Siapa Siti Nur Aisyah?
Siti Nur Aisyah, Mahasiswa S3 jurusan Ilmu Pertanian Universitas Andalas. Ia lahir di Cilacap, 26 Oktober 1989. Anak pertama dari dua bersaudara yang mempunyai banyak prestasi. Ia menempuh pendidikan S1 pada tahun 2008 dengan mengambil jurusan Agroteknologi. Kemudian melanjutkan studi S3 jurusan Ilmu Pertanian pada tahun 2013.
Prestasi Adalah Pembuktian Diri
Menurutnya berprestasi itu bukan untuk ajang pamer atau ingin mendapatkan pujian. Prestasi lebih kepada pembuktian diri kepada diri sendiri karena “Berlian itu sekalipun di lumpur akan tetap menjadi berlian” artinya kita tidak berkoar-koar memuji-muji diri sendiri dan bicara kepada banyak orang supaya bisa diakui. Cukup ukir prestasi dan orang yang akan mengakuinya sendiri.
Kalimat itu adalah petuah dari ayah dan bundanya sebagai dasar filosofi kehidupan yang diajarkan sedari kecil. Menurut Siti, untuk mengukir prestasi kita tidak harus bersaing mati-matian dengan orang lain. Bagi Siti dalam mengukir prestasi persaingan bukanlah prioritas tapi pembuktin diri yang diutamakan.
Motivasi Siti untuk mengukir prestasi muncul dari dirinya sendiri sehingga ketika dia gagal dalam suatu bidang dia tidak terlalu kecewa dan menyalahkan siapapun dan mampu bangkit kembali untuk kembali mengukir Prestasi.
Prestasi Siti Nur Aisyah
Siti memperoleh beasiswa melalui Program Menuju Doktor Sarjana Unggulan (PMDSU) dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada tahun 2013. Beasiswa PMDSU merupakan beasiswa yang diberikan kepada lulusan-lulusan S1 unggul dari berbagai universitas di Indonesia. Tidak sembarang mahasiswa yang bisa menerima beasiswa ini. Selain mempunyai prestasi akademik yang bagus juga harus diakui oleh pembimbing akademik.
Program ini dipromotori oleh profesor handal dengan track record yang sangat baik dan sudah mempunyai penelitian lalu dipublikasikan ke internasional. Tujuan dari Beasiswa PMDSU sendiri adalah untuk memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi mengeksplorasi dan merealisasikan peluang untuk mematangkan sarjana yang unggul sehingga para penerima beasiswa ini dapat menyelesaikan program doktor dengan lebih cepat.
Nah, karena prestasi akademik Siti ketika S1 sangat baik, dia berhasil menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut dan dipromotori oleh Prof. Dr. sc. agr. Jamsari, MP. Beliau merupakan salah satu dosen terbaik Universitas Andalas yang penelitiannya sudah banyak dipublikasikan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Siti menyelesaikan pendidikan S1 dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun dengan IPK 3,57. Gadis berjilbab yang biasa di panggil Nuy ini juga banyak mengukir prestasi lain, di antarannya presenter terbaik di Conferensi Internasional IGN-TTRC (Indonesia-German Network for Teaching, Training, and Research Collaboratoins) yang pertama kali diadakan di Bogor tahun 2012. Terbaik ke-3 presentasi pada Conferensi Internasional IGN-TTRC tahun 2014 di Manado.
Aktif Berorganisasi
Selain mengukir prestasi di bidang akademik, Siti juga aktif di berbagai kegiatan mahasiswa. Siti merupakan koordinator departemen kesekretariatan Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Andalas pada tahun 2009-2010. Kemudian anggota departemen public relations di AgITC Fakultas Pertanian Universitas Andalas tahun 2010-2011.
Dia juga menjadi panitia kegiatan seminar internasional Biodiversity, Biotechnology and Crop Production tahun 2009. Panitia seminar “regional the capability of organic Agriculture in overcoming food needs in West Sumatera” di Universitas Andalas tahun 2010. Koodinator Acara Agroecotech’s Coming Up Universitas Andalas tahun 2011. Koordinator asisten mahasiswa Indonesia German Network-Teaching, Training, and Research Collaboration (IGN TTRC) tahun 2012.
Komite panitia IGN-TTRC Training of Trainer module IV tahun 2013. Dan yang terbaru dia ikut dalam kegiatan ASEAN Microbial Biotechnology di Bali tahun 2016. Dia menampilkan poster tentang penelitian yang berhubungan dengan bakteri dan jamur.
Quipperian, Siti baru-baru ini kembali dari Jerman dalam rangka mengikuti program PKPI (Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional) yang dibiayai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia. Beasiswa ini khusus untuk mahasiswa S3 dan dosen.
Kegiatannya di Jerman meliputi pelatihan membuat artikel internasional agar dapat dipublikasikan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas publikasi yang nantinya akan dikeluarkan. Kegiatan ini bekerja sama dengan universitas yang berada di Jerman yaitu Universitas Kassel German.
Dia juga sudah mengeluarkan satu jurnal internasional yang berjudul “Characterization of Novel Rhizo and Phyllobacteria Isolates for its Antifungal Activity Against Colletotrichum Gloesporoioides”. Saat ini Siti juga disibukkan dengan kegiatan penelitian S3-nya di laboratorium Agrobioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Cukup memotivasi bukan! Sebagai mahasiswi yang mempunyai banyak prestasi, Siti juga tidak lupa dengan kegiatan sosialnya. Penyuka wisata kuliner yang punya hobi nonton drama korea dan sain fiction movie ini menyempatkan diri untuk mengunjungi banyak tempat yang menyajikan kuliner unik di sela-sela kesibukannya sebagai seorang mahasiswa S3 dan peneliti.
Siti juga tidak pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Terbukti di laboratorium Agrobioteknologi Siti merupakan salah satu mentor mahasiswa-mahasiswa S1 dan S2 yang juga sedang melakukan fpenelitian di laboratorium yang sama.
Menjadi mahasiswa berprestasi kuncinya harus seimbang, “work hard, play hard” ketika kamu belajar maka belajarlah dengan giat dan ketika waktunya bermain maka bermainlah juga dengan giat. Konsep keseimbangan antara belajar dan bermain adalah kunci sukses Siti karena menurutnya menghibur diri sendiri dengan melakukan berbagai aktifitas yang menyenangkan akan membuat pikiran jadi santai.
Menjadi generasi muda yang berprestasi merupakan suatu bentuk pengabdian terhadap nusa dan bangsa Indonesia. Hal ini juga membuktikan bahwa sebagai generasi penerus mampu bersaing dengan negara lain, supaya tidak di cap sebagai bangsa yang ketinggalan. Selamat mengukir prestasi, Quipperian!
Penulis: Zidny Alia
Wawancara Mahasiswa
- Siti Nur Aisyah
- Sulastri