Hai Quipperian, bagaimana kabar kalian? Tahun ajaran 2017-2018 sudah berlalu dan tahun ajaran 2018-2019 sudah menyongsong. Bagi teman-teman yang sudah menyelesaikan jenjang SMP atau Madrasah Tsanawiyah semoga sudah memiliki pilihan ya apakah akan melanjutkan ke SMA, Madrasah Aliyah, atau Sekolah Menengah Kejuruan.
Namun, jika kalian justru tengah bingung atau masih gamang menentukan pilihan berlabuh untuk pendidikan menengah atas, maka bisa menarik napas lega. Karena di edisi kali ini Quipper Blog ingin mengundang sobat-sobat Quipperian untuk membedah salah satu bidang yang ditawarkan oleh SMK.
Sebagaimana dijelaskan di dalam penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Sekolah Menengah Kejuruan adalah lembaga pendidikan formal setara SMA, MA, dan Paket C yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk siap bekerja seusai menempuh jenjang SMK.
Nah, jenjang apa yang akan dibahas Quipper Blog kali ini? Jenjang yang lulusannya bekerja di dunia hiburan, yaitu SMK Musik. Tunggu apa lagi? Yuk Quipperian, kita bedah SMK Jurusan Musik.
Garis Besar Kurikulum SMK Musik
Kurikulum di dalam SMK Musik secara garis besar dibagi ke dalam Bidang Musik dan Bidang Umum. Kurikulum bidang umum mencakup mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, PKn, Sejarah Umum, Wawasan Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, serta Penjaskes.
Sementara kurikulum Bidang Musik dibagi lagi ke dalam dua sub-bidang, Wajib dan Instrumen Mayor. Sejauh ini SMK Musik di Indonesia masih menitikberatkan pada seni pertunjukan. Dengan fokus kepada seni pertunjukan, murid-murid SMK Musik berkesempatan mempelajari keterampilan bermain salah satu alat musik, seperti:
- Gesek: Biolin, Biola, Selo, Bass
- Tiup Kayu: Suling, Klarinet, Obo, Seksofon, Fagot
- Tiup Logam: Terompet, Horn, Trombon, Tuba
- Gitar
- Piano
- Perkusi
- Suara
- Orkestra
Lebih jauh lagi, berikut beberapa contoh mata pelajaran yang termasuk sub-bidang Wajib beserta jenjangnya:
| SUBJEK | KELAS X | KELAS XI | KELAS XII |
| Sejarah Musik | V | V | V |
| Solfegio 1, 2, 3 | V | V | V |
| Paduan Suara | V | V | V |
| Piano Wajib 1, 2, 3 | V | V | V |
| Ansambel Gitar | V | V | |
| Teori Musik | V | ||
| Ilmu Bentuk dan Analisa 1 | V | ||
| Ilmu Harmoni 1, 2 | V | V | |
| Ilmu Bentuk dan Analisa 2 | V |
Masa Depan Alumni SMK Musik
Alumni SMK bidang musik berkesempatan besar melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang menawarkan jurusan Seni Pertunjukan, antara lain Institut Seni Indonesia dan Universitas Negeri Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Jakarta perguruan tingginya antara lain Institut Kesenian Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pelita Harapan, Sekolah Tinggi Musik Yayasan Musik Jakarta, dan Sekolah Musik Daya.
Sebagai catatan, walau mayoritas SMK musik masih menitikberatkan pertunjukan karya dan komposisi musik klasik, namun di perguruan tinggi alumni berkesempatan melebarkan sayap ke genre yang lain bahkan populer. Hal ini dapat digapai dengan memfokuskan materi belajar kepada karya dan komposisi ragam jazz. Komposisi klasik jazz berkembang pesat di akhir abad 19 dengan munculnya Gershwin bersaudara.
Harmoni dan progresi kord di dalam komposisi jazz memungkinkan murid-murid SMK musik untuk menjadi calon musisi yang lentur. Dengan mengambil bidang ini, bukan hanya murid-murid dapat mendekati dan membingkai karya-karya pop dengan keunikan individual mereka, namun juga melalui kerangka musik klasik yang ilmiah, dan lebih luas mengembangkan karya-karya musik pop tersebut menggunakan perspektif jazz mereka. Berikut contoh beberapa profesi yang dapat ditekuni alumni SMK bidang musik antara lain, komponis atau aransir musik, penampil musik, pengelola ansambel atau orkestra.
Nah, bagaimana Quipperian? Apakah kalian tertarik mau menjadi musisi dan berkarya di dunia hiburan, namun tetap memiliki kerangka pikir dan nalar musik yang ilmiah dan sistematis? Di saat bersamaan pula, kalian bisa memiliki kreativitas tinggi dalam bidang musik. So, jangan ragu, pilih sekolahnya, pelajari ilmunya, nikmati alunan musiknya, gapai cita-cita kalian!
Penulis: Jan Wiguna


