Home » Tips & Trick » School Life » Sudah Tahu Belum Kurikulum Anti Korupsi? Yuk, Cari Tahu di Sini!

Sudah Tahu Belum Kurikulum Anti Korupsi? Yuk, Cari Tahu di Sini!

Yuhuuu, Quipperian, apa kabar? Enggak terasa kita sudah berada di penghujung tahun, ya. Bagaimana persiapan menyongsong ujian akhir Semester I ini? Semoga semua berlangsung lancar dan Quipperian baik murid dan guru tetap melaluinya dengan antusiasme belajar, keingintahuan yang tinggi, dan ketekunan yang dibarengi ketelitian.

Nah, berhubung kita berbicara tentang persiapan ujian Semester, salah satu yang kerap diingatkan di dalam praktik ujian adalah bagaimana kita harus menjaga kejujuran dan integritas dengan cara tidak menyontek. Sebab, menyontek itu tidak jujur dan melanggar integritas maka itu termasuk tindakan korupsi lho, Quipperian.

Supaya tidak sekadar menjadi menu penyambut ujian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menerbitkan modul Pelajaran Anti Korupsi juga, nih, lengkap untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Diharapkan dengan adanya modul ini pembelajaran karakter anti korupsi dapat lebih sistematis, teratur, dan dekat kepada murid-murid.

Yuk, tidak usah berpanjang lebar mari kita kenalan dengan Kurikulum Anti Korupsi ini.

Sembilan Karakter Utama

Modul pendidikan kurikulum anti korupsi dibangun dengan titik berat pada sembilan karakter atau kepribadian ideal. Sembilan karakter tersebut adalah bertanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, bekerja keras, mandiri, adil, berani, peduli. Sepanjang 12 tahun pembelajaran 9 karakter ini diajarkan dan diteladankan dengan sasaran lulusan Sekolah Menengah Atas pelajar akan mampu untuk melaksanakan semua karakter dan kepribadian tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.

Pada jenjang kelas 4 – 6 SD semua 9 karakter ini akan dipelajari selama satu tahun pembelajaran dalam tiap kelas; kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Hal yang berbeda dialami pelajar di kelas 1 – 3 SD, SMP, dan SMA. Pada tiga kelas dalam tiga jenjang terakhir, tiap kelas hanya akan mempelajari tiga karakter selama satu tahun ajaran dan ini menjadi semacam siklus yang dialami di tahun yang sama pada tiga jenjang yang berbeda.

Tahun pertama (Kelas 1, Kelas 7, Kelas 10) para murid akan mempelajari karakter bertanggung jawab, disiplin, dan jujur. Pada tahun kedua (Kelas 2, Kelas 8, dan kelas 11) sasaran pembelajaran adalah kepribadian sederhana, pekerja keras (atau pada jenjang kelas 4 – kelas 6 dinamakan Daya Juang dan Kegigihan), dan mandiri. Siklus terakhir pada tahun ketiga (Kelas 3, Kelas 9, dan Kelas 12) murid diarahkan untuk memahami dan mampu menerapkan kepribadian adil, berani, dan peduli.

Pendekatan Belajar Variatif dan Tepat Guna

Kurikulum dan modul Pendidikan Anti Korupsi ini dirancang tidak hanya untuk menarik minat para pelajar (seluruh buku modul ditata berwarna-warni dengan ilustrasi yang menyesuaikan umur murid), namun juga ramah kognisi atau pendekatan belajar kepada murid-murid. Walau selama 12 tahun belajar murid idealnya akan mempelajari sebuah kepribadian sebanyak 6 kali, yaitu tiga kali dalam siklus tiga tahun antara kelas 1 – kelas 3 SD-SMP-SMA, dan 3 kali dalam siklus tahunan antara kelas 4 – kelas 6 SD, namun pendekatan belajarnya juga dirancang berjenjang sehingga tepat guna dengan perkembangan kecerdasan murid.

Misal untuk jenjang SD Kelas 1 – Kelas 3 tahap belajar sebuah kepribadian adalah Mendengar/Membaca Dongeng -> Bernyanyi -> Bermain Kreatif -> Menyimak/Menonton Film. Di antara tiap tahap belajar tersebut disediakan opsi kegiatan beserta pertanyaan reflektif untuk diajukan kepada murid. Pada jenjang kelas 4 – kelas 6 pendekatan belajar sudah mulai dikelompokkan berdasarkan ragam mata pelajaran; Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Seni Rupa.

Sementara itu begitu menginjak jenjang SMP murid-murid akan dikenalkan kepada Belajar Berbasis Proyek (Project Based Learning) yang jenisnya terentang mulai dari Kampanye Ketua OSIS hingga Wawancara Ketua RT/RW setempat terkait administrasi bersih. Di jenjang ini pula murid bersua dengan ragam literatur berbentuk komik. Di jenjang SMA selain masih bertemu BBP murid akan berfokus kepada tokoh-tokoh panutan bersejarah dan juga secara rutin melakukan resensi terhadap film-film dengan tema-tema terkait.

Nah, bagaimana Quipperian? Ternyata cukup menyeluruh ya Kurikulum Anti Korupsi ini. Semoga dengan adanya modul pembelajaran anti korupsi dan dibarengi artikel Quipper Blog ini membantu Quipperian dalam menggunakan dan bahkan mempraktikkan Kurikulum Anti Korupsi di sekolah dan lingkungan. Ingatlah, barang mahal bisa dibeli, tapi tidak dengan kepercayaan dan kejujuran. Sukses selalu, ya!

Sumber:

Penulis: Jan Wiguna

Lainya untuk Anda