Home » Tips & Trick » School Life » Inilah Ragam Metode Belajar yang Wajib Diketahui Para Guru Masa Kini

Inilah Ragam Metode Belajar yang Wajib Diketahui Para Guru Masa Kini

Halo pembaca khususnya para guru, bagaimana keadaannya saat ini? Tak terasa kita sudah ada di pengujung semester 1 tahun ajaran 2018-2019. Semoga adaptasi di tahun ajaran baru berlangsung lancar dan murid dari guru-guru semakin mampu berpartisipasi positif terhadap semua kegiatan belajar di sekolah.

Nah, di edisi ini Quipper Blog ingin mengundang sahabat-sahabat guru untuk mengenal  ragam metode belajar mulai dari cara, karakter, dan sistem belajar lain yang mungkin kurang awam di lingkungan persekolahan dan pendidikan kita, namun bisa jadi cocok untuk meningkatkan semangat belajar murid-murid kita. Apa saja ragam metode belajarnya? Yuk, simak lengkapnya di bawah ini!

Belajar Dangkal (Surface Level) vs Belajar Mendalam (Deep Level)

Ragam metode belajar yang pertama bisa kita tilik dari surface atau deep level. Mari, lihat perbandingannya pada tabel di bawah ini.

BELAJAR DANGKAL

BELAJAR MENDALAM

Ketika siswa mengambil pendekatan dangkal, mereka:

  • Berusaha menjawab latihan soal dengan benar demi mendapat nilai.
  • Berfokus kepada nilai.

Ketika siswa mengambil pendekatan mendalam, mereka:

  • Mengembangkan pemahaman dan memahami apa yang mereka pelajari.
  • Membuat makna dan membuat ide sendiri.

Dalam strategi pembelajaran, mereka:

• Berfokus pada potongan informasi kecil, enggan membuat hubungan di antara informasi tersebut,  dan enggan melihat struktur apa yang sedang dipelajari.

• Membatasi studi mereka pada hal-hal mendasar.

• Menghafal informasi belajar untuk tujuan memperbanyaknya.

• Cenderung bersikap negatif tentang belajar.

Dalam strategi pembelajaran, mereka:

  • Fokus pada makna besar atau keseluruhan dari apa yang mereka pelajari.
  • Mencoba mengembangkan pemahaman mereka sendiri.
  • Menghubungkan ide-ide bersama dan membuat koneksi dengan pengalaman sebelumnya.
  • Bermetakognisi tentang apa yang mereka pelajari, diskusikan ide mereka dengan orang lain.
  • Menikmati membandingkan perspektif yang berbeda.
  • Cenderung mengeksplorasi subjek di luar persyaratan tugas.
  • Cenderung bersikap positif tentang belajar.

Perbedaan utama adalah bahwa pendekatan mendalam melibatkan niat untuk memahami dan menciptakan makna baru dari apa yang sedang dipelajari, sedangkan pendekatan hanya bertujuan menghafal dan mengulang pengetahuan lama. Yang mana tujuan KBM kita ya, sahabat-sahabat guru Quipperian?

Instruksi Terpimpin (Direct Instruction) vs Berbasis Penelisikan (Inquiry Based)

Ragam metode belajar lainnya menekankan pada direct instruction atau inquiry based. Perdebatan tentang pembelajaran langsung versus pembelajaran inkuiri telah berlangsung selama bertahun-tahun. Secara tradisional, ruang kelas telah diatur dengan anak-anak duduk berbaris dengan guru di depan ruangan, mengarahkan pembelajaran dan memastikan lingkungan kelas yang disiplin. Ini dikenal sebagai instruksi langsung.

Dimulai pada akhir 1960-an dan awal 70-an, para guru mulai bereksperimen dengan gaya pengajaran yang lebih inovatif dan eksperimental. Ini termasuk mendasarkan pembelajaran pada minat anak-anak, memberi mereka kontrol lebih besar atas apa yang terjadi di kelas dan menyingkirkan tabel waktu menghafal dan melakukan aritmatika mental. Pendekatan ini dikenal sebagai berbasis penelisikan/penyelidikan atau penemuan pembelajaran.

Penelitian terkini justru mulai mengarah kepada penggabungan kedua pendekatan di atas. Hal ini tercermin dari adanya pembahasan mengenai tingkat-tingkat penelisikan dengan salah satu jenjangnya adalah penelisikan terbimbing. Pendekatan gabungan ini lebih mengakomodasi tumbuh-kembang psiko-kognisi peserta didik, terutama terkait kemampuan mengambil keputusan dan juga kemampuan mengumpulkan-mengevaluasi-menyimpulkan fakta-fakta belajar.

Nah, menurut pembaca, sekolah sahabat-sahabat guru Quipperian sudah mengadopsi pendekatan belajar yang mana?

#HipHopEd sebagai Tren Belajar Terkini

HipHopEd adalah pendekatan untuk mengajar dan belajar yang berfokus pada penggunaan budaya hip-hop dan unsur-unsurnya dalam mengajar dan belajar baik di dalam dan di luar sekolah tradisional. HipHopEd melibatkan penggunaan musik hip-hop, seni dan budaya untuk menciptakan filosofi untuk mengajar.

Hal Ini juga berarti menggunakan hip-hop untuk mengembangkan dan mengimplementasikan alat-alat pengajaran dan membantu menciptakan konteks untuk mengajar dan belajar bahwa pemuda merasa nyaman. Dalam bentuk yang paling sederhana, HipHopEd melibatkan penggunaan lirik rap sebagai teks yang akan digunakan di kelas.

Dalam bentuk yang lebih kompleks praktik ini menggunakan praktik rap yang dibuat oleh siswa sebagai tugas kelas untuk mengukur pengetahuan. Dalam bentuknya yang paling maju, ia menggunakan unsur-unsur hip-hop (b-boying / girling, grafiti, deejaying, dan MC-ing) sebagai cara untuk mendeskripsikan/menjelaskan konten, mengembangkan kegiatan kelas, dan menciptakan alat untuk memberdayakan peserta didik. Bagaimana siap belajar sambil bermusik, sahabat-sahabat guru Quipperian?

Nah demikian pembahasan Quipper Blog tentang ragam metode belajar terkini yang mungkin belum populer di kalangan pendidikan kita. Semoga dari tips dan praktik di atas ada yang cocok dan bahkan sudah dicoba oleh sahabat-sahabat guru Quipperian. Tabik!

Sumber:

Mari, Kita Pahami Revolusi Industri 4.0 Agar Sukses di Masa Depan!

Penulis: Jan Wiguna

Lainya untuk Anda