Home » Quipper Land » Quipper Info » #CeritaSNMPTN: Dari Tobat Main Game, Ikut OSN, Sampai Lulus SNMPTN

#CeritaSNMPTN: Dari Tobat Main Game, Ikut OSN, Sampai Lulus SNMPTN

Ini adalah cerita dari pengalaman nyata Rizky, pejuang SNMPTN, pemenang kompetisi #CeritaSNMPTN dari Quipper. Rizky adalah siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi yang telah berjuang untuk meraih PTN impiannya. Ada banyak hal yang ia alami, kecanduan game online, remedial banyak mata pelajaran, hingga perjuangan untuk bangkit kembali. Semoga kisahnya menjadi inspirasi untuk kita semua!

Bagian 1: Tobat Main Game Online

Namaku Rizky Wardana, pejuang PTN dari SMAN 1 Kota Jambi. Dulu, waktu SMP aku bukanlah siswa yang berprestasi di kelas maupun di luar kelas. Aku hanyalah siswa biasa yang dikenal karena kecanduan bermain game online, sehingga membuatku diremehkan orang-orang. Tak jarang walaupun aku melakukan hal yang benar, mereka kurang mempercayainya. Sampai pada puncaknya, terjadi ketika pengumuman PTS (Penilaian Tengah Semester), orang tuaku diundang oleh pihak sekolah. Bukan karena prestasi yang kuberikan, tetapi aku harus mengikuti remedial pada beberapa mata pelajaran. 

Huft…

Peristiwa tersebut yang memberikanku pelajaran dan membuat aku bertekad dan bersungguh-sungguh agar berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Tepat lima bulan sebelum UN dilaksanakan aku mulai merealisasikan tekadku itu, salah satunya adalah  memutuskan untuk berhenti bermain game online. Karena bagiku bermain game online membuatku tidak fokus belajar.

Aku berjanji pada diriku sendiri, tidak akan lagi kecanduan bermain game, mampu bersosialisasi dengan orang lain, dan berprestasi tentunya. Itu semua demi kedua orang tuaku. 

Singkat cerita, pada 6 bulan semester pertama menempuh pendidikan di bangku SMA, aku habiskan waktu untuk giat belajar dan bersungguh-sungguh. Siapa sangka dari kerja keras tersebut mulai membuahkan hasil, aku mendapatkan nilai yang cukup baik, apalagi jika nilai raporku dirata-ratakan dengan teman sekelas, aku berada di posisi keempat. Senang rasanya janji yang sudah kulakukan sebelumnya mulai berbuah manis.

Tak puas sampai di situ aku semakin tertantang untuk jauh lebih baik baik lagi di semester selanjutnya.

Bagian 2: Dari Ambis Game Online, Jadi Ambis Lomba

Tak terasa sudah menginjak semester dua, waktu di mana aku menemukan titik balik perjalananku. Percaya atau tidak, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mengikuti olimpiade ekonomi atau OSN Ekonomi tingkat kota. Namun sayangnya, pada kesempatan kali ini belum sesuai dengan apa yang aku harapkan. Tak semulus perjalananku di awal semester pertama, untuk kali ini hasil olimpiade tersebut belum berpihak kepadaku. Tapi hal itu tidak membuatku menjadi patah semangat, justru menjadi pemicu agar aku lebih tekun lagi. 

Sedikit rasa kekecewaan dari hasil olimpiade tadi mulai terobati, hasil rapor semester kedua ku meningkat dari sebelumnya, jika dirata-ratakan aku berada pada peringkat ketiga.

Masuk semester ketiga aku semakin berambisi dalam belajar. Tapi jujur saja, sebetulnya aku termasuk siswa pendiam. Namun untuk kali ini tidak, aku sudah berubah dan  memberanikan diri berbicara di depan umum, termasuk di kelas. Setiap ada sesi presentasi aku selalu menjadi yang terdepan dan berusaha tampil maksimal. 

Semangatku kembali bergelora, ketika kembali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti olimpiade. Kali ini aku masuk sebagai salah satu dari empat orang siswa yang mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade sejarah, aku harus bertarung dan berhadapan dengan 130 siswa se-provinsi Jambi, tapi itu tidak membuatku ciut, justru semakin lebih tertantang!

Targetku kali ini: Membuktikan pada semua orang bahwa aku bisa maju ke depan ketika upacara dengan meraih prestasi pada lomba tersebut. Itulah yang membuatku percaya diri, selain tentunya giat berlatih dan belajar habis-habisan hingga larut malam.

Pada tahap pertama, aku berhasil mengalahkan 120 peserta dan lolos ke babak semifinal dengan perolehan peringkat ke 6 dari 10 peserta yang maju ke semifinal. Sayangnya untuk sampai ke babak final peserta akan disaring menjadi 5 orang saja. Tak mau cepat puas, aku berusaha maksimal agar bisa masuk final, dan hasilnya aku berada posisi akhir yaitu peringkat kelima. Perasaanku campur aduk ketika harus bertarung menghadapi 4 peserta lain di babak final, tapi untungnya aku bisa menyelesaikannya dengan tenang.

