Pendidikan tinggi agama Islam memang melahirkan generasi cerdas dan berakhlak seperti halnya UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). UINSA menggunakan konsep menyeimbangkan IPTEK dan IMTAQ agar menjadi lulusan yang intelektual namun berakhalakul karimah.
Lulusan UINSA memilih berbagai keterampilan di bidangnya sehingga telah tersebar di pelosok nusantara dan mancanegara. Quipperian tidak perlu takut tidak mendapat pekerjaan, karena apabila kamu masuk ke UINSA kamu dibekali pelajaran dasar agama islam, Bahasa arab, dll. Jadi walaupun beda jurusan, kamu tetap memiliki kompetensi di bidang agama islam khususnya. Berikut pekerjaan yang paling banyak dilakoni oleh para alumni UINSA.
Pengajar
Menjadi Guru Bahasa Arab, Dosen, Guru Ngaji di Sekolah, Madrasah, dan Pesantren bagi lulusan UINSA merupakan profesi yang paling digeluti mengingat tujuan utama jurusan PBA adalah menghasilkan orang-orang yang ahli berbahasa arab. Peluang kerja pada sektor ini dapat dikatakan cukup luas mengingat jumlah madrasah, pesantren, dan sekolah di Indonesia cukup besar.
Berdasarkan data yang ada, jumlah madrasah di Indonesia secara keseluruhan, dari Ibtidaiyah sampai Aliyah mencapai 41.500. Semua madrasah dapat dipastikan membutuhkan tenaga pendidik bahasa Arab. Sedangkan jumlah sekolah dari tingkat SD s.d. SMA mencapai 178.000.
Meskipun tidak semua sekolah memiliki program pengajaran bahasa Arab, tetapi tidak sedikit sekolah-sekolah yang memberikan pelajaran bahasa Arab, khususnya sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan Islam seperti Muhammadiyah dan NU.
Sementara itu pesantren yang memiliki jumlah ribuan dapat dipastikan juga membutuhkan tenaga-tenaga pengajar Bahasa Arab. Peluang ini yang banyak dimanfaatkan oleh alumnus UINSA. Hal ini juga terbukti, terlihat dari terus meningkatnya peminat yang ingin belajar Bahasa arab karena Bahasa Arab adalah Bahasa Internasional keempat di PBB. Jika menjadi guru Bahasa Arab pastinya bisa menjadi guru mengaji dengan sangat mudah. Jika begitu makan Quipperian bisa mendapatkan dua pekerjaan sekaligus.
Tour Guide
Quipperian dapat menjadi guide (pemandu wiasata) wisatawan asing dari Timur Tengah yang ingin berkunjung ke Indonesia. Pada masa saat ini dunia pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian negara sehingga berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuan destinasi wisatanya.
Para wisatawan datang dari berbagai negara, termasuk dari negara-negara Timur Tengah. Hal ini tentunya harus sejalan dengan adanya SDM yang mampu berbahasa arab guna dapat berkomunikasi dengan turis asing. Dinas pariwisata di berbagai kota di Indonesia sering kali membutuhkan para pemandu wisata yang mampu berbahasa Arab. Dan ternyata sektor ini dapat dikatakan masih langka.
Di samping menjadi pemandu wisata turis Arab dengan status pegawai tetap seperti kasus di Dinas Pariwisata DIY, peluang yang relatif mirip dengan itu adalah menjadi pemandu bagi para tamu-tamu konferensi internasional yang sering diselenggarakan di Indonesia. Biasanya, panitia konferensi juga membutuhkan tenaga-tenaga pemandu yang mampu berbahasa Arab, mengingat di antara pesertanya adalah delegasi-delegasi dari Timur Tengah.
Diplomat di KBRI
Salah satu yang juga menjadi incaran para alumni UINSA adalah menjadi pegawai tetap (PNS) atau diplomat di Kedutaan-kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk negara-negara Timur Tengah. Tahun 2000 lalu, Deplu (Departemen Luar Negeri) membutuhkan 200 orang tenaga sarjana S-1 yang mampu berbahasa Arab yang akan ditempatkan di KBRI di negara-negara Timur Tengah. Ini merupakan peluang yang sangat besar bagi mahasiswa yang telah mahir berbahasa arab. Inipula yang menjadi salah satu keunggulan dari para lulusan UINSA.
Di tahun 1987 banyak pegawai tetap KBRI di Timur Tengah seperti di Damaskus, Suriah yang tidak bisa berbahasa Arab. Padahal mereka adalah seorang pejabat dan pegawai tetap. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mempunyai latar belakang pendidikan Bahasa Arab. Solusinya, para mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studi di Timur Tengah sering diminta untuk bekerja secara parttime di KBRI untuk menerjemahkan berita-berita yang muncul dalam berbagai media tersebut.
Oleh karena itu, sangat masuk akal apabila Departemen Luar Negeri juga merekrut para sarjana Indonesia yang mampu berbahasa Arab untuk diangkat sebagai pegawai tetap Deplu. Dalam konteks ini, alumni UINSA jelas memiliki peluang yang cukup besar.
Mendirikan Lembaga Kursus Bahasa Arab
Profesi yang menjadi ladang bisnis dan pahala adalah dengan mendirikan lembaga kursus bahasa Arab atau menjadi tutor atau instruktur Bahasa Arab dalam berbagai kursus. Peluang kerja yang cukup menjanjikan tentunya akan memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Peluang itu terkait dengan makin banyaknya calon tenaga kerja yang akan bekerja di Timur Tengah pada era global ini, terutama tenaga kerja profesional.
Kursus bahasa Arab bagi para profesional yang akan bekerja di negara-negara Timur Tengah merupakan peluang yang baik pula. Tentunya para alumnus UINSA yang bisa berbahasa arab memiliki tips dan trik tersendiri agar mudah dipelajari. Tips dan Trik inilah yang dapat dijual ketika membuka kursus Bahasa arab, dengan teknik jitu 1 bulan Bahasa arab tentunya akan menarik peminat orang banyak.
Quipperian, itu tadi beberapa pekerjaan yang banyak digeluti para Alumni UINSA. Jadi kamu gak perlu khawatir apabila setelah lulus dari UINSA mau bekerja di mana. Kamu bakal memiliki kemampuan yang banyak sehingga mudah untuk mencari pekerjaan. Jadi jangan ragu yaaa untuk memasukkan UINSA di daftar SNMPTN nanti.
Penulis: Igman Yuda Pratama
