Home » Tips & Trick » Your Life » Demi Hal Apapun, Kamu Harus Pikir Dua Kali untuk Mulai Pacaran!

Demi Hal Apapun, Kamu Harus Pikir Dua Kali untuk Mulai Pacaran!

Demi Hal Apapun, Kamu Harus Pikir Dua Kali untuk Tidak Pacaran Saat Sekolah!
Masa remaja memang masa yang paling menyenangkan dan ngak akan terlupakan. Soalnya, masa SMA hanya berjalan selama tiga tahun dan lingkungan temannya itu-itu aja. Jadi, persahabatan dan kedekatan pun pasti jauh lebih solid.

Lalu, di masa remaja yang indah ini, kalian pasti sudah punya rasa ‘deg-degan’ dan tertarik terhadap lawan jenis. Yes, gebetan. Siapa lagi?

Nggak bisa dipungkiri kalau di sekolah pasti kamu punya setidaknya satu orang gebetan. Kamu pasti mau jadi pasangan sejoli bak-bak dongeng Disney atau artis Hollywood kayak Hiddleswift (Hiddleston-Swift) yang sekarang lagi hangat-hangatnya.

Tapi, pacaran saat masih sekolah ternyata punya pro dan kontra, Quipperian. Nggak cuma takut menganggu fokus belajar, pacaran saat masih sekolah pun sering dianggap akan mengarah ke hal-hal yang negatif. Soalnya nih, pacaran saat SMA pasti belum bisa sedewasa pacaran saat sudah berkarir nanti.

Terus, sebenarnya penting nggak sih pacaran saat masih sekolah? Dan apakah pacaran itu wajib? Mending baca dulu ulasan Quipper di bawah ini supaya kamu bisa lebih bijak mengambil keputusan!

Jenis Sarapan Ini Akan Membantumu untuk Tidak Mengantuk di Kelas!

Orangtua Kamu Sudah Memberi Izin Belum?

Nah, ini pertanyaan yang paling wajib kamu tanyakan ke diri sendiri saat memutuskan mau pacaran atau engga. Memang, kamu sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan sendiri. Tapi, permasalahannya adalah kamu masih tanggung jawab orangtua.

Kamu belum punya penghasilan sendiri, kan? Otomatis kamu belum bisa berdiri sendiri dan masih nadah ke Papa Mama-mu. Kalau kamu pacaran, memangnya kamu mau menyenangkan pacarmu dengan cara menghabiskan uang orangtuamu? Sementara orangtuamu mati-matian bekerja keras untuk kebahagiaan kamu.

Kalau memang belum diberi izin, ada baiknya hindari dulu berpacaran saat sekolah. Yah, kalau sekadar dekat sih, it’s okay deh. Karena dengan hanya sekadar dekat kamu jadi nggak terikat kewajiban apapun dengan si dia.

Tapi, kalau orangtua kamu mendukung apapun yang kamu pilih, termasuk berpacaran saat sekolah, well go ahead. Ini pasti karena orangtua kamu berpikir kamu sudah dewasa dan bisa menentukan pilihan sendiri. Artinya mereka sudah percaya sepenuhnya dengan kamu.

Kalau sudah diberi kepercayaan yang super besar dari orangtua ini, jangan disia-siakan, ya! Pergunakanlah kepercayaan ini sebaik-baiknya. Ingat kata-kata bijak ‘trust is like glass, once broken it will never be the same’. Ini berlaku untuk kamu dan orangtua. Kamu nggak mau kan jadi punya pengalaman jelek dengan orangtua hanya karena kesalahan kecil di masa remaja?

Pertimbangkan Waktu Belajarmu

Coba dipikir-pikir lagi. Kalau kamu pacaran, kamu akan lebih produktif dan rajin atau malah jadi tambah malas? Bawaannya malah mau jadi pacaran mulu dan nggak mau menyentuh buku. Duh, kalau begini sih sudah pasti keputusan kamu untuk pacaran malah membawa bencana, ya.

Ada banyak alasan kenapa orang memilih pacaran saat masih sekolah. Supaya jadi semangat ke sekolah, bisa belajar bersama, bikin tugas kelompok bareng, atau mengurangi kejenuhan belajar di sekolah. Tapi, ada juga yang memilih pacaran cuma karena ikut-ikutan dan gaya. Mereka yang nggak pacaran dianggap nggak gaul.

Jika memang pacaran membuat nilai-nilaimu meningkat atau setidaknya stabil, kamu boleh mempertahankan si doi. Tapi kalau pacaran malah membuat nilai-nilaimu menurun, duh, kayaknya kamu harus segera mutusin dia, deh! Nggak lucu kan kalau kamu mendadak nggak naik kelas cuma karena keseringan pacaran?

imageedit_14_3139515995

Pertimbangkan Hubunganmu dengan Sahabat-Sahabat

Masa SMA paling menyenangkan jika dihabiskan bersama sahabat-sahabat. Nggak cuma sahabat yang ‘iya-iya’ saja dengan apapun keputusan kamu, tapi kamu juga harus memilih sahabat yang berani mengkritik keputusanmu.

Kalau kamu berpacaran, coba perhatikan waktu bermainmu juga dengan sahabat-sahabat. Apakah kamu malah jadi menjauh dari mereka?

Jangan sampai kamu dicap sebagai orang yang ‘punya pacar lupa dengan teman.’ Ouch, nggak enak banget deh kalau cap itu sudah pernah diutarakan ke kamu. Nantinya saat ada masalah melanda dan pacar sedang tidak ada, kamu jadi gak punya siapa-siapa untuk berbagi.

Tapi kalau memang pacar kamu malah senang diajak berbaur dan nggak membatasi pertemananmu, it’s okay then. Berarti pacar kamu nggak egois.

Dia juga mau kamu tetap punya kehidupan pribadi. Sebab perlu diketahui, pacaran yang sehat itu juga nggak cuma punya quality time berdua, tapi punya me time untuk sendiri.

4 Kisah Ini Adalah Bukti Bahwa Mitos Ospek Kampus Itu Tidak Mengerikan!

Hidup Kamu Jadi Penuh Drama, Iya Nggak?

Duh, please deh jangan jadi kayak Awkarin. Kamu sadar kan kalau hidup penuh drama itu nggak enak? Jangan berpikir kalau hidup penuh drama itu jadi asyik dan penuh rintangan.

Hidup yang penuh rintangan itu adalah hidup yang tantangannya berkualitas. Misalnya seperti ikut kompetisi Fisika se-Indonesia atau kompetisi renang se-Jakarta.

Coba perhatikan, berpacaran akan membuat kamu jadi pribadi yang lebay, tidak? Misalnya jadi sering update dan curhat di sosmed. Atau galau kanan kiri, mengumbar kejelekan si doi kalau lagi marahan tapi nggak lama kemudian posting foto berdua lagi.

Selain nggak enak dilihat oleh teman-teman, kamu juga pasti akan punya ‘OMG moment’ di masa depan nanti ketika mengingatnya.

Kalau berpacaran malah membuat hidupmu jadi penuh drama, lebih baik ditunda dulu, ya. Hal ini menunjukkan kalau kamu belum cukup dewasa dalam menghadapi masalah.

Kamu juga belum punya emosi yang stabil sehingga mudah meledak-ledak. Lebih baik persiapkan mentalmu sekarang, supaya nanti ketika sudah punya pribadi yang lebih dewasa kamu sudah siap berkomitmen lebih serius dengan lawan jenis.

Penulis: Rosalia

 

Lainya untuk Anda