Adakah di antara Quipperian yang ingin kuliah namun memilki keterbatasan finansial? Tak perlu cemas! Jika kuliah di Unimed, kamu bisa mendapat berbagai peluang beasiswa. Beasiswa ini merupakan hasil kerja sama Unimed dengan pemerintah atau yayasan swasta di Indonesia. Apa saja jenis beasiswa tersebut dan bagaimana cara memperolehnya? Quipper Video blog kali ini akan mengajak kamu mencari tahu peluang beasiswa di Unimed. Ayo, kita simak bersama!
Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
Sejak tahun 2012, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi. Program bantuan ini dilaksanakan sesuai prinsip 3T, yaitu Tepat sasaran, Tepat jumlah, dan Tepat waktu.
Di Unimed, beasiswa PPA diberikan kepada mahasiswa berprestasi. Nilainya sebesar Rp4,2 juta per tahun. Syarat-syarat yang harus dipenuhi mahasiswa adalah memiliki IPK minimal 3,00, melampirkan fotokopi KTM, surat penghasilan orang tua, surat belum menikah dari kepala desa, surat berkelakuan baik dari fakultas, dan foto ukuran 3 x 4. Sebagai catatan, beasiswa ini tidak diberikan kepada mahasiswa ekstensi atau yang sedang menerima beasiswa dari sumber lain.
Syarat di atas juga berlaku untuk beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa kurang mampu. Namun, syarat IPK mahasiswa yang ingin mengikuti beasiswa BBM minimal 2,5. Biasanya, pendaftaran beasiswa PPA mulai dibuka setiap bulan Februari.
Beasiswa Supersemar
Beasiswa Supersemar diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan sedang kesulitan menanggung biaya kuliah. Beasiswa yang dikelola oleh Yayasan Supersemar ini dulunya dibentuk oleh mantan Presiden Soeharto.
Syarat bagi mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa Supersemar adalah tengah duduk di semester III hingga semester X dengan IPK minimal 2,5. Mahasiswa juga harus melampirkan fotokopi KTM, surat penghasilan orang tua, surat belum menikah dari kepala desa, surat berkelakuan baik dari fakultas, dan pas foto ukuran 3 x 4. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk mengisi formulir dari Yayasan Supersemar.
Beasiswa ini tidak diberikan kepada mahasiswa ekstensi dan yang sedang menerima beasiswa dari sumber lain. Penerima beasiswa Supersemar mendapatkan uang sebesar Rp200 ribu per bulan. Biasanya pendaftaran dibuka pada bulan Februari. Jika ingin mendaftar beasiswa ini, pastikan kamu ikuti terus infonya ya!
Beasiswa VDMS (Van Deventer-Maas Stichting)
The VDMS merupakan sebuah yayasan yang didirikan oleh Conrad T. Van Deventer, seorang pengacara Belanda kaya dan merupakan anggota parlemen pada tahun 1800-an. Ia menikah dengan Elisabeth Maas dan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan Indonesia. Ide ini didapatnya setelah ia bertemu dengan R.A Kartini, anak dari sahabatnya yang merupakan Bupati Jepara. Semenjak itulah The VDMS, dengan dukungan lembaga pendidikan di Indonesia, memberikan beasiswa bagi mahasiswa berbakat di Indonesia.
Di Unimed, syarat utama bagi mahasiswa yang tertarik dengan beasiswa ini harus memenuhi kualifikasi IPK minimal 3,00. Syarat administrasi lain yang harus dipenuhi antara lain; fotokopi KTM dan kwitansi SPP terakhir, surat penghasilan orang tua, surat berkelakuan baik dari fakultas, mempunyai alamat email dan rekening bank sendiri, TOEFL minimal 450, pas foto ukuran 3 x 4, dan tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain. Sebagai catatan, beasiswa ini tidak diberikan kepada mahasiswa ekstensi.
Besar beasiswa yang diberikan VDMS adalah Rp500 ribu setiap bulan dan tidak termasuk biaya kuliah. Quipperian hanya diberi biaya hidup dengan jangka waktu beasiswa hingga semester akhir. Para penerima beasiswa ini juga berpeluang besar untuk mendapat beasiswa S-2 ke Belanda dari The VDMS. Biasanya, pembukaan beasiswa dimulai pada bulan Januari. Jika kamu berminat mendapat beasiswa ini, mulai persiapkan berkasmu dari sekarang ya, Quipperian!
Beasiswa Bidikmisi
Beasiswa Bidikmisi mulai diberikan kepada mahasiwa Unimed sejak tahun 2010 setelah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional mengalokasikan dana beasiswa dan biaya pendidikan. Beasiswa ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa berprestasi namun berasal dari keluarga yang kurang mampu. Bidikmisi diberikan selama delapan semester untuk program sarjana sehingga sasarannya merupakan lulusan SMA/SMK/MAK.
Di Unimed sendiri, calon penerima beasiswa Bidikmisi harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Beberapa syaratnya antara lain; merupakan siswa SMA sederajat dan lulus di tahun yang sama saat ia mendaftarkan diri, usia maksimal saat mendaftar ialah 21 tahun, pendidikan orangtua/wali setinggi-tingginya sarjana, serta berpotensi akademik dan direkomendasikan kepala sekolah.
Calon mahasiswa juga merupakan siswa yang tidak mampu secara ekonomi dengan melampirkan tanda penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM), pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), pendapatan orang tua/wali maksimal Rp3 juta per bulan, dan pendapatan kotor gabungan orang tua dibagi jumlah anggota keluarga paling besar Rp750 ribu.
Besar dana yang didapat penerima beasiswa Unimed adalah Rp1,8 juta per periode. Beasiswa ini diberikan dalam empat periode, yaitu pada bulan Maret-Mei, Juni-Agustus, September-November, dan Desember-Februari. Jadi, per semester Quipperian akan mendapatkan biaya kuliah sebesar Rp 3,6 juta. Pemerintah memberikan dana sebesar Rp 6 juta sehingga sisa dari Rp 3,6 juta tersebut digunakan universitas untuk membuat acara bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.
Nah, jika dana tersebut berlebih, maka universitas akan mengembalikannya ke rekening tiap penerima beasiswa. Misalnya, mahasiswa Bidikmisi mendapatkan dana sisa sebanyak Rp700 ribu sampai Rp 800 ribu pada tahun 2016. Namun, besaran dana sisa bergantung kondisi tiap tahun.
Ternyata, tidak banyak universitas yang menerapkan sistem ini. Beberapa universitas lain di Indonesia malah tidak pernah memberikan sisa dana dari Rp 6 juta tersebut kepada mahasiswa. Namun, Unimed melakukannya karena transparan terhadap penggunaan dana Kemenristekdikti.
Selain mendapatkan biaya hidup, biaya kuliah mahasiswa Bidikmisi juga gratis lho! Mahasiswa Bidikmisi hanya membayar uang kuliah sebesar Rp500 ribu per bulan yang diambil dari sisa dana Rp 6 juta yang diberikan Kemenristekdikti. Wah, beruntung ya jadi mahasiswa bidikmisi!
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai beasiswa Bidikmisi di Unimed, kamu bisa bergabung di fanpage Persatuan Mahasiswa Bidikmisi Unimed (Persma Bimed) via akun facebook-mu.
Sebenarnya, masih banyak peluang beasiswa lainnya di Unimed. Namun, beasiswa tersebut tidak bekerja sama langsung dengan pihak universitas. Misalnya, beasiswa Generasi Baru Indonesia (Genbi) dari Bank Indonesia, Tanoto Foundation, CIMB Niaga, Afirmasi, dan lain-lain. Kamu juga bisa mulai mencari informasi di fakultas atau bertanya langsung pada senior di kampus mengenai beasiswa tersebut. Jangan mau jadi mahasiswa yang kuper ya, Quipperian!
Penulis: Tantry Ika Adriati
