Home » Quipper Campus » Campus Life » Sang Pengajar Muda dari Universitas Negeri Malang

Sang Pengajar Muda dari Universitas Negeri Malang

Sebagai salah satu lulusan dari Universitas Negeri Malang (UM), namanya mungkin tidak setenar nama Mario Teguh yang juga merupakan salah satu lulusan UM. Dia adalah Wahyu Nur Hidayat. Laki-laki yang sangat mencintai dunia pendidikan ini merupakan lulusan dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang.

Setelah mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Teknik Informatika dari UM, dia memilih untuk menjadi seorang pengajar muda di Indonesia Mengajar dan rela meninggalkan studi S2-nya di UM dan pekerjaan yang telah ia dapatkan. Ia sangat yakin bahwa pilihannya menjadi seorang pengajar merupakan pilihan yang sangat tepat.

Keyakinannya itu menjadikan ia sebagai salah satu pengajar muda angkatan IV di Indonesia Mengajar. Setelah melalui beberapa tahap seleksi, ia ditugaskan untuk menjadi pengajar muda di salah satu pelosok negeri ini, yaitu di Kampung Sitoko, Desa Pasirhaur Cipanas-Lebak. Ia kemudian memilih menyapa putra-putri hebat di penjuru negeri dengan mengabdikan diri sebagai Pengajar Muda selama satu tahun.

Pencapaian Luar Biasa di Usia Muda

FYI, Sebelum menjadi seorang Pengajar Muda di Indonesia Mengajar, ada banyak pencapaian yang berhasil Wahyu peroleh. Tentunya semua pencapaian tersebut ia dapatkan dengan kerja keras dan pantang menyerah. Lalu apa saja ya pencapaiannya itu?

Selama berkuliah di UM ada banyak organisasi yang diikutinya, mulai dari Himpunan Mahasiswa Elektro (HME), Workshop Elektro (WSE), Forum Ukhuwah Studi Islam (FUSI), UKM Nur Harias (NH), hingga UKM Taekwondo. Wahyu sangat aktif di berbagai organisasi kuliah tersebut, sehingga wajar saja jika dia pernah menduduki posisi penting di dalam organisasi. Ia pernah menjadi Korp Asisten TEUM, Kadiv IT Workshop Elektro (WSE) dan juga Sekbid Penalaran Himpunan Mahasiswa Elektro. Dengan mengikuti banyak organisasi tersebut, tentu ada banyak sekali pengetahuan serta pengalaman yang telah ia miliki.

Setelah lulus pun Wahyu tetap aktif di dunia pendidikan. Selain menjadi seorang trainer dan tutor, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Litbang dan Kaprodi TI di SMK Kota Malang. Tidak hanya itu, atas kecintaan dan pengabdiannya terhadap pendidikan di Indonesia, ia juga mendapatkan 2 dana pengabdian masyarakat DIKTI di bidang pendidikan.

Ketika itu ia memiliki gagasan di dunia pendidikan yang ia tuangkan dalam dua buah program, yaitu “One Teacher One Blog” dan “Javanese Tutoring System”. Kedua program unggulan tersebut ia presentasikan pada tingkat nasional. Semua hal yang Wahyu peroleh tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa yang didapatkan oleh anak muda seusianya.

Impian Bersahaja

Pria kelahiran Kediri, 11 September 1989 ini mempunyai banyak mimpi dalam hidupnya. Beberapa pencapaian yang telah ia dapatkan tentu berasal dari mimpi-mimpinya. Pencapaiannya tersebut merupakan mimpinya yang sudah berhasil ia wujudkan. Dengan pengetahuan serta pengalaman yang telah ia miliki, impian pertama yang ingin Wahyu wujudkan adalah ia ingin menjadi seorang guru IT yang profesional.

Berbekal ilmu yang ia pelajari ketika kuliah di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika UM dan juga pengalamannya menjadi pengajar muda di Indonesia Mengajar, tentu hal tersebut dapat ia wujudkan. Terdengar seperti sebuah mimpi sederhana, namun mimpinya tersebut sangatlah bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain. Menjadikan para anak didiknya menjadi melek akan teknologi informasi adalah cita-cita yang selalu ingin Wahyu perjuangkan.

Quipperian, mimpi lainnya yang ingin sekali Wahyu wujudkan adalah ingin mempunyai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan informatika. Kedua bidang tersebut nampaknya sangat menjadi mimpi yang tidak bisa lepas dari dirinya.

Keinginannya yang kuat untuk mengabdikan diri di kampung halamannya, Kediri dan Jombang, juga menuntun Wahyu ke impian lain yang ingin ia raih. Wahyu bercita-cita mendirikan sekolah gratis untuk para masyarakat yang kurang mampu. Ia juga ingin memberikan beasiswa bagi para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang berfokus pada bidang keguruan.

Melalui kerja keras serta kamauan yang dimilikinya, bukan tidak mungkin semua mimpinya tersebut dapat terwujud. Impian seorang Wahyu Nur Hidayat tersebut sangatlah mulia. Jika anak muda yang lain hanya memikirkan tentang impiannya untuk memajukan diri sendiri, ia justru memiliki impian yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.

Itulah sepenggal perjalanan sang Pengajar Muda dari Universitas Negeri Malang. Beberapa pencapaian yang ia peroleh sejak ia masih berkuliah di kampus UM hingga ia selesai mengabdikan diri menjadi seorang Pengajar Muda, didapatkan dengan kerja keras. Ilmu yang ia dapatkan selama ia berkuliah pun tidak hilang begitu saja. Ilmu tersebut dapat ia terapkan dengan baik di dunia kerja serta di dunia di luar kampus. Melalui ilmu yang ia miliki tersebut mampu mengantarkannya menjadi salah seorang alumni yang berprestasi.

Beberapa pencapaian serta impiannya tersebut, semoga dapat menginspirasimu. Kamu sangat mungkin untuk menjadi sosok Wahyu Nur Hidayat berikutnya atau bahkan bisa melampaui dirinya. Selalu bekerja keras dan mencintai dunia yang menjadi pilihanmu dapat mengantarkanmu menjadi seseorang yang berhasil. Pelajaran lain yang bisa kita ambil dari perjalanan sang Pengajar Muda ini adalah bahwa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain bisa menjadi impian yang tidak hanya mulia tapi juga bersahaja.

Penulis: Atin Fitriana

Lainya untuk Anda