Home » Tips & Trick » Your Life » Tingkatkan Jiwa Nasionalisme dengan Informasi Hari Kesaktian Pancasila Ini!

Tingkatkan Jiwa Nasionalisme dengan Informasi Hari Kesaktian Pancasila Ini!

Quipperian, tahukah kamu tentang Hari Kesaktian Pancasila? Kalau kamu belum tahu tentang Hari Kesaktian Pancasila, kali ini Quipper Blog akan membahasnya pada artikel ini. Dengan memahami makna Hari Kesaktian Pancasila, pastinya akan menambah rasa nasionalisme dalam dirimu. Biar kamu tak penasaran dengan apa yang akan Quipper Blog jelaskan mengenai Hari Kesaktian Pancasila, yuk, simak ulasannya berikut!

Terkait Dengan Peristiwa G30S

sorotindonesia.com

Hari Kesaktian Pancasila tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pemberontakan G30S. Pada peristiwa yang menjadi salah satu sejarah kelam Indonesia itu, beberapa Jenderal kebanggaan Indonesia gugur dan menjadi korban jiwa.

Jenderal-Jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S ialah Letnan Jenderal A. Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Piere Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Susult Tubun. Ketujuh Jenderal itu dibunuh di tempat oleh para pemberontak Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sementara itu, salah satu korban yang sempat melarikan diri kepungan di rumahnya, yakni Jenderal A.H. Nasution. Meski berhasil melarikan diri, namun Jenderal A.H. Nasution terkena tembakan di kakinya dan harus kehilangan putrinya, Ade Irma Suryani.

Selain melakukan penyerbuan kepada para Jenderal, pemberontak PKI berhasil menguasai dua sarana komunikasi milik negara, yakni Radio Republik Indonesia (RRI) Pusat dan Pusat Telekomunikasi. Kedua sarana komunikasi itu terletak di Jalan Merdeka Barat dan Jalan Merdeka Selatan.

Pemberontak Menguasai Sarana Telekomunikasi untuk Mengumumkan Dewan Revolusi

Setelah menguasai RRI, pada pukul 07.20 dan 08.15 pagi hari setelah penyerbuan dan pembunuhan para Jenderal, pemberontak mengumumkan tentang terbentuknya “Dewan Revolusi” di pusat dan di daerah-daerah.

Dewan revolusi merupakan sumber segala kekuasaan dalam Negara Republik Indonesia. Gerakan Dewan Revolusi itu juga ditujukan kepada anggota Dewan Jenderal yang akan menggulingkan pemerintah. Selain mengumumkan tentang terbentuknya Dewan Revolusi, para pemberontak juga mengumumkan tentang pendemisioniran Kabinet Dwikora.

Pada pukul 14.00, pemberontak melakukan pengumuman lagi yang menginformasikan bahwa Dewan Revolusi diketuai oleh Letkol Untung. Adapun, wakil-wakil Letkol Untung dalam Dewan Revolusi terdiri dari Brigjen Supardjo, Letkol (Udara) Heru, (Laut) Sunardi dan Arjun Komisaris Besar Polisi Anwas.

Jenderal yang Meninggal Dibuang di Lubang Buaya

wikipedia.org

Kekejaman PKI dalam peristiwa G30S tidak hanya saat melakukan pembunuhan kepada para Jenderal yang telah gugur. Para pemimpin Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang telah dibunuh tersebut tidak dibiarkan begitu saja.

Jasad para Jenderal dan korban pembunuhan dalam peristiwa itu dibuang ke dalam sebuah sumur tua yang terletak di Lubang Buaya, Pondok Gede. Satu persatu jasad para Jenderal dan korban lainnya di lemparkan ke dalam sumur tersebut dan ditimbun.

Sumur tua itu menjadi saksi bisu atas kekejaman pemberontak PKI. Hingga kini, kalau kamu berkunjung ke lokasi Sumur Lubang Buaya, suasana kekejaman itu masih dapat kamu rasakan.

Pemberontakan Ditumpas Pasukan Pimpinan Pangkostrad Mayor Jenderal Soeharto

Perbuatan pemberontak menyebabkan situasi negara menjadi kacau. Atas terjadinya kekacauan itu, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Mayor Jenderal (Mayjen) Soeharto pun bertindak cepat.

Setelah mendapatkan laporan dari Pangdam Jaya Mayjen Umar Wirahadikusumah, Mayjen Soeharto mengambil pucuk pimpinan Angkatan Darat. Keputusannya itu diambil lantaran pimpinan Angkatan Darat banyak yang diculik dan dibunuh sehingga menyebabkan krisis kepemimpinan.

Mayjen Soeharto lalu memerintahkan melakukan operasi militer. Pada sore hari tanggal 1 Oktober 1965, Pasukan RPKAD di bawah pimpinan Komandannya Kolonel Sarwo Edhie Wibowo mendapat perintah untuk merebut RRI Pusat dan Pusat Telekomunikasi.

Setelah mendapat perintah itu, pasukan RPKAD langsung merebut kedua pusat komunikasi tersebut dalam waktu 20 menit. Melalui RRI, Pimpinan Angkatan Darat mengumumkan tentang penculikan enam orang perwira tinggi dan perebutan kekuasaan oleh para pemberontak.

Lalu, para simpatisan PKI yang mencapai ratusan ribu ditangkap. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya dibunuh karena kekesalan masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan PKI kepada para Jenderal dan korban jiwa lainnya. Hingga akhirnya, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Indonesia.

Atas peristiwa G30S, Soeharto yang telah menjadi Presiden Kedua Indonesia akhirnya menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Ditetapkannya hari itu agar masyarakat mengenang para korban jiwa yang jatuh pada peristiwa G30S.

Begitulah Quipperian, secuil informasi mengenai Hari Kesaktian Pancasila. Kalau kamu ingin mendapatkan informasi ciamik lainnya, kamu bisa terus mengikuti berbagai artikel di Quipper Blog.

Pastinya, Quipper Blog akan memberikan berbagai informasi yang mantap punya. Membaca informasi-informasi itu pasti akan membuatmu menjadi orang yang pintar dan berpengetahuan luas. Semakin luasnya pengetahuanmu, kamu pun akan disenangi banyak orang. So, jangan sampai skip satu artikel pun di Quipper Blog ya, Quipperian!

Sumber:

Penulis: Muhammad Khairil

 

Lainya untuk Anda