Home » Tips & Trick » Masuk Sekolah Jurusan Apa, Ya? Ini Perbedaan SMA, SMK, dan MA!

Masuk Sekolah Jurusan Apa, Ya? Ini Perbedaan SMA, SMK, dan MA!

Halo Quipperian, bagaimana libur akhir tahun ajaran 2017-2018 ini? Semoga menyegarkan dan mengembalikan semangat beserta tenaga kalian supaya bisa menyambut tahun ajaran 2018-2019, ya.

Nah, terkait tahun ajaran baru, tentunya ini menjadi sangat penting bagi kalian yang duduk di kelas IX karena akan melanjutkan ke jenjang menengah tinggi. Kenapa penting? Karena kalian pasti sedang galau-galaunya mau masuk sekolah jurusan apa, tidak tahu apa perbedaan SMA, SMK, dan MA dan mana yang paling baik untuk masa depan kalian.

Oleh karen itu, dalam edisi ini Quipper Blog menjabarkan perbedaan SMA, SMK, dan MA supaya kalian bisa mengerti tujuan masing-masing lembaga dan akhirnya bisa memilih deh mana yang terbaik dan paling sesuai dengan impian kalian.

So, enggak usah khawatir dan bingung lagi ya mau masuk sekolah jurusan apa. Langsung saja simak bahasan Quipper Blog di bawah ini!

Masuk Sekolah Jurusan Apa? Apa Perbedaan SMA, SMK, dan MA?

Sekolah Menengah Atas atau SMA, mengutip Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah lembaga pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini tentu Pendidikan Tinggi atau Sekolah Tinggi.

Sementara itu, SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah lembaga pendidikan formal setara SMA, MA, dan Paket C yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk siap bekerja seusai menempuh jenjang SMK.

Menurut laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah mengembangkan empat jenis sekolah menengah kejuruan (SMK) di Tanah Air. Hal itu guna mempersiapkan tenaga kerja terampil dan mandiri untuk merebut peluang dan pangsa kerja di dalam dan luar negeri. Empat model SMK yang akan dikembangkan di tanah air yakni kelautan dan kemaritiman, pertanian dan ketahanan pangan, ekonomi kreatif, serta pariwisata

Lalu, menurut penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Madrasah Aliyah atau MA tergolong lembaga pendidikan agama menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.

Perbedaan SMA, SMK, dan MA

Tipe Sekolah SMA SMK MA
Tujuan Menyiapkan peserta didiknya mengikuti pelajaran di bangku pendidikan tinggi atau sekolah tinggi. Menyiapkan peserta didiknya menjadi sumber daya manusia produktif sesuai keterampilan yang dipilih. Menyiapkan peserta didiknya mengikuti pelajaran di bangku pendidikan tinggi atau sekolah tinggi, dengan kekhususan bidang agama Islam.
Keunggulan 1. Kurikulum dan aktivitas pendekatan belajar bertujuan membangun kerangka dan nalar berpikir kritis. Dengan demikian, peserta didik jadi terasah melakukan tindakan penelitian dan wawancara dengan sasaran membuat dan berbagi hasil kajian ilmiah dasar.

2. Pembidangan:

  • Ilmu Sosial
  • Ilmu Alam
  • Ilmu Bahasa
1. Kurikulum dan aktivitas pendekatan belajar bertujuan melatih dan menyempurnakan keterampilan teknis terkait satu bidang profesi tertentu. Dengan demikian, peserta didik terasah melakukan tindakan praktis dan produktif dengan sasaran menghasilkan barang siap konsumsi di dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pembidangan:

  • Kelautan dan Kemaritiman
  • Pertanian dan Ketahanan Pangan
  • Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
  • Seni
1. Senada dengan SMA, namun alumni Madrasah Aliyah disasar memiliki kelebihan pengetahuan dan pemahaman agama Islam, sehingga secara sosio-psikis lebih mudah untuk menerapkan ilmunya di dalam ruang lingkup mayoritas penganut agama Islam.

2. Pembidangan hampir sama dengan SMA dengan tambahan jurusan Keagamaan:

  • Al-Quran Hadits
  • Tafsir
  • Akhlaq
  • Fiqih
  • Sejarah Kebudayaan Islam
Tantangan Peserta didik yang kuat di mata-mata pelajaran praktik kreatif seperti seni, akuntansi, dan olah raga perlu mengimbangi diri dengan kegiatan kokurikula dan ekstrakurikula sehingga bisa punya akreditasi memuaskan selain dari nilai rapot sekolah. Peserta didik perlu merencanakan dengan detail sasaran praktik kerja, rencana pembiayaan, terutama untuk praktik ilmu di luar sekolah, dan rencana belajar lanjutan.

Pertimbangkan mengambil kursus daring terbuka masif yang menawarkan ragam mata kuliah dasar umum.

Dalam konteks keragaman, maka peserta sekolah berbasis keagamaan perlu mendapatkan pengalaman belajar yang memungkinkan aktivitas bersama dengan masyarakat dari berbagai latar belakang suku, budaya, ras, dan agama supaya terus mengasah dan menumbuhkan empati-toleransi sosial.

Nah, bagaimana Quipperian? Sudah tahu belum jadinya mau masuk sekolah jurusan apa setelah membaca perbedaan SMA, SMK, dan MA di atas? Semoga penjabaran Quipper Blog bisa memberikan pencerahan, ya. Setelah baca artikel ini, kalian tinggal mantapkan hati, pilih yang sesuai dengan jalur impian kalian, kemudian minta diskusikan dengan orangtua. Sukses ya, Quipperian!

Penulis: Jan Wiguna

Lainya untuk Anda