
Quipperian! Kalian butuh aktivitas apa sih kalau sedang liburan? Bosen, jalan-jalan? Bosen nongkrong? Kenapa nggak kalian coba dengan mengasah ketrampilan kalian dalam bermusik? Bagi yang suka musik, pasti deh terbesit pikiran ingin nge-band, iya kan? Apalagi pengen ngetop?
Nah, ngetop memang menjadi keinginan terpendam dari rata-rata anak band tanah air kita. Berbagai aliran mereka usung, namun untuk jadi ngetop memang sangatlah susah. Jangankan seluruh Indonesia, untuk wilayah pulau (regional) saja susah sekali mendapatkan nama di tengah-tengah masyarakat.
Lagu bagus, skill oke, performance keren, tekad, memang itu semua adalah yang dibutuhkan biar bisa band kalian maju. Tapi masalahnya, dalam kenyataan ternyata itu saja tidak cukup. Atau bahkan terkadang justru bukan itu yang menentukan band kalian bisa terkenal.Beberapa tips yang bisa Quipper Video kasih, yang semoga bisa membantu teman-teman semua yang lagi punya band dan ingin berusaha memajukan band teman-teman semua:
Modal untuk Band
Modal awal adalah tekad, semangat, dan kekompakkan. Karena banyak band tanah air yang sudah susah payah untuk terkenal, namun harus bubar karena kurang kompak atau kurang bertekad. Tekat dan nekat itu berbeda, mohon jangan disalah artikan tekad di sini bukan berarti nekat ngorbanin semua duit kalianbuat beli alat, les musik, bayar promo, dll.
Tekad di sini adalah kemauan jiwa, kemudian jika memungkinkan, didukung dengan kemampuan materi yang kita mampu. Kompak juga berarti kesepakatan dalam pemilihan aliran, jenis lagu, aransmen lagu, dan keputusan bersama lainnya. Setelah punya band yang kompak, artinya kalian sudah punya jiwa yang kuat dalam band kalian.
Skill Masing-masing Personel
Kedua adalah skill atau kepandaian menguasai alat musik masing-masing (bagi pemain instrument), atau menguasai teknik vocal (bagi vokalis). kepandaian menguasai alat ini nggak harus jago-jago amat. Asal ngerti dasar-dasarnya aja dah cukup. Dan yang paling penting di sini, kalau kalian punya skill pas-pasan, usahakan permainan lagu yang bersih walaupun skill pas-pasan.
Jangan sampai ada yang fales atau salah kunci, atau out of pitch buat vokalisnya. Usahakan walaupun cuma ngeluarin solo dan melodi yang biasa aja, maka haruslah dimainkan dengan rapi. Udah solonya gampang, masa salah pula? Jadi langkah kedua ini intinya adalah skill (baik yang udah mahir atau yang masih dasar) dipadu dengan permainan lagu yang rapi.
Buat Lagu Sendiri!
Kalian butuh lagu yang bagus dan juga kreativitas. Kalian bisa mencoba mengawalinya dengan lagu orang, yang penting kompak dan semangat (seperti tips 1), dan juga permainan yang rapi dan bersih (seperti tips 2). Maka untuk yang ketiga ini, kalian harus bisa bikin lagu sendiri.
Kompak sudah, semangat sudah ada, mainnya juga udah bersih. Nah sekarang tinggal bikin lagu sendiri. Lagu bagus tidak selalu lagu yang pake skill gila-gilaan. Bukan juga lagu yang ramai instrumen, ingat hanya dengan gitar dan vokal saja, lagu bagus sudah bisa tercipta. Aransemen dan kreatifitas kalian diuji di sini.
Misalnya bagaimana intro, reff, solo. Bagaimana fill-in masuk ke reff, apa memakai fill-in drum, solo gitar, atau polos tanpa variasi masuk ke reff. Lagu polos/simpel bukan berarti jelek. Bahkan lagu-lagu yang simpel namun iramanya enak, itulah lagu yang memiliki kekuatan pasar. Jujur, kita membicarakan “music for sale,” bukan “music for soul.”
Jadi maaf untuk band-band yang kurang setuju untuk tips-tips berikutnya. Beberapa contoh lagu simpel namun memiliki kekuatan dan mampu menarik konsumen Indonesia: Vierra (dengarkan curhatku), Five minutes (SKSJ), D’masiv (Merindukanmu). Contoh lagu-lagu ini tidaklah menggunakan skill yang sulit dari segi instrumen. Hanya menggunakan skill dasar, namun aransmen, nada, lirik, dan iramanya yang menjadikan lagu-lagu di atas sukses di mata konsumen Indonesia.
Perhatikan Pasar/Pendengar
Setelah lagu sudah punya (utamakan kualitas, dari pada kuantitas). Jangan lagu banyak-banyak, tapi tidak memiliki kualitas dan nilai jual. Setidaknya ada yang bikin orang tertarik dari lagu kalian, entah reffnya, liriknya, videonya, intronya, solonya, aransemennya, atau apa aja yang bisa membuat orang senang salah satu atau lebih bagian lagu kalian.
Sebelum membuat lagu, pikirkanlah dulu untuk siapa lagu itu dibuat. Ingat di sini kita berbicara tentang “Music for sale.” Jadi targetkan dulu pasar yang akan kita masuki. Misalnya lagu tentang persahabatan, targetnya adalah remaja. Lagu tentang politik, targetnya untuk orang dewasa. Lagu ber-skill tinggi, targetnya untuk para band yang suka festival. Lagu cinta, targetnya untuk kaum hawa kebanyakan.
Kemudian jangan melupakan aliran pasar. Kalau pasar label sedang menginginkan lagu pop tentang perselingkuhan, gunakan kesempatan itu untuk maju. Bikin lagu yang sesuai dengan tema itu, dan berikan pada label. Alamat tentang label bisa di cari di internet.
Nah, segini dulu untuk merangkum semua niat kamu menghabiskan waktu ketika liburan. Bukan hanya untuk liburan saja sih, tapi untuk jangka panjang! Ketika kamu dengan jiwa musikmu sudah terasah di liburan ini, ke depannya kamu sudah punya modal untuk menjadi musisi sesungguhnya!
Penulis: Sritopia