Ini Dia Nama Para Technopreneur Sukses!

Qupperian, meningkatnya penggunaan internet memicu pesatnya perkembangan bisnis digital di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, semakin banyak bermunculan para technopreneur di Indonesia. Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah technopreneur?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknopreneur memiliki arti pengusaha teknologi; wirausaha teknologi. Yup, betul sekali, technopreneur merupakan seseorang yang mengembangkan usaha dengan basis teknologi. Istilah technopreneur sendiri berasal dari kata technology (teknologi) dan entrepreneur (pengusaha).

Nah, eksistensi technopreneur ini berkaitan erat dengan internet ya Quipperian. FYI, Indonesia adalah salah satu negara yang punya populasi pengguna internet terbesar di dunia lho! Berdasarkan laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia per Januari 2022. Tingkat penetrasi internet telah mencapai 73,7% dari total penduduk Indonesia pada awal 2022.

Kemudian, terdapat data lainnya yang memperlihatkan bahwa jumlah perusahaan rintisan di Indonesia (startup) merupakan salah satu yang terbanyak di dunia. Laporan Startup Ranking mencatat ada 2.346 startup di Indonesia pada 2022. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan kelima sebagai negara dengan startup terbanyak.

Gimana? Menarik bukan peluangnya? Sebelum memulai merintis menjadi seorang technopreneur, yuk ketahui dulu perjalanan singkat para technopreneur sukses berikut ini!

Contoh Technopreneur

1. Bill Gates

Quipperian pasti sudah familiar dengan Microsoft bukan? Kesuksesan perangkat lunak yang digunakan untuk komputer dan laptop ini tak lepas dari nama Bill Gates. Pria kelahiran Seattle, Washington, 28 Oktober 1955 tersebut punya tingkat kecerdasan tinggi dan sudah tertarik pada komputer sejak belia. Ia dan teman-temannya sering mengulik komputer berjam-jam untuk mempelajari bahasa pemrograman dan berbagai hal lainnya. Bill Gates sendiri berhenti kuliah dan memilih untuk fokus mengembangkan perusahaan perangkat lunak yakni Micro-Soft bersama rekannya, Paul Allen. Pada tahun 1976, nama itu berubah menjadi Microsoft.

Dalam perjalanannya, Microsoft semakin sukses saat bekerja sama dengan IBM. Microsoft semakin dikenal dunia ketika IBM meluncurkan komputer dengan sistem operasi Microsoft Disk Operating System (MS-DOS). Produsen komputer pribadi pun kian melirik Microsoft untuk mengaplikasikan MS-DOS pada produk mereka.

2. Steve Jobs

Technopreneur lain yang mendunia yakni Steve Jobs, yang lahir di California, Amerika Serikat, pada tanggal 24 Februari 1955. Ia mendirikan Apple Computer Co. bersama rekannya di garasi milik keluarga Jobs pada tahun 1976. Mereka menciptakan komputer pribadi yang sukses besar di pasar rumah tangga.

Meski sempat diberhentikan dari Apple, Jobs masuk kembali ke perusahaan tersebut dan terus membawa kemajuan. Bahkan, Apple meningkatkan penjualannya lewat iMac, komputer pertama yang mengutamakan penampilan dengan dilengkapi teknologi maju.

Jobs mengundurkan diri dari Apple pada 25 Agustus 2011. Beberapa bulan kemudian, ia meninggal dunia pada usia 56 tahun setelah mengidap kanker pankreas.

3. Elon Musk

Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada tahun 1971. Pria bernama lengkap Elon Reeve Musk ini memiliki ketertarikan pada bidang teknologi sejak kecil. Setelah sukses dengan bisnis pertamanya Zip2, ia kemudian mendirikan layanan keuangan online X.com. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi PayPal.

Elon Musk punya tiga misi utama dalam menjalani kariernya yaitu berhubungan dengan risiko perubahan iklim, risiko ketergantungan pada satu planet, serta risiko usangnya umat manusia. Langkahnya dalam mengurangi berbagai risiko tersebut terlihat lewat beberapa bisnisnya.

Ia mengembangkan Tesla Motors, perusahaan yang memproduksi mobil listrik ramah lingkungan. Kemudian, ia juga memimpin SolarCity, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tenaga surya. Keduanya adalah perwujudan ambisi Musk untuk mengurangi risiko perubahan iklim. Tak hanya itu, Musk juga mendirikan SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa yang bekerja sama dengan NASA. SpaceX berdiri dengan pemikiran bahwa kemungkinan manusia terancam punah apabila bergantung hanya pada satu planet.

4. Nadiem Makarim

Nadiem Makarim mendirikan Gojek pada tahun 2011 bersama Michaelangelo Moran. Idenya datang ketika ia sering berbincang dengan tukang ojek langganannya. Nadiem melihat sejumlah permasalahan seperti sebagian besar tukang ojek di Jakarta menghabiskan waktunya hanya untuk menunggu penumpang. Mereka kesulitan mencari pelanggan.

Saat awal berdiri, Gojek hanya membawahi 20 orang tukang ojek dengan mengandalkan sistem call center. Pada tahun 2015, Gojek merilis aplikasi mobile yang terus berkembang hingga sekarang. Bukan hanya melayani antar jemput penumpang, Gojek juga melayani jasa pesan antar makanan hingga pengiriman barang. Gojek kini telah melebarkan sayap hingga ke sejumlah negara lain seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.

Nadiem yang lahir di Singapura, 4 Juli 1984, ini sekarang tak lagi aktif di Gojek. Ia kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

5. Achmad Zaky

Achmad Zaky lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986. Rasa tertariknya pada komputer mulai muncul saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia dikenal sebagai pendiri marketplace Bukalapak.

Zaky mendirikan Bukalapak di tahun 2010 dengan tujuan memajukan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia melalui media internet. Bukalapak adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli secara online. Hingga saat ini, Bukalapak masih eksis dan terus berkembang. Namun, Zaky tak lagi aktif di Bukalapak.

Quipperian, itulah sejumlah kisah singkat perjalanan para technopreneur. Apakah kamu ingin mengikuti jejak mereka? Salah satu cara yang bisa kamu tempuh adalah membekali diri dengan ilmu tentang kewirausahaan di bangku kuliah. Program Studi Kewirausahaan (Bisnis Energi) di Institut Teknologi PLN (ITPLN) bisa jadi pilihanmu.  Prodi ini mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan ilmu mengenai daur perkembangan usaha. Kamu akan mempelajari identifikasi peluang, pencarian gagasan kreatif, perencanaan usaha, sampai pengembangan usaha yang inovatif, dengan risiko yang terukur.

Prodi Kewirausahaan di ITPLN memiliki kekhususan kajian di bidang bisnis energi. Karena itu, kamu akan mendapatkan ilmu seputar perencanaan usaha tenaga listrik,  startup bisnis energi terbaru dan terbarukan, startup bisnis waste to product, pengembangan model bisnis energi dan regulasi, hingga marketing riset bisnis energi. Apakah kamu tertarik?

Penulis: Tisyrin Naufalty Tsani
Editor: Fadhil Ramadhani

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Serba-serbi Jurusan Teknik Telekomunikasi

15 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika, Apa Saja Pilihannya?