Sumber: http://www.basrisalama.com
Sebagai kampus negeri di Maluku Utara, kualitas pendidikan Universitas Khairun tidak perlu diragukan lagi. Meskipun letaknya yang berada di daerah timur Indonesia sering dipandang sebelah mata, Unkhair mampu membuktikan prestasinya dengan banyaknya alumni yang berprestasi. Tidak hanya di level nasional tetapi juga di level internasional. Contohnya, Jasmal Martora, Alumni Unkhair yang berhasil mendapatkan beasiswa Australia Awards dari pemerintah Australia untuk meraih gelar Master di Monash University.
Selain itu, di level nasional, Unkhair juga banyak mencetak pemimpin negeri. Salah satunya adalah Basri Salama. Quipperian, Basri Salama adalah seorang lulusan Unkhair yang berhasil menduduki bangku di DPD RI. Bagi kamu yang punya cita-cita ingin menjadi pemimpin negeri ini, teman-teman dapat mengikuti jejak Basri Salama dengan berkuliah di Unkhair. Nah, pasti kamu penasaran kan dengan sosok tokoh Basri Salama ini? Quipper Video akan membawa kamu untuk mengenal lebih dalam dengan sosok Basri Salama.
Profil
Basri Salama adalah seorang alumni Unkhair yang berhasil meniti karier sampai di tingkat DPR RI, Quipperian. Basri lahir di Tidore, tanggal 08 Agustus 1957. Basri merupakan birokrat wakil Provinsi Maluku Utara untuk tahun 2014-2019. Lulusan Universitas Khairun Ternate ini berhasil lolos menjadi anggota DPD RI setelah memperoleh suara sebesar 46.328, angka yang cukup besar pastinya.
Basri Salama mendapatkan kesempatan perdana menduduki kursi di senayan . Hal itu tentunya bukanlah perjalanan yang mudah dan bahkan dapat dikatakan merupakan pengalaman yang langka. Persaingan antar calon dan dinamika politik nasional yang cukup fluktuatif dan sengit adalah tantangan yang harus dihadapi oleh Basri dalam memperebutkan bangku di DPR RI.
Basri sangat memahami kondisi dan situasi masyarakat di Maluku Utara, oleh karena itu Basri dinilai sebagai representatif daerah. Basri sangat berpengaruh dalam membuka paradigma masyarakat tentang strategi pembangunan daerah lima tahun.
Barsi meyakinkan masyarakat untuk memilih dirinya dalam memperjuangkan langkah-langkah strategis daerah di level nasional melalui parlemen DPD RI. Menyadari bahwa dalam pembangunan daerah membutuhkan analisis serta komitmen yang besar dalam memperjuangkannya, sosok Basri memiliki keinginan kuat tersebut dan akhirnya mampu memenangkan kompetisi pemilihan untuk menjadi anggota DPD RI.
Kepemimpinan tentunya menjadi salah satu modal bagi Basri untuk melangkah ke DPD RI. Kepemimpinan yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman dan salah satunya adalah pengalaman Basri di masa kuliah. Basri sudah diasah menjadi pemimpin semenjak kuliah. Sampai akhirnya, Basri dikenal sebagai sosok seorang pemimpin.
Di kalangan teman-teman seangkatannya, Basri dikenal sangat aktif dalam berbagai organisasi. Mulai dari organisasi kampus maupun dalam berbagai gerakan dan kegiatan di dunia aktivis. Basri memiliki semangat dan motivasi belajar yang kuat. Hal ini yang kemudian membentuk Basri menjadi pribadi yang lebih ideolog, berkarakter, dan bertanggung jawab.
Ketika berkuliah di Unkhair, Basri aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan aktif di organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Di dunia organisasi kemahasiswaan ini juga Basri mengecap pahit manisnya dinamika kemahasiswaan.
Selain terlibat dan aktif di organisasi gerakan HMI, Basri juga salah satu tokoh yang memperjuangkan berdirinya provinsi Maluku Utara pada tahun 1999-2000. Dulunya, Maluku Utara masih menginduk di Provinsi Maluku (Ambon). Dengan kapasitas dan integritas yang mumpuni, Basri pun mulai melangkah lebih jauh dalam dunia politik.
Basri kemudian menjabat sebagai wakil ketua KNPI Maluku Utara. Berbekal rekam jejak yang baik, Basri dipercayakan untuk menjabat sebagai Wakil Ketua KNPI sebanyak dua periode. Sepak terjang dalam dunia organisasi baik di level mahasiswa maupun di ruang kepemudaan mengantarkan sosok Basri menjadi seorang pemimpin dan aset daerah di masa mendatang. Motivasi dan mental yang besar Basri membawanya mendapatkan peran-peran yang semakin strategis di dunia politik yakni sebagai sekretaris Partai Bintang Reformasi (PBR).
Selain pengalaman organisasi, pengalaman kerja juga membentuk kepemimpinan Basri. Berbekal pengalaman dan motivasi belajar yang tinggi, Basri diberikan kepercayaan menjadi Manajer Eksekutif LPJKD Provinsi Maluku Utara. Pengalaman di LPJKD membuat Basri menyadari bahwa pentingnya untuk membawa Maluku Utara menjadi satu poros maritim Indonesia.Pengembangan ekonomi berbasis maritim merupakan salah satu program yang harus Basri respon ketika menjabat di LPJKD.
Selain menjabat sebagai Manajer Eksekutif LPJKD, Basri juga menduduki jabatan di parlemen Komite IV DPD RI 2014-2019. Lingkup tugas Basri saat itu adalah Anggaran Pendapat dan Belanja Negara, Pajak dan pungutan lain, Perimbangan keuangan pusat dan daerah, Pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan negara dan pemilihan anggota BPK, Lembaga keuangan dan Koperasi, Usaha mikro, kecil, dan menengah.
Riwayat Pendidikan
- SDN Gamtufkange di Tidore pada tahun 1989
- SMP Negeri 1 Soasio di Tidore pada tahun 1992
- SMEA Negeri Soasio di Tidore pada tahun 1995
- Universitas Khairun Di Ternate pada tahun2001
Riwayat Pekerjaan
- Manager Eksekutif LPJKD Provinsi Maluku Utara
Riwayat Organisasi
- Sekretaris Komisariat HMI FKIP Unkhair Ternate tahun 1997
- Sekretaris Senat Mahasiswa FKIP Unkhair Ternate tahun 1998
- Wakil Ketua KNPI Maluku Utara tahun 2004-2006
- Wakil Ketua KNPI Maluku Utara tahun 2006-2007
- Sekretaris Partai Bintang Reformasi tahun 2009-2010
- Wasekjen Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor tahun 2015-2020
Karakter, pengalaman, integritas, dan kemauan untuk terus belajar telah membawa Basri dalam pencapaian sekarang. Tidak hanya Basri, Quipperian juga bisa menjadi pemimpin negara ini. Dimulai dengan memilih universitas negeri yang berkualitas dan semangat untuk terus berjuang Quipperian. semakin tertarik bukan menjadi bagian Unkhair?
Penulis: Fevrina Tampubolon
Referensi