
Tentunya Quipperian sudah nggak asing lagi dengan istilah entrepreneur dan technopreneur bukan? Kedua istilah ini sebenarnya sudah cukup lama jadi perbincangan di antara para profesional, akan tetapi semakin sering terdengar ketika masa-masa pandemi. Technopreneur dan entrepreneur dianggap sebagai komponen yang cukup banyak berperan dalam membantu perekonomian nasional. Lantas, apa sih sebenarnya technopreneur dan entrepreneur itu?
Mengenal Entrepreneur dan Technopreneur
Entrepreneur dan technopreneur merupakan dua istilah yang mewakili kategori bisnis yang berbeda, meskipun dalam praktiknya, keduanya sama-sama berhubungan dengan inovasi dan risiko bisnis.
Entrepreneur adalah orang yang memulai bisnis dan mengambil risiko untuk mengembangkannya. Sedangkan, technopreneur adalah orang atau pengusaha yang berfokus pada inovasi dan pengembangan teknologi baru sebagai objek bisnisnya. Technopreneur dan entrepreneur sama-sama dikenal sebagai pencipta lapangan kerja sekaligus pemacu pertumbuhan ekonomi.
Perbedaan Technopreneur dan Entrepreneur
Dari pembahasan di atas, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara technopreneur dan entrepreneur. Perbedaan utama antara entrepreneur dan technopreneur yakni terletak pada fokusnya masing-masing. Entrepreneur berfokus pada bisnis secara keseluruhan, sementara technopreneur berfokus pada teknologi dan inovasi. Seorang entrepreneur sangat mungkin tidak memiliki latar belakang pengetahuan teknologi yang kuat, sementara technopreneur juga mungkin saja tidak memiliki pengalaman mumpuni dalam bidang bisnis.
Selain perbedaan fokus, ada juga perbedaan sumber modal. Entrepreneur sering menggunakan modal yang sudah ada, seperti uang hasil pinjaman atau investasi dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Sementara technopreneur umumnya mencari dana dari investor teknologi atau perusahaan rintisan (startup) yang berfokus pada teknologi.
Entrepreneur dan technopreneur juga memiliki peran yang berbeda dalam masyarakat. Entrepreneur dikenal sebagai pencipta lapangan kerja dan pemacu pertumbuhan ekonomi, sedangkan technopreneur dikenal sebagai pencipta inovasi teknologi yang membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Secara spesifik, perbedaan antara technopreneur dan entrepreneur dapat terlihat dari empat dimensi yaitu produk, fokus, target pasar, dan manajemen.
1. Produk
Perbedaan utama antara technopreneur dan entrepreneur dari segi produk ialah bahwa technopreneur lebih fokus pada pengembangan dan penjualan produk yang didasarkan pada teknologi baru, sementara entrepreneur lebih fokus pada pengembangan dan penjualan produk yang sudah ada atau produk yang lebih umum.
Technopreneur cenderung menciptakan produk yang inovatif dan unik, seperti perangkat lunak, perangkat keras, atau produk elektronik. Mereka menggunakan teknologi terbaru dan berusaha untuk mengubah ide menjadi produk yang bernilai guna memenuhi kebutuhan pasar. Technopreneur juga sering mengejar peluang yang muncul dari perkembangan teknologi yang cepat.
Sementara itu, entrepreneur lebih fokus pada pengembangan dan penjualan produk yang sudah ada atau produk yang lebih umum. Mereka mencari peluang dalam bisnis yang sudah ada dan berusaha untuk mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bernilai. Entrepreneur juga sering mengejar peluang dari perubahan dalam pasar atau perkembangan ekonomi.
2. Fokus
Perbedaan dari segi fokus yakni technopreneur lebih fokus pada inovasi teknologi dan pengembangan teknologi baru, sementara entrepreneur lebih fokus pada pengembangan strategi bisnis yang efektif dan manajemen operasional yang baik.
Technopreneur cenderung memiliki latar belakang dan keahlian dalam teknologi, seperti teknologi informasi atau teknologi komunikasi. Mereka mengejar peluang dari perkembangan teknologi yang cepat dan berusaha untuk mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bernilai yang kemudian ditawarkan ke pasar. Sementara itu, entrepreneur mencari peluang dalam bisnis yang sudah ada dan berusaha untuk mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bernilai.
3. Target pasar
Perbedaan dari segi target pasar bisa terlihat bahwa technopreneur cenderung mengejar peluang dari pasar yang berkembang dengan cepat, seperti teknologi informasi, teknologi komunikasi, atau teknologi kesehatan. Mereka berusaha untuk menciptakan produk-produk inovatif dan unik yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang berubah dengan cepat. Technopreneur juga cenderung lebih agresif dalam mengejar peluang pasar yang muncul dari perkembangan teknologi yang cepat.
Sementara itu, entrepreneur cenderung mengejar peluang dari pasar yang stabil dan sudah ada, seperti retail, jasa, atau manufaktur. Mereka mencari peluang pada jenis bisnis yang sudah ada dan berusaha untuk mengubah ide menjadi produk atau jasa yang bernilai.
4. Manajemen
Manajemen technopreneur lebih mengutamakan pengembangan produk yang inovatif dan unik, yang didasarkan pada teknologi baru dan perkembangan terbaru. Mereka juga lebih fokus pada penelitian dan pengembangan untuk menemukan ide-ide baru yang dapat diimplementasikan dalam bisnis.
Sementara itu, manajemen entrepreneur lebih mengutamakan pengembangan bisnis secara keseluruhan, termasuk perencanaan strategis, pengembangan pasar, dan manajemen operasional. Mereka juga lebih fokus pada pengembangan produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan pendapatan.
Secara keseluruhan, entrepreneur dan technopreneur adalah dua kategori bisnis yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama penting dalam mengembangkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Entrepreneur dan technopreneur harus bekerja sama untuk menciptakan inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam bisnis dan ekonomi.
Untuk itu, bagi kamu yang ingin berkarier sebagai entrepreneur maupun technopreneur wajib banget memiliki mindset pengembangan dan inovasi. Tentunya, ditunjang juga dengan pengetahuan teoritis dan praktis lainnya yang bisa kamu peroleh di bangku perguruan tinggi. Salah satu jurusan yang bisa kamu pilih untuk mendalami kemampuan teoritis dan praktis entah sebagai technopreneur maupun entrepreneur adalah Jurusan Kewirausahaan di Institut Teknologi PLN (ITPLN).
Jurusan Kewirausahaan Institut Teknologi PLN
Institut Teknologi PLN (ITPLN) memiliki satu jurusan yang dipersiapkan khusus buat kamu yang ingin mempelajari tentang bisnis, khususnya yang berhubungan dengan sektor energi yaitu Jurusan Bisnis Energi. Cikal bakal jurusan ini sebenarnya adalah Jurusan Kewirausahaan, tetapi dikarenakan orientasi kajian bisnis yang dipelajari di jurusan ini memiliki ciri keenergian, sehingga jurusan ini diberi nama Jurusan Bisnis Energi.
Kurikulum yang diterapkan di jurusan ini telah didesain sedemikian rupa, sehingga mata kuliah yang kamu pelajari sekalipun mirip dengan mata kuliah jurusan bisnis yang ada di kampus lain, hanya saja kajian contoh-contoh kasus yang kamu pelajari lebih berhubungan dengan industri energi. Itu sebabnya lulusan Jurusan Bisnis Energi di ITPLN memiliki nilai plus tersendiri jika dibanding dengan lulusan jurusan bisnis pada umumnya.
Secara keseluruhan, Jurusan Bisnis Energi di Institut Teknologi PLN dapat memberimu keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi entrepreneur atau technopreneur dalam industri energi. Kamu akan belajar tentang pengembangan bisnis yang efektif, manajemen operasional yang baik, dan inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk mengejar peluang dalam industri energi. Tertarik?
Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani