Home » Tips & Trick » School Life » Tips buat Anak Baru: Menghadapi Pelajaran Semasa SMA

Tips buat Anak Baru: Menghadapi Pelajaran Semasa SMA

Halo Quipperian, bagaimana kabar kalian?! Sudah coba mulai mempraktikkan Tips buat Anak Baru: Siap Hadapi Teman dan Lingkungan Sekolah Baru yang dibagikan Quipper Blog sebelumnya? Pasti sudah dong! Karena, di edisi kali ini Quipper Blog ingin mengajak kalian menjelajahi bagian kedua dari topik tips-tips untuk anak baru.

Nah, kalau edisi sebelumnya Quipper Blog sudah membahas tips-tips terkait aspek-aspek ekstrakurikula, seperti mencari teman baru dan mengenali lingkungan sekolah, maka di edisi kali ini yang akan dibagi adalah tips menghadapi pelajaran di SMA itu sendiri.

So, bagaimana Quipperian, siap untuk menyiapkan diri jadi anak baru di sekolah baru? Mari kita simak bersama!

Tetapkan Impianmu saat Memasuki SMA

Bagi Quipperian yang memilih mengambil jalur Sekolah Menengah Atas/Umum atau Madrasah Aliyah, maka ini adalah jenjang terakhir pendidikan dasar-menengah yang harus ditempuh sebelum menapaki perguruan tinggi. Sementara bagi Quipperian yang memilih mengambil jalur Sekolah Menengah Kejuruan, maka bisa jadi usai menyelesaikan jenjang ini ranah professional sudah menanti.

Tak hanya berhenti di pilihan jenis sekolah antara SMU, MA, atau SMK, kalian pun harus semakin jeli mengelola waktu di luar belajar atau waktu kokurikula dan ekstrakurikula. Lebih bijak lagi kalau kalian mampu dengan jeli memilih kegiatan tambahan yang menguatkan rencana dan subjek-subjek yang sudah diincar. Berikut tips buat kamu anak baru mengenai cara menghadapi pelajaran semasa jenjang SMA.

1. Tetapkan impian dan jalan mencapai impian

Apa yang kalian ingin lakukan dalam kehidupan? Dari impian dan bayangan tersebut, kalian bisa merancang, menyusun, bahkan merunut jurusan apa di SMA yang terkait dan bisa membantu kalian menuju impian tersebut. Manfaatkan waktu liburan kalian untuk menentukan impian, serta mencari tahu jalan mana saja yang harus ditempuh untuk mencapai impian tersebut.

Memang manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang Menentukan. Tapi jangan khawatir Quipperian, sebab Tuhan juga tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya dan mereka yang gagal merencanakan impian mereka pasti sudah disiapkan rencana lain oleh-Nya.

2. Seimbangkan intra, ko, dan ekstrakurikula

Karena sekolah menengah atas hanya berfungsi sebagai simulasi, maka beban dan kesulitan mata pelajaran tentu disesuaikan dengan kondisi tumbuh kembang fisio-psiko-kognisi kalian di usia saat ini. Namun, meneladani yang dibagikan Anwar Fuadi dalam novelnya, man jadda wa jadda, tekad untuk mencapai impian terlihat justru dari usaha yang dilakukan di luar jam wajib kerja atau belajar.

Hal ini juga bisa kita teladani dari pendiri Alibaba, Jack Ma. Cari, daftar, dan ikuti ragam kegiatan kokurikula dan ekstrakurikula yang memperkuat myelin atau protein otot kemampuan idaman sobat Quipperian (Rhenald Kasali).

3. Komunikasikan dengan keluarga dan pembimbing di sekolah

Walau sudah berimpian, namun karena usia masih tergolong di bawah umur, maka kalian tetap berada di bawah wewenang dan tanggung jawab orangtua. Mulailah rajin berdiskusi mengenai rencana ke depan dengan orangtua dan pembimbing di sekolah, terutama wali kelas dan guru bimbingan konseling.

Jika kalian punya perbedaan pandangan dengan orangtua terkait pilihan jalan dan karier, wali kelas dan guru konseling adalah acuan pertama yang dapat dijadikan rekan diskusi.

Manfaatkan Smartphone dan Aplikasinya

Selain mulai dari mengelola mata pelajaran yang memperkuat pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kalian, salah satu ciri pelajar abad 21 adalah keterampilan menggunakan smartphone dan aplikasi-aplikasinya. Eits, tapi maksud Quipper Blog di sini adalah aplikasi-aplikasi pendukung kegiatan dan tujuan belajar kalian, ya.

Sebagai pengingat, karena fungsi sekolah menengah atas adalah sebagai simulasi perguruan tinggi dan/atau kehidupan, maka aplikasi-aplikasi yang perlu kalian gunakan juga dapat diklasifikasi menjadi dua: aplikasi pendukung belajar dan aplikasi belajar keterampilan.

Aplikasi pendukung belajar atau yang bersifat ko-kurikula contohnya tak lain dan tak bukan adalah Quipper Video. Aplikasi ini mendukung rencana, rancangan, kurikulum, dan kegiatan belajar yang dilaksanakan di sekolah.

Sementara aplikasi belajar keterampilan atau ekstrakurikula adalah aplikasi yang merancah keterampilan sasaran atau impian kalian, dan salah satu contohnya tentu aplikasi atau situs-situs Kursus Terbuka Masif Daring (Massive Open Online Courses).

Kursus ini menawarkan kelas-kelas setara dan dibuka oleh perguruan tinggi, namun tidak ada prasyarat jenjang pendidikan. Bahkan, beberapa kursus menawarkan transfer kredit jika ke depannya kalian mendaftar dan berhasil masuk ke Universitas penyelenggara.

Aplikasi kursus ini yang berbasis mancanegara antara lain Class Central, Coursera, Harvard EdX, Stanford Edu. Sementara yang digagas anak bangsa sendiri ada Arkademi, IndonesiaX.


Jadi, jelas kan Quipperian?! Enggak perlu bingung saat masuk sekolah baru dan menyandang status sebagai anak baru! Di fase ini justru kalian bisa membangun landasan impian yang kokoh dan mendalam. Jadi, sudah siap?!

Tips buat Anak Baru: Siap Hadapi Teman dan Lingkungan Sekolah Baru

Sumber:

Penulis: Jan Wiguna

Lainya untuk Anda