Quipperian! Dari berbagai penelitian yang di literatur dunia, tidak dapat dipungkiri bahwa kebahagiaan berada di sekolah sangat penting bagi perkembangan kepribadian dan kesehatan mental anak-anak. Betapa tidak, mereka berada di sekolah tujuh jam setiap harinya.
Bahkan di kota besar Indonesia seperti Jakarta, anak memulai harinya dari setelah subuh dan pulang sampai rumah menjelang maghrib. Dapat dibayangkan jika kita atau sekolah tidak mampu menghadirkan suasana gembira dan bahagia bagi anak-anak saat mereka belajar.
Bukan tidak mungkin anak-anak akan mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan tentang belajar di sekolah. Kelelahan, kebosanan, stress, bahkan gangguan perilaku dapat saja muncul di usia muda mereka.
Penerapan musik oleh sekolah di Australia
Ada satu pengalaman sederhana dari sekolah dasar di Australia dalam usaha mereka membuat anak-anak bergembira dan bersemangat memulai harinya dengan ide yang sangat sederhana. Musik. Ya, musik membuat suasana pagi mereka ceria dan bahagia.
Sekolah dasar di Australia memulai jam belajarnya pada pukul 9 pagi. Anak-anak dianjurkan untuk tiba di sekolah tidak kurang dari jam 8.30. Bagi yang datang lebih awal dari jam 8.30 maka sekolah bekerja sama dengan komunitas tertentu seperti produsen makanan untuk menyediakan sarapan pagi secara gratis. Bagi anak-anak yang datang pada pukul 8.30, akan diberi kesempatan bermain-main dahulu di halaman sekolah.
Bosen Liburan? Kenapa Nggak Main Musik?
Anyway, tepat saat pukul 8.55, ada satu lagu ceria yang dikumandangkan. Dalam hal ini, selain musik sebagai penanda bahwa kegiatan belajar akan dimulai sebentar lagi, musik itu bertujuan untuk menciptakan suasana gembira di awal proses belajar mereka.
Seolah sekolah ingin mengabarkan dan mengucapkan ‘selamat datang di tempat kegembiraan.’ Pada saat lagu dikumandangkan itu, anak-anak yang telah hadir sibuk mempersiapkan bahan-bahan belajarnya, sedangkan anak-anak yang masih berjalan menuju sekolah bertambah semangat untuk mempercepat langkahnya.
Musik di sekolah untuk mental dan kepribadian
Melihat apa yang dilakukan Australia, kita bisa membayangkan bagaimana jika sekolah Indonesia memulai harinya dengan keceriaan dan mengganti bel dengan lagu maka rasanya kita lebih memiliki banyak pilihan lagu anak untuk diputar. Seperti lagu ini misalnya: lagu pagi cerah, atau lagu tentang persahabatan, atau tentang terima kasih kepada guru.
Di waktu istirahat dapat juga kita hadirkan musik musik tradisional dari daerah masing masing. Misal jika dari Jawa maka ada musik jamuran atau kodhok ngorek untuk mengenalkan musik musik tradisional.
Sementara itu, sebagai penutup proses belajar dapat saja anak-anak diputarkan satu lagu perjuangan nasional, nah yang terakhir ini justru terinspirasi oleh salah satu sekolah dasar di suatu desa di Yogyakarta, yang memutar lagu bagimu negeri menjelang pulang sekolah.
Dalam studi tentang musik dan perilaku, musik memiliki kekuatan untuk menggerakkan hati. Nada/irama dari sebuah musik/lagu mampu mempengaruhi suasana hati. Bayangkan jika kita mendengarkan lagu yang syahdu, maka kita akan larut menjadi haru, jika kita mendengar irama yang ceria maka kita pun akan turut bersemangat.
Di samping irama, kata-kata dalam lagu sangat mudah masuk di alam bawah sadar anak-anak dan menjadi pesan atau pengetahuan tersendiri yang diingat sampai dewasa. Nah, tentunya dengan pengetahuan ini, maka akan sangat bijaksana jika kita memilih lagu lagu pagi hari yang ceria dan mengandung pesan moral yang baik.
Rasanya sangat penting bagi anak-anak Indonesia pada khususnya untuk mendengar hal-hal positif yang tertanam di bawah sadarnya mengingat banyak sekali hal negatif yang mereka lihat, merek dengar baik melalui media atau secara langsung mereka lihat dalam kehidupan. Pesan-pesan yang disampaikan dalam lantunan lagu biasanya akan tersimpan dalam memori lebih lama daripada dalam bentuk nasehat atau kata-kata.
Faktor Penting Agar Tes Keterampilan Musik SBMPTN Kamu Lulus!
5 Menit untuk mengawali kebahagiaan di sekolah
Sungguh, mimpi untuk anak-anak Indonesia agar mereka menerima haknya merasa gembira dan bahagia untuk memulai belajar mereka di sekolah. Alih alih mereka merasa deg-degan karena mendengar bel, mendengarkan musik membuat mereka dan seluruh suasana sekolah bergembira.
Semauanya tidak lain agar anak-anak Indonesia menerima haknya untuk tetap merasa gembira, positif dan bersemangat di tengah kompleknya kehidupan mereka.
Sudah saatnya sekolah sekolah di Indonesia menghadirkan kebahagiaan bagi mereka walaupun dengan cara sederhana. Mereka telah lelah dengan tugas semalaman, dengan pembelajaran kehidupan.
Maka 5 menit menghadirkan musik mampu menjadi harmoni bagi hati mereka, menyejukkan jiwa mereka, menjernihkan pikiran, dan menghaluskan budinya. Saatnya menghadirkan sekolah yang membangun karakter anak anak Indonesia dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Penulis: Sritopia