Home » Tips & Trick » School Life » Darurat: Virus Nyontek Menyebarkan Penyakit!

Darurat: Virus Nyontek Menyebarkan Penyakit!

Darurat: Virus Nyontek Menyebarkan Penyakit!

Hai, Quipperian! Kamu pasti sudah tidak asing lagi, kan, dengan kegiatan mencontek? Disadari atau tidak, kegiatan terlarang ini seringkali berlangsung di sekitar kita. Misalnya, di sekolah, mungkin ada beberapa teman kita yang suka menyalin pekerjaan rumah orang lain, atau, bahkan, ada juga yang nyontek saat Ujian Nasional!

Parahnya lagi, ada lho, oknum-oknum pencontek yang justru merasa bangga karena bisa nyontek tanpa ketahuan dan tidak merasa bersalah sama sekali. Duh! Padahal, kegiatan mencontek ini sangat tidak terpuji, lho. Bahkan, mencontek juga bisa sangat merugikan buat kamu juga! Nggak percaya?

“Penyakit” apa saja sih yang bermula dari mencontek?

Penyakit Malas

Nah, ini adalah penyakit karena mencontek yang paling banyak menjangkiti para pencontek. Penyebabnya tentu saja karena mencontek merupakan jalan pintas yang diambil untuk mencapai tujuan tanpa harus bersusah-susah.

Orang yang selalu mengandalkan contekan pasti akan merasa malas untuk berusaha sendiri. Prinsip si pencontek: kalau ada jalan pintas, kenapa harus ribet? Kebiasaan dan prinsip yang buruk dan salah kaprah ini akan membuat si pencontek menjadi seorang pemalas akut.

Kamu Sensitif dan Perasa? Selamat! Kamu adalah Orang yang Jujur!

Mirisnya, selain timbul karena mencontek, kerap kali penyakit satu ini juga menjadi alasan di balik kegiatan mencontek seperti sebuah ikatan yang tidak ada ujungnya. Awalnya pemalas, lalu mencontek, kemudian jadi lebih malas lagi. Duh, kalau sudah jadi pemalas akut, pasti si pencontek tidak akan mau lagi capek-capek berusaha. Lalu, kapan dia bisa berhenti mencontek, dong?

Cegah dengan menambah motivasi dalam belajar!

Susah semangat? Berarti kamu perlu motivasi tambahan yang bisa meningkatkan semangat belajarmu, tuh. Coba bayangkan, orang tuamu sudah bekerja keras untuk bisa menyekolahkan kamu demi masa depanmu, lho. Kamu tega mengkhianati kerja keras mereka dengan ogah-ogahan saat belajar?

Cobalah belajar sedikit demi sedikit supaya kamu tidak kewalahan. Selain itu, kamu juga harus meninggalkan pola pikir kunomu yang menganggap belajar melelahkan dengan mencari metode belajar yang benar-benar tepat untukmu.

Penyakit Ketergantungan

Ini penyakit yang pasti timbul, nih! Saat seseorang mencontek, dia tidak mengandalkan dirinya sendiri. Meski mencontek dari catatan yang dia buat sendiri sekalipun, tetap saja yang dia andalkan adalah catatan itu—bukan dirinya.

Padahal, penting sekali kan untuk bisa mandiri? Bayangkan, si pencontek pasti lama-kelamaan akan menjadi ketergantungan pada sumber contekannya. Kalau sudah begitu, nantinya dia akan kesulitan tanpa sumber contekannya. Ketergantungan—apapun jenisnya—pasti merugikan, bukan?

Selain itu, bila seseorang sudah ketergantungan terhadap contekan, akan sangat susah, lho, membuatnya bisa lepas dari ketergantungan itu. Terlebih, bisa saja di pikirannya ia tidak lagi melihat mencontek sebagai hal yang buruk.

Cegah dengan selalu percaya diri!

Ingat, nilai sempurna hasil mencontek tidak akan lebih memuaskan dari nilai pas-pasan hasil kerja kita sendiri. 

Kamu tentu tidak lupa, kan, terhadap perjuangan yang kamu lewati untuk sekolah saat ini—mulai dari wajib bangun pagi setiap hari sampai rela waktu bermainmu berkurang untuk ikut bimbel. Dengan mencontek, perjuangan itu akan sia-sia.

Bentuklah pola pikirmu untuk percaya terhadap kemampuan yang kamu miliki. Bila kamu merasa kemampuanmu masih biasa saja, berarti kamu harus terus menerus meningkatkannya juga.

Yuk Belajar Lebih Bijak Tentang Ilmu Politik!

Penyakit Curang

Penyakit yang satu ini bisa dibilang penyakit yang paling berbahaya, lho! Dengan mencontek, seseorang akan berbuat curang dengan mengambil jalan pintas yang paling mudah untuk tujuannya. Kecurangan-kecurangan kecil yang dipupuk sejak dini bisa membuahkan kecurangan-kecurangan besar di masa depan, lho!

Dengan terbiasa melakukan perbuatan curang, lama kelamaan seorang pencontek akan bersikap tidak acuh terhadap kesalahan. Bisa jadi, seseorang yang awalnya merasa bersalah saat mencontek nantinya tidak akan merasa bersalah lagi.

Setelah punya pandangan yang salah ini, berbuat curang bukanlah hal yang salah lagi di matanya. Bahkan, ada yang bilang, pencontek saat ini adalah bibit-bibit koruptor di masa depan. Wah!

Cegah dengan meningkatkan integritas dirimu!

Sejak kecil kita sudah belajar membedakan antara yang salah dan yang benar. Jangan sampai perbuatan mencontek yang dilakukan di masa remaja membuat seseorang melupakan hal itu.

Dengan memiliki integritas yang tinggi, kamu tidak akan ragu untuk menolak melakukan kegiatan-kegiatan yang salah ini. Kamu pasti sebel sama para koruptor yang diberitakan di media massa. Nah, dengan tidak mencontek, kamu sudah berkontribusi dalam memberantas korupsi, lho!

Kalau Quipperian pasti bukan tukang nyontek, kan? Seandainya ada temanmu yang masih mencontek, yuk bantu dia berhenti mencontek! Anak-anak Indonesia pasti bisa hidup tanpa nyontek!

Penulis: Evita

Lainya untuk Anda