Sugeng Rawuh, Quipperian. Bertemu kembali dengan Quipper Video Blog! Setelah sebelumnya kita membahas apa itu seni wayang kulit, asal-mulanya, dan juga jenis-jenis wayang yang lain, kali ini Quipper Video Blog ingin mengajak Quipperian berkenalan dengan lakon atau cerita serta karakter wayang yang terkenal. Sudah siap, Quipperian?! Ayo, kita mulai bersama.
Ramayana
Ramayana adalah salah satu dari dua epos besar India dan Nepal (lainnya adalah Mahabharata) yang diterjemahkan dari bahasa sakral Sanscrit menjadi idiom lokal. Sekitar abad ke-4 SM, cerita ini dianggap berasal dari Hindu sage Valmiki dan terdiri dari 24.000 ayat dalam tujuh buku dan 500 cantos. Puisinya menceritakan petualangan Rama, salah satu inkarnasi paling terkenal di bumi.
Diceritakan bahwa ayah Rama, Raja Ayodya atas perintah istri kedua yang licik dan manipulatif, mengasingkan Rama, putra pertama keluarga, pewaris sah dari tahta Ayodya ke hutan.
Rama, putra yang selalu patuh, dengan demikian tanpa ragu-ragu pergi ke hutan bernama Dandaka bersama istrinya, Sita dan adik laki-lakinya yang tercinta, Lakshmana. Lalu, Rahwana yakni raja iblis jahat Alengka mengetahui kepergian mereka ke hutan dan terpesona oleh kecantikan Sita.
Rahwana ingin menjadikan Sita sebagai selirnya, menipu dan menculiknya. Mengetahui hal tersebut, Rama sangat marah dan memanggil temannya Hanoman dan prajurit kera untuk menyelamatkan Sita.
Mahabharata
Mahabharata adalah salah satu dari dua epos Sanskerta utama India kuno. Selain narasi epik dari Perang Kurukshetra dan nasib para Korawa dan pangeran Pandawa, Mahabharata mengandung banyak bahan filosofis dan kesalehan, seperti diskusi tentang empat “tujuan hidup” atau purusharthas.
Di antara karya-karya utama dan cerita yang merupakan bagian dari Mahabharata adalah Bhagavad Gita, kisah Damayanti, versi singkat Ramayana, dan Rishyasringa.
Secara garis besar, Mahabharata menceritakan kisah dua keluarga bersepupu – lima putra raja almarhum Pandu (lima Pandawa) dan seratus putra Raja Dhritarashtra buta – yang mana mereka saling bersaing berat dan bertentangan dalam perang karena memiliki kerajaan leluhur Bharata dengan ibukotanya di “Kota Gajah,” Hastinapura di sungai Ganga, India tengah utara.
Beberapa perubahan dalam cerita India dibuat untuk mengakomodasi agama Islam. Misalnya, dalam versi India Mahabharata, Putri Draupadi (Drupadi) menikahi lima saudara Pandawa (Pandawa), tetapi karena poliandri tidak disukai umat Muslim maka dalam versi Jawa ia hanya menikahi saudara laki-laki tertua, Yudhishthira (Yudistira).
Contoh lain dari perubahan tersebut adalah dalam penggambaran Durna (Dorna), guru Pandawa yang merupakan tokoh agama Hindu dan pahlawan besar di India. Di Jawa, ia digambarkan (mungkin dalam upaya oleh Muslim untuk mendiskreditkan ulama Hindu) sebagai seorang penipu yang usil.
Selain itu, selama periode wali, cerita-cerita yang berasal dari Islam diperkenalkan ke dalam rangkaian pertunjukan. Meskipun tidak meluas seperti kisah-kisah dari Mahabharata dan Ramayana, kisah-kisah Amir Hamzah, paman Muhammad yang berasal dari Gujarat atau Persia sekitar waktu ini, serta kisah-kisah eksploitasi orang-orang kudus Islam di Jawa juga didramatisasi.
Karakter Wayang yang Terkenal Lainnya
Tokoh Dewa
- Batara Wisnu merupakan dewa yang sering muncul di muka bumi sebagai manusia biasa yang bertahta di purwacarita dan bergelar Sri Maharaja Budakresana. Dewa Wisnu bisa mengeluarkan aji tiwikrama, menjadi raksasa yang sangat besar, dan memiiki senjata cakra yang sangat sakti.
- Batara Surya merupakan putra dari semar (Batara Ismaya) yang bertempat tinggal di Kahyangan. Batara Surya juga dewa yang menguasai gerak matahari hingga sering disebut juga sebagai Dewa Matahari. Batara Surya memiliki kereta yang ditarik oleh 7 kuda, dengan pengemudinya bernama Aruna.
Tokoh Pandawa 5
- Yudistira, merupakan putra sulung Prabu Pandu dan Dewi Kunti, kakak dari 4 pandawa lainnya yaitu Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dalam tradisi Pewayangan, ia diberi julukan Puntadewa dan gelar Pranu. Selain memiliki nama kecil Punta Dewa, Yudistira juga punya nama lain yaitu Bharata, Ajatasatru, Kurunandana dan lain-lain. Ia juga berasal dari Dinasti Candra dan bersenjatakan tombak. Yudistira dikenal sebagai pribadi yang jujur, adil, taat beragama, bijaksana, pemaaf, tidak pernah berbohong, dan tak punya musuh.
- Werkudara, artinya gemar makan. Tokoh satu ini punya nama kecil Bima, merupakan putra ke-2 Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Dalam Bahasa Sanskerta, nama Bima punya arti mengerikan. Bima punya istri seorang ratu raksasa bernama Hidimbi dan seorang putra bernama Gatotkaca. Selain Gatotkaca, Bima juga memiliki 2 anak lainnya bernama Antareja dan Antasena dalam pewayangan Jawa. Bima dikenal berwatak Jujur, tabah, patuh, setia, berani, dan kuat.
- Arjuna, bernama kecil Permadi, merupakan anak bungsu Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Dalam Bahasa Sanskerta, nama Arjuna berarti yang bercahaya. Ia adalah penjelmaan dari Dewa Indra atau sering disebut Dewo Indra. Arjuna punya keahlian ilmu memanah dan merupakan murid kesayangan Dorna. Selain nama Permadi, Arjuna juga punya nama panggilan yang lain yaitu Dhananjaya, Kirti, atau Partha. Busur panahnya yang terkenal bernama busur Pasopati.
- Kembar Nakula dan Sadewa, merupakan putra kembar dari Prabu Pandu dan Dewi Madrim (istri kedua Prabu Pandu). Nakula-Sadewa bisa dibilang jelmaan dari Dewa kembar bernama Aswin, yang sering dikenal sebagai Dewa Pengