Home » Quipper Campus » Tips Sukses Masuk Universitas Hasanuddin Lewat SNMPTN

Tips Sukses Masuk Universitas Hasanuddin Lewat SNMPTN

Tips Sukses Masuk Universitas Hasanuddin Lewat SNMPTN

Setelah memantapkan hati untuk memilih Universitas Hasanuddin, maka selanjutnya kamu harus mempersiapkan diri. Ada beberapa cara yang bisa kamu pilih untuk lulus sebagai mahasiswa di kampus ini, seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Mandiri.

Peluang diiterima masuk Universitas Hasanuddin lewat jalur SNMPTN tentu ada. Kamu akan menghemat waktu, uang, tenaga dan lain-lain. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa lolos SNMPTN dan kuliah di Universitas Hasanuddin:

Pertahankan dan tingkatkan nilai rapor

SNMPTN menggunakan nilai rapor untuk proses seleksinya. Untuk itu, kamu harus mempertahankan prestasi yang sudah kamu raih. Akan lebih baik kalau kamu bisa meningkatkannya. Nilai rapor yang digunakan untuk seleksi adalah nilai rapor semester 1 sampai semester 5 kelas 12. Tapi nilai rapor yang tinggi bukan jaminan kamu akan lolos SNMPTN karena banyak sekali bukti di lapangan mereka yang lulus SNMPTN tidak semua memiliki nilai rapor tinggi. Kalau ada yang bertanya berapa rata-rata nilai yang dibutuhkan supaya bisa lolos SNMPTN, sebaiknya kamu memiliki nilai rata-rata 85.

Perhatikan jumlah peminat, daya tampung dan passing grade Program Studi pilihan

Diterima atau tidaknya kamu lewat jalur SNMPTN juga sangat tergantung pada jumlah peminat, daya tamping dan passing grade Program Studi yang kamu incar. Kalau kamu masih bingung menentukan pilihan Program Studi, kamu bisa baca review dan prospek kerja tiap Program Studi. Berikut ini daftar passing grade Program Studi di Universitas Hasanuddin:

Nilai Passing Grade Program Studi IPA:

Agronomi (29.62%)

Arsitektur (41.86%)

Biologi (30.97%)

Budi Daya Perairan (29.90%)

Fisika (29.56%)

Geofisika (Meteorologi) (36.96%)

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan (26.86%)

Ilmu Kelautan (33.93%)

Ilmu Tanah (29.96%)

Kesehatan Masyarakat (28.97%)

Kimia (27.87%)

Manajemen Hutan (28.85%)

Manajemen Sumber Daya Perairan (27.76%)

Matematika (29.89%)

Nutrisi dan Makanan Ternak (28.88%)

Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (23.88%)

Produksi Ternak (27.96%)

Sastra Arab (24.93%)

Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) (28.05%)

Sosial Ekonomi Peternakan (24.16%)

Statistika (36.58%)

Teknik Elektro (39.56%)

Teknik Geologi (35.92%)

Teknik Mesin (36.05%)

Teknik Perkapalan (39.86%)

Teknik Pertanian (31.33%)

Teknik Sipil (35.55%)

Teknologi Hasil Hutan (28.96%)

Teknologi Hasil Pertanian (34.44%)

Pendidikan Dokter (55,79%)

Farmasi (53,80%)

Pendidikan Dokter Gigi (52,69%)

Teknik Pertambangan (39,87%)

Fisioterapi (34,56%)

Kedokteran Hewan (34,67%)

Nilai Passing Grade Program Studi IPS:

Antropologi Sosial (31.91%)

Arkeologi (29.88%)

Ekonomi Akuntansi (46.95%)

Ekonomi Manajemen (45.98%)

Ekonomi Pembangunan (35.98%)

Ilmu Administrasi Negara (38.95%)

Ilmu Hubungan Internasional (42.98%)

Ilmu Hukum (41.75%)

Ilmu Komunikasi (43.15%)

Ilmu Pemerintahan (33.90%)

Ilmu Politik (29.75%)

Ilmu Sejarah (28.59%)

Sastra Daerah – Untuk Sast.Bugis (Makasar) (23.90%)

Sastra Indonesia (27.18%)

Sastra Inggris (29.34%)

Sastra Perancis (28.62%)

Sosiologi (30.09%)

Sastra Jepang (33,98%)

Sastra Asia/Barat (29.33%)

Hukum Administrasi Negara (37,89%)

Alumnus yang kuliah di Universitas yang sama

Banyak yang bilang jumlah alumnus SMA asal calon mahasiswa di suatu Universitas juga mempengaruhi peluang calon mahasiswa tersebut untuk lolos. Alumnus yang dimaksud adalah mereka yang berprestasi dan yang mengambil Program Studi yang sama dengan yang kamu pilih. Kamu bisa meminta data mengenai kakak kelasmu yang diterima lewat jalur SNMPTN dan melihat bagaimana prestasinya.

Persaingan tingkat sekolah

Dalam satu sekolah, kemungkinan ada lebih dari 200 orang yang mengikuti SNMPTN dan memilih Program Studi juga Universitas yang sama. Sekarang pertanyaannya, apa mungkin dalam satu sekolah akan ada siswa yang diterima di Program Studi dan Universitas yang sama? Hal itu bisa saja terjadi walau kemungkinannya kecil. Sebagai contoh, di salah satu sekolah terdapat 72 siswa yang diterima lewat jalur SNMPTN pada tahun 2015 yang lalu. Dari 72 orang yang diterima, hanya 4 orang yang diterima di Program Studi dan Universitas yang sama. Sebanyak 2 orang di Program Studi A dan 2 orang lainnya di Program Studi B.

Untuk memperbesar peluangmu, usahakan kamu memilih Program Studi yang berbeda dengan siswa lainnya. Kalau ada temanmu yang memilih Program Studi yang sama dan nilainya lebih besar dari kamu, maka sebaiknya kamu mengganti pilihan Program Studi karena kamu akan kalah dalam persaingan tingkat sekolah.

Perhatikan hasil simulasi SNMPTN

Sebelum SNMPTN resmi dibuka, banyak situs-situs atau lembaga bimbingan belajar yang melakukan uji coba atau simulasi SNMPTN. Kamu akan diminta untuk memasukkan nilai rapor dan pilihan Program Studi. Kamu akan memilih beberapa Program Studi di beberapa Universitas dan hasilnya akan keluar. Kalau kamu lolos pada satu Program Studi, maka sebaiknya kamu memilih Program Studi yang sama saat pendaftaran SNMPTN.

Prestasi

Saat pendaftaran SNMPTN, kamu bisa memasukkan maksimal 3 macam prestasi yang pernah kamu raih. Jika kamu memiliki lebih dari 3 macam prestasi, maka sebaiknya kamu masukkan yang tingkatnya paling tinggi.

Beberapa Perguruan Tinggi Negeri akan memprioritaskan para siswa SMA yang pernah mengikuti lomba yang mereka adakan, walaupun lombanya diadakan oleh Program Studi yang tidak kamu pilih. Bagi kamu yang pernah mengikuti lomba di serupa di Universitas Hasanuddin, kemungkinan akan ada peluang untuk memasuki Program Studi yang mengadakan lomba tersebut.

Semoga beberapa tips tadi bisa membantumu dalam persiapan mengikuti SNMPTN, Quipperian. Kini saatnya kamu menjadi bagian dari keluarga Universitas Hasannudin, Semoga berhasil!

Penulis: Igman Yuda Pratama

Lainya untuk Anda