Home » Quipper Campus » Para Inspirator dari Universitas Negeri Jakarta

Para Inspirator dari Universitas Negeri Jakarta

Quipperian, memilih universitas negeri bisa juga dari kualitas civitas akademikanya. Jika ada satu orang saja yang berkiprah di tingkat nasional, bahkan internasional, tentu kamu akan melirik universitas tersebut, apalagi kalau jumlahnya banyak. Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), banyak tokoh yang bisa menjadi inspirator. Berikut tiga di antaranya.

Prof. Arief Rahman, M.Pd.

Para Inspirator dari Universitas Negeri Jakarta

Guru besar emeritus Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ini menjadi salah satu dosen favorit kebanggaan mahasiswa. Dia aktif di bidang pendidikan hingga saat ini sehingga lebih dikenal sebagai tokoh pendidikan.

Perjuangannya di dunia pendidikan sudah dilakukan lebih dari 50 tahun sehingga pemikirannya cukup berpengaruh di Indonesia. Sebagai salah satu perwakilan UNESCO, Arief Rahman berkontribusi dalam pemikiran membangun pendidikan karakter.

Pada setiap kelas yang dibimbingnya, kehadirannya menginspirasi dan menggerakkan para peserta didik. Esensi pendidikan dituangkannya dalam sebuah buku yang berjudul Arief Rahman: Guru. Buku yang berisi pemikirannya mengenai pendidikan Indonesia itu dihiasi kritik dan saran untuk guru secara umum dan praktisi pengelola instansi pendidikan secara khusus. Di dalam buku ini juga terdapat tahap serta penerapan yang teruji dari pengalamannya selama puluhan tahun mengajar.

Berikut ini pendidikan yang pernah dijalaninya.

  • IKIP Jakarta, sarjana, 1970
  • Victoria University, NZ, 1965
  • Tavistock House, London, 1975
  • R. E. L. C Singapore, 1982
  • Pascasarjana IKIP Jakarta (UNJ), 1984
  • Doktor Pendidikan IKIP Jakarta (UNJ), 1997

Pengabdian:

  • Dosen Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UNJ sejak 1964
  • Dosen Luar Biasa Fakultas Psikologi UI sejak 1979
  • Ketua Harian Nasional Indonesia untuk UNESCO sejak 2001
  • Board Executive UNESCO Paris, 2003—2007
  • Kepala SMAN 81 (Sekolah Laboratorium Kependidikan) IKIP Jakarta (sekarang UNJ), 1985—1991
  • Kepala SMA Labschool Universitas Negeri Jakarta, 1991—2001

Ubedilah Badrun, M.Si.

Para Inspirator dari Universitas Negeri Jakarta

Ubedilah Badrun adalah aktivis pada era sebelum reformasi sekaligus pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) pada tahun 1996. FKSMJ merupakan organisasi pergerakan mahasiswa yang berperan dalam reformasi tahun 1998. Ideolog FKSMJ ini lebih dikenal sebagai pengamat sosial dan politik. Kini, dia aktif sebagai Direktur Pusat Studi Sosial dan Politik Indonesia (PUSPOL) dan dosen.

Ubedilah telah berprestasi sejak kuliah di S1 Pendidikan Kewarganegaraan IKIP. Dia juga pernah meraih prestasi sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama peringkat 1 tahun 1995 oleh IKIP serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Karier pendidikannya, antara lain, dijalaninya di Labschool Jakarta (1997—2002) dan pernah menjadi vice principal di Tokyo Indonesian School (SRIT). Saat itu, dia aktif mendalami budaya dan politik Jepang hingga akhir 2006. Sepulang dari Jepang, Ubedilah mengajar di Universitas Negeri Jakarta untuk mata kuliah Sosiologi Politik pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS).

Berikut adalah beberapa karya tulisnya yang telah dipublikasikan di sejumlah media massa, baik lokal, maupun nasional.

  • Sufistik, Formalistik dan Aksi Sosial (Harian Terbit, 1995) 
  • Menduga Kemungkinan Suksesi Nasional 1998
  • Pendidikan Politik yang Buruk (Kompas, 2000) 
  • Kultur Universitas? (Transformasi UNJ, 2001)
  • Membaca Kemungkinan Dua Presiden (Media Indonesia, 2001)
  • Bila Golkar Menang Pemilu 2004” (Jawa Pos, 2003)
  • Di Balik Kemenangan Koizumi (www.hminews.com)
  • Buku Radikalisasi Gerakan Mahasiswa: Kasus HMI MPO (Media Raushan Fekr, Mei 2006)

Helvy Tiana Rossa

Para Inspirator dari Universitas Negeri Jakarta

Kamu tentu tidak asing dengan nama Helvy Tiana Rossa, bukan? Dia dikenal sebagai sastrawan yang aktif. Karya-karyanya dikenal luas, bahkan beberapa di antaranya diangkat menjadi sinema elektronik dan film. Banyak karya Helvy yang dimuat di berbagai majalah.

Cerpen-cerpennya dianggap sebagai cerpen inspiratif anak muda. Cerpen karyanya yang sangat fenomenal bagi dunia sastra adalah “Ketika Mas Gagah Pergi” yang diterbitkan di Annida pada tahun 1993.

Pada tahun 1997, bersama dengan adiknya, Asma Nadia, Helvy mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan buku. Helvy mengajak cerpenis Annida lain untuk ikut bergabung dengan perusahaan yang ia beri nama Forum Lingkar Pena (FLP). FLP adalah sebuah tempat bagi kaum muda dari berbagai kalangan yang ingin menjadi penulis. Melalui FLP, nama Helvy semakin dikenal di berbagai negara.

Ratusan ribu penulis muda dari berbagai pelosok kota di Indonesia turut bergabung. Pada 2008, FLP meraih Danamon Award, sebuah penghargaan tingkat nasional yang diberikan kepada inspirator dan inisiator yang berhasil melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar secara signifikan.

Sebelumnya, pada tahun 2002, FLP mendirikan Rumah Cahaya yang bertujuan meningkatkan intensitas membaca masyarakat. Pada tahun 2004, Rumah Cahaya bergabung dengan Penerbit Mizan menjadi Lingkar Pena Publishing House. Kini, FLP sudah tersebar luas di pelosok Indonesia hingga luar negeri seperti Hong Kong dan Malaysia.

Karier:

  • Dosen Universitas Negeri Jakarta, 2005—sekarang
  • Direktur PT Lingkar Pena Kreativa, 2004—2011
  • Founder Rumah Cahaya, 2002
  • Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP), 1997—2005
  • Founder Forum Lingkar Pena (FLP), 1997
  • Pemimpin Redaksi Majalah Annida, 1997—2001
  • Redaktur Pelaksana Majalah Annida, 1992—1997
  • Redaktur Majalah Annida, 1991—1992

Ketiga inspirator alumni Universitas Negeri Jakarta itu patut dicontoh oleh generasi muda penerus bangsa. Mereka berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mendidik bukan hanya sebagai profesi, melainkan juga membangun bangsa sebagai upaya meraih masa depan yang lebih baik.

Nah Quipperian, inspiratif kan ketiga tokoh di atas. Semoga setelah bergabung dengan UNJ, kamu bisa mengikuti jejak mereka atau bahkan melampaui prestasi ketiga tokoh inspiratif tersebut.

Penulis: Nurbaity

Lainya untuk Anda