Quipperian pasti selalu punya cerita dan keseruan tersendiri selama menempuh masa-masa studi, ada kesan bangga, dan berbagai kesan lainnya yang pernah dialami. Begitu pun dengan mereka yang melanjutkan studi di Universitas Teuku Umar. Di mana teman-teman ini juga menyimpan kesan dan pesan tersendiri dalam perjalanan sarjananya. Berikut testimoni teman-teman Universitas Teuku Umar yang bisa kalian simak ya Quipperian.
Misrol Auzi, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Teuku Umar
Sebuah kesyukuran bagi saya bisa lolos di Universitas Teuku Umar, hingga saat ini mampu menempuh masa studi akhir (Skripsi). Perjalanan saya selama menempuh studi di kampus ini pun tergolong beragam. Sangat bangga bisa menjadi bagian dari Universitas Teuku Umar ini, di samping karena Universitas Teuku Umar ini merupakan kebanggaan di Barsela (barat selatan). Banyak setiap tahunnya mahasiswa/i yang mendaftar di Universitas Teuku Umar dari dalam maupun luar daerah yang berminat lanjut studi di UTU.
Banyak sekali keseruan yang saya dan teman-teman dapat selama menjadi mahasiswa Universitas Teuku Umar yaitu bisa sharing ilmu. Di mana berbagi ilmu antar senior dan junior juga rekan satu angkatan merupakan hal yang penting dan bermanfaat satu sama lain. Kami di sini sangat mengedepankan kekeluargaan sehingga keseruan yang didapat beraneka ragam.
Bisa Olahraga bersama teman-teman di kampus, bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sering mengadakan kegiatan sosial juga menyimpan keseruan tersendiri yang hanya bisa didapat di kampus ini saja. Pokoknya saya bangga sekali dengan Universitas Teuku Umar ini. Tidak terasa sebentar lagi masa studi saya akan selesai, itu tandanya saya harus siap menjadi lulusan yang profesional di bidangnya dan mengharumkan nama Universitas Teuku Umar ke ranah publik agar semakin terkenal.
Asma MT, Mahasiswi Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Teuku Umar
Tapi di satu sisi saya merasa bahwa kegagalan sebelumnya harus dijadikan motivasi untuk bangkit dan melaju ke tahap yang lebih baik. Oleh karena itu, saya pun bangkit dari keterpurukan dan menjatuhkan pilihan di kampus Universitas Teuku Umar untuk melanjutkan studi, dan memilih program studi di Ekonomi Pembangunan. Saya memilih jalur seleksi mandiri, karena tahun saya masuk UTU itu 2012, dan status UTU masih Swasta. Berbeda dengan sekarang yang sudah berstatus negeri, sehingga kamu bisa memilih jalur seleksinya.
Awal diterima dan resmi menjadi mahasiswi baru di UTU itu campur aduk, dan rasanya deg-degan karena kerabat dekat atau teman saja saya tidak ada. Meskipun pada akhirnya setelah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, saya senang karena punya kawan baru dan beragam. Selain itu, dosen pengajarnya asyik dan suasana belajar di kampusnya nyaman. Kesedihan saya selama ini memudar dengan sendirinya selama berkuliah di UTU. Keseruan lainnya yaitu kalau mau ke tempat wisata edukasi di sekitar kampus juga dekat dan strategis, sekitar 20 menit juga kita sudah bisa sampai.
Zikra Balqis, Mahasiswi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar
Kesan pertama ketika belajar di UTU ya perlu sekali beradaptasi agar bisa mendapat kawan baru juga. Setelah satu semester menjalani masa studi di UTU, saya mendapat banyak pengalaman baru dan wawasan pun lebih terbuka. Selain itu, dosennya unik karena mereka mempunyai cara tersendiri dalam proses perkuliahan, juga baik-baik dan asyik dalam mengajarnya. Yang membanggakan lagi, kampus UTU setiap tahunnya mengadakan perlombaan yang dinamakan “UTU AWARD” jadi setiap tahunnya perlombaan yang diadakan dapat diikuti dari berbagai mahasiswa/i seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Penulis: Avinda Eka Utami
Referensi:
Wawancara dengan Misrol Auzil
Wawancara dengan Asma MT
Wawancara dengan Zikra Balqis