, yakni bunuh diri dari Jembatan Perawan. Kalau salah satu di antara kamu menjadi mahasiswa UGM, saat melihat sosok perempuan berjalan sendiri saat malam di Jembatan Perawan, waspadalah! Bisa jadi itu adalah Mbak Rohana.
3. Mbak Yayuk, Sang Mahasiswi Abadi
Kalau sosok Mbak Rohana sering muncul di Jembatan Perawan, maka ada satu sosok lagi yang cukup terkenal dan sering muncul di Fakultas Ekonomi, yakni sosok Mbak Yayuk. Kisah Mbak Yayuk tak jauh berbeda dengan Mbak Rohana.
Bedanya, Mbak Yayuk ini lebih senior ketimbang Mbak Rohana. Menurut mitos yang telah beredar di UGM, dikisahkan Mbak Yayuk merupakan mahasiswi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Saat menjelang masa semester akhir, Mbak Yayuk mengajukan skripsi kepada para dosennya.
Namun, proposal skripsinya ditolak oleh dosen-dosennya. Penolakan itu membuat Mbak Yayuk stres dan hilang akal. Akhirnya, ia memutuskan untuk bunuh diri dengan melompat dari atas gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Berdasarkan kisah itu, hingga kini, Mbak Yayuk menjadi mahasiswi abadi di fakultas tersebut.
4. Menir Josep, Si Penunggu Rektorat UGM
Satu lagi sosok yang cukup melegenda di UGM ialah sosok Menir Josep. Sosok yang sering menampakan diri di Gedung Rektorat UGM ini berwujud pria Belanda dengan perawakan kurus tinggi.
Sosok ini juga termasuk penunggu lama di UGM. Ia dikabarkan sudah sering menampakkan diri sejak tahun 1976. Dulu, Menir Josep, begitu sebutan para warga akademika UGM kepada sosok tersebut, bergentayangan di beberapa tempat. Ia sering terlihat di Fakultas Filsafat, Geografi, dan Psikologi saat ketiga fakultas itu masih melakukan perkuliahan di gedung pusat.
Menurut mitos yang beredar, Menir Josep sering sekali menampakkan diri membuka tutup pintu Gedung Pusat dan bahkan suka membolak-balikkan buku yang ada di gedung tersebut. Bagi sebagian besar karyawan yang bekerja di UGM, pastinya pernah melihat sosok Menir Josep.
Kisahnya mulai terkenal pada era 90-an. Kala itu, ada dua orang mahasiswa Geofisika UGM yang tengah berinternetan di Gedung Rektorat. Saat keduanya tengah asyik berselancar di dunia maya, tiba-tiba datang seorang pria tua duduk di sebelah mereka.
Saat salah satu mahasiswa itu mengambil pulpennya yang terjatuh, ia melihat kaki dari pria tua itu tidak menapak di atas lantai. Lalu, mahasiswa itu langsung pergi meninggalkan temannya dengan alasan disuruh pulang oleh keluarganya.
Tak lama setelah ia pulang, mahasiswa itu mengirimkan SMS kepada temannya yang masih asyik berinternetan. Ia memberitahukan temannya tentang alasan sebenarnya ia pulang. Membaca SMS itu, mahasiswa yang masih tertinggal di Gedung Rektorat itu berpura-pura menjatuhkan pulpen agar ia bisa memastikan bahwa kaki pria tua itu menapak di atas lantai atau tidak.
Ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri, mahasiswa yang ditinggal temannya itu pun kaget dan bersiap untuk pulang. Ia mencoba tenang dan merapikan barang-barangnya. Bahkan, saat akan beranjak pulang, ia sempat pamit pada sosok pria tua itu.
Tak disangka, si pria tua itu menjawabnya dengan berkata, “Udah malam apa masnya sudah tahu?” Mendengar pertanyaan pria tua itu, si mahasiswa langsung lari terbirit-birit. Iihh, seram banget, kan?
Bagaimana Quipperian, beberapa mitos horor di UGM tersebut? Kalau kamu masih penasaran tentang mitos lainnya di UGM, kamu bisa tunggu artikel selanjutnya di Quipper Blog. Sebab, mitos horor kampus UGM masih banyak, lho!
Selain mitos-mitos horor di UGM, Quipper Blog masih punya segudang informasi lainnya yang kiranya sangat berguna untukmu. Kalau ingin tahu informasi apa yang akan dibahas Quipper Blog, pastikan selalu update artikel terbaru Quipper Blog ya, Quipperian!
Penulis: Muhammad Khairil