Setiap tahun, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau meluluskan mahasiswa-mahasiswa dengan prestasi yang baik. Di antara semua wisudawan dan wisudawati tersebut, ada mahasiswa yang disebut pemuncak. Sebutan ini ditujukan untuk mereka yang memiliki prestasi terbaik di antara wisudawan lainnya.
Dalam acara wisuda sarjana dan diploma yang digelar pada Februari lalu, ada beberapa mahasiswa kebanggaan kampus ini yang menjadi pemuncak. Mereka adalah mahasiswa yang berprestasi dan mampu meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi. Satu hal yang tentu membuat universitas dan semua orang di sekitarnya ikut merasa bangga. Hal ini juga yang dialami oleh lulusan UIN Suska Riau bernama Muhammad Irham.
Irham yang lulus dari jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini lahir di Pulau Payung pada 22 Februari 1995. Prestasinya di kampus tidak melalui jalan mulus. Sebelumnya Irham harus melalui beberapa tantangan sampai akhirnya menjadi lulusan terbaik UIN Suska Riau.
Keterbatasan Ekonomi Jadi Semangat Untuk Berjuang
Orang tua Irham bekerja sebagai penyadap karet dan memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas. Para tetangga menilai ayahnya tidak akan sanggup membiayai kuliah Irham. Tapi hal ini tidak membuat dia berputus asa. Irham tetap berusaha menepis cemoohan dari tetangga di kampung halamannya. Niat Irham justru semakin kuat untuk membuktikan kalau dia mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Beruntung, Irham punya satu kunci untuk menjaga semangatnya, yaitu sang ibu. Ibunya selalu memberi dukungan agar Irham meraih cita-citanya. Irham pun membulatkan tekad untuk mendaftar ke UIN Suska Riau. Setelah dinyatakan lulus, ia harus membayar uang pendaftaran dengan jumlah yang tidak sedikit. Demi mewujudkan niat Irham berkuliah, orangtua Irham menjual satu-satunya sapi peliharaan mereka untuk membayar biaya tersebut.
Setelah kuliah, cowok ini masih harus memutar otak demi melanjutkan studinya. Irham sempat menemui Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Rektor UIN Suska Riau untuk mendapatkan Beasiswa Bidikmisi. Tapi usahanya gagal karena beasiswa ini tidak bisa didapatkan oleh mahasiswa baru yang lolos lewat jalur SNMPTN.
Namun, Irham diberi kesempatan untuk proses penerimaan beasiswa Bidikmisi lewat jalur lain. Kesempatan ini didapatnya ketika meraih IPK tinggi dan juara satu syahril Quran tingkat mahasiswa antarfakultas se-UIN Suska Riau di ajang Pekan Olahraga Seni Mahasiswa (Porsima). Hasilnya, Irham menerima bantuan untuk biaya pendidikannya.
Setelah itu, Irham mendapat tantangan dari Wakil Rektor (WR) III, Dr. Tohirin. Dia harus bisa meraih predikat sebagai wisudawan terbaik. “Kamu harus bisa jadi pemuncak universitas,” tegas Tohirin. Di momen inilah, Irham merasa tertantang untuk semangat belajar. “Inilah yang membuat saya benar-benar ingin meraih impian itu,” kata Irham.
Ikhtiar Irham terbayarkan dengan penghargaan yang ia dapatkan. Ia terpilih sebagai pemuncak wisuda sarjana dan diploma ke-60 tahun akademik 2016/2017 UIN Suska Riau. Pria ini menyelesaikan tujuh semester dengan IPK 3,85 dan mendapatkan predikat cumlaude di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Belajar, Berkarya, Sambil Berdakwah ala Irham
Di UIN Suska Riau, Irham memilih studi Manajemen Dakwah atas keputusannya sendiri. Irham mengambil jurusan ini karena ingin mempelajari dakwah secara mendalam. Seperti cara berdakwah yang baik dan benar serta mengatur kegiatan dakwah agar berjalan lancar.
Keinginan ini juga didorong oleh minat dan bakatnya di bidang dakwah. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia sering berkecimpung di dunia dakwah terutama pidato. Irham selalu mengikuti lomba pidato hingga tingkat sekolah menengah atas. Bahkan, ia juga dipercaya untuk mengisi khotbah dan ceramah di beberapa masjid yang ada di sekitar sekolah. Di kampung, ia juga aktif di organisasi dakwah.
Selama menimba ilmu, Irham juga terus meraih prestasi. Di antaranya menjadi juara I Syarhil Qur’an Tingkat Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau, juara I Syarhil Qur’an tingkat mahasiswa UIN Suska Riau, dan juara I Pidato Tingkat Remaja Sekabupaten Kampar. Ia juga pernah menjadi juara III Cabang MMQ tingkat Kota Pekanbaru, juara III Cabang MMQ pada MTQ Tingkat Kabupaten Pelalawan, dan juara I Syarhil Qur’an tingkat mahasiswa Provinsi Riau, serta menjadi mahasiswa terbaik dan teladan Jurusan Manajemen Dakwah 2016.
Di kampus UIN Suska Riau, Irham tidak hanya sibuk belajar. Cowok 22 tahun ini juga bergabung di himpunan mahasiswa jurusan selama beberapa periode di awal-awal kuliah. Dia juga sempat menjadi Ketua Sanggar Dai Daiyah. Bagi Irham, pengalaman di organisasi sangat penting sebagai bekal tambahan setelah lulus kuliah. Berkat segala pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, Irham telah diterima bekerja di kantor traveling haji dan umrah.
Dalam hidupnya, Irham punya tiga motto yang selalu membuatnya tetap semangat. Pertama, sekali melangkah tetap melangkah hingga kesuksesan itu diraih dengan sebaiknya. Kedua, di mana ada kemauan di situ ada jalan. Maka teruslah berusaha meski banyak rintangan. Ketiga, kemiskinan bukan faktor penghambat untuk berprestasi dan meraih kesuksesan.
Irham juga punya tips untuk Quipperan yang ingin meraih nilai terbaik di kampus masing-masing. Ia berpesan agar kita selalu yakin pada diri sendiri, terutama dengan kemampuan diri yang kita miliki. Jangan lupa juga untuk terus berusaha dan tetap optimis. Intinya, berfokus pada target kita untuk meraih hasil yang terbaik. Terakhir, komitmen untuk diri sendiri sesuai motto hidup yang kita punya. Berusaha sesuai kemampuan, serta berdoa dan minta restu dari orang tua agar segala urusan kita dipermudah.
Penulis: Tantry Ika Adriati
Referensi:
Wawancara langsung
http://gagasanonline.com/2017/03/ditantang-wr-iii.html