Tibalah saat-saat paling menegangkan, tepat pukul 17.00 akan diumumkan pemenang dari olimpiade, aku hanya pasrah dan berdoa sambil menunggu hasil pengumuman. Lalu mataku tertuju ke layar pengumuman, dan satu persatu nama mulai bermunculan tapi belum nampak namaku terpampang, sampai akhir munculah namaku pada posisi ketiga yang artinya aku lolos sebagai juara. 

Bagian 3: Pulau Jawa!

Bulan Februari 2020, aku masuk ke dalam 40% siswa yang berhak mengikuti SNMPTN. Aku berada di urutan keenam dari seluruh siswa yang terjaring. Mungkin aku bisa masuk tiga besar jika di semester 1 dan 2 nilaiku lebih baik lagi. Tapi tidak masalah, aku sungguh sangat bersyukur akan hal itu.

Sejak kelas 12 SMA, aku berkeinginan bisa masuk ke Fakultas Hukum di Pulau Jawa. Awalnya, aku berniat mendaftar di Universitas Brawijaya. Namun, berdasarkan beberapa pertimbangan, niat itu harus aku batalkan. Akhirnya, aku memilih Prodi Hukum Universitas Diponegoro. Aku memasukkan tiga sertifikat terbaikku pada proses pendaftaran SNMPTN.

Sebagai tambahan, ini adalah prestasi yang aku dapatkan selama semester lima ini;

  • Juara 1 olimpiade sosiologi tingkat provinsi yang diadakan MAN Insan Cendekia EXPO Jambi
  • Juara 1 olimpiade sejarah yang diadakan IMAPENSA Universitas Jambi
  • Juara 3 LCC IPS Tingkat Provinsi yang diadakan SMA TT EXPO
  • Juara 3 LCC Sejarah yang diadakan Disdukcapil
  • Juara 2 LCC Sejarah yang diadakan Kementerian Pariwisata

8 April 2020, pukul 13.00 WIB pengumuman SNMPTN dibuka. Sebelum membukanya aku sudah berkata dalam diriku, apapun yang terjadi aku akan menerima keputusan tersebut 100 persen. Jika tidak lulus tidak ada yang namanya kecewa dan aku harus bisa bangkit! Langsung saja aku membuka laptop dan membuka website pengumuman SNMPTN dan tidak lupa mengucapkan “Bismillah.” Aku masukkan nomor peserta dan tanggal lahirku. Aku sangat berharap warna hijau yang muncul. Langsung kutekan ‘enter’ dan tanpa berpikir panjang kutarik layar laptop ke bagian bawah.

Muncul warna hijau di layarku dan tertera tulisan:

Selamat, Anda dinyatakan lulus seleksi SNMPTN 2020 pada PTN Universitas Diponegoro, Program Studi Hukum.

Mataku dengan otomatisnya mengeluarkan air kebahagiaan. Tak lupa aku sujud syukur karena tanpa Allah SWT, aku takkan bisa mencapai keberhasilan ini. Langsung kubawa laptop ini ke hadapan kedua orangtuaku, dan mereka bercucuran air mata bahagia.

Bagian 4: Pelajaran Berharga

Teman-teman semuanya, aku ingin memberitahu kepada kalian semua. Dahulu ketika SMP aku bukanlah siswa berprestasi, terkadang aku diremehkan teman kelasku karena aku bukanlah siswa ber-ranking di kelas. Guru-guru pun terkadang meremehkan kemampuanku, tak jarang walaupun aku melakukan hal yang benar, mereka kurang memercayainya. Namun, ada juga guru yang memberikanku semangat dan tidak membeda-bedakan aku dengan teman yang lainnya.

Sejak SMA aku berubah 180 derajat. Aku ingin berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Aku ingin membanggakan orangtuaku, aku ingin bisa berkuliah dan merantau ke pulau Jawa. Satu hal lagi, aku tidak ingin diremehkan orang lain lagi. Kerja kerasku berbuah manis, aku dinyatakan lulus SNMPTN. Yakinlah kalian juga bisa. Intinya, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil.

Man Jadda Wa Jada.

Oh ya, ada satu tips belajar dariku. Jika kalian kurang suka belajar dengan hanya membaca buku, kalian bisa menonton video pembelajaran di aplikasi pembelajaran online paling seru, yaitu Quipper!


Cerita ini berdasarkan kisah nyata dari Rizky Wardana, siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi.
Rizky membagikan kisahnya dalam kompetisi #CeritaSNMPTN yang diadakan oleh Quipper pada bulan April 2020 lalu. Rizky terpilih sebagai salah satu pemenang utama dan ceritanya ditampilkan di Blog dan media sosial Quipper!

Nggak cuma satu cerita aja yang kita punya. Masih ada dua cerita yang nggak kalah menarik dan inspiratif dari pemenang #CeritaSNMPTN lainnya hanya di Quipper Blog!

 

Lainya untuk Anda