Home » Tips & Trick » Your Life » Kata Siapa Micin Berbahaya? Intip Dulu Fakta Micin di Sini!

Kata Siapa Micin Berbahaya? Intip Dulu Fakta Micin di Sini!

‘Kebanyakan makan micin’ bisa jadi hanyalah sebuah idiom bercandaan semata atau justru merupakan bentuk bercandaan yang memang berdasar. Quipperian, kamu sendiri pasti sudah akrab banget sama penyedap makanan yang satu ini.

Gimana enggak, sekarang hampir di setiap makanan pasti sudah bertabur micin, demi membuat makanan yang disajikan makin laris manis. Biasanya, kamu dapat menemukan makanan bermicin di beberapa menu makanan seperti bakso, mie ayam, mie instan, dan di beberapa menu makanan cepat saji lainnya.

Pasti terkadang muncul di kepala kamu, apa benar micin bisa menyebabkan otak jadi tumpul? Memangnya ada penelitannya? Bukanlah hal yang aneh, jika kamu dan teman-teman kamu mempertanyakan hal tersebut. Soalnya, banyak kabar yang beredar tentang informasi MSG yang masih simpang siur.

Kalau memang sampai banyak restoran yang melabeli diri mereka ‘No MSG‘, apakah itu berarti label ini seakan sama pentingnya dengan label ‘Halal’ atau ‘No Pork’? Sebelum pikiran kamu menerawang jauh dan semakin bertanya-tanya, mari kita simak dahulu beberapa fakta micin berikut ini.

Fakta Micin: Darimana Asal-Usul MSG?

Kalau kamu bertanya-tanya siapa sosok yang menciptakan MSG pertama kali, ia adalah Prof. Kikunae Ikeda. Dari hasil penelitan yang ia lakukan, Prof. Kikunae Ikeda berhasil menciptakan rasa kelima selain rasa manis, asam, pahit, dan asin.

Prof. Kikunae Ikeda adalah seorang lelaki lulusan Tokyo Imperial University Jepang, pada tahun 1908. Mulanya, Ikeda terinspirasi dari masakan istrinya yang terasa begitu lezat. Setelah ia kerap menanyakan kepada istrinya, sang istri menjawab kalau ia menggunakan rumput laut kering yang disebut ‘kombu’ sebagai penyedap rasa makanannya. Dengan melarutkan kombu ke dalam air panas akan menjadikan kaldu dashi memiliki rasa umami atau gurih.

Dari hal tersebut, Ikeda kemudian terinspirasi untuk menambahkan bahan lain, bahan lain tersebut adalah natrium. Natrium tersebut berfungsi mengubah larutan itu menjadi bubuk penyedap masakan. Setelah penemuan tersebut berhasil, ia lekas mematenkannya dan membuat Ajinomoto. Ajinomoto sendiri berhasil menjadi perusahaan terbesar di dunia yang memproduksi MSG. Prof. Kikunae Ikeda meninggal di tahun 1936, namun hingga kini hasil penemuannya masih digunakan hampir di seluruh dunia. Hebat, ya?

Sebuah penelitian yang sempat dilakukan di Jepang mengatakan bahwa orang yang sudah menginjak usia lanjut dapat kehilangan kemampuan untuk mendapatkan cita rasa umami. Hal tersebut berakibat membuat sebagian orang kehilangan nafsu makan dan berat yang berujung pada kondisi buruk bagi kesehatan manusia.

Disitulah peran MSG yang punya cita rasa gurih dan lezat mampu meningkatkan rasa makanan dan membantu merangsang nafsu makan pada orang tua. 

MSG sendiri memiliki beberapa kandungan di dalamnya, seperti glutamat, yang sebenarnya secara alami dapat ditemukan dengan mudah di tomat, keju, permesan, jamur kering, kecap, buah dan sayur, bahkan ASI! Nah, pasti kamu kaget kan, ASI yang terbukti bikin bayi tumbuh lebih baik, malah ternyata ada kandungan glutamatnya. Ayo, apakah kamu masih menganggap micin bisa bikin otak jadi tumpul?

Fakta Micin: Eksperimen dengan Efek MSG

Di tahun 1995. dilansir dari Kompas, Food and Drug Administration (FDA) di AS meminta Federasi Masyarakat Amerika untuk Biologi Eksperimental, untuk melihat dan menyelidiki dampak yang sebenar benarnya dari micin.

Dari hasil penyelidikan tersebut, beberapa kelompok individu yang terlibat dalam proses tersebut menunjukkan respon buruk terhadap MSG dalam dosis besar, yaitu 3 gram tanpa makanan. Respon buruk tersebut dirasakan satu jam setelah mengonsumsinya. Padahal jika dilihat dari kenyataannya, kebanyakan orang mengonsumsi MSG rata-rata hanya sebanyak 0,55 gram/hari, dan itupun dicampur dengan makanan.

Lalu, berdasarkan penelitian tersebut FDA akhirnya menetapkan MSG sebagai GRAS (Generally Recognised As Safe) atau bumbu penyedap makanan yang aman jika dikonsumsi. Lagipula kalau memang micin memiliki kandungan yang berbahaya di dalamnya, seharusnya penjualannya sudah dilarang sejak dulu, Quipperian?

Dari hal tersebut, kalau kita coba tarik kesimpulannya, sebenarnya memang segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan pasti akan berujung berbahaya. Nah, yang paling penting kamu enggak ngemilin micin tiap hari kan, Quipperian?

Quipperian, itulah fakta micin yang sebenarnya. Sekarang sudah tahu, kan? Sebenarnya boleh-boleh saja makan micin, tapi secukupnya alias jangan berlebihan. Nah, biar pengetahuan kamu terus tajam dan enggak tumpul, yuk mari update terus pengetahuan kamu dengan follow Instagram @quipper_id. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, ya!

Sumber:

Penulis: Habsi

Lainya untuk Anda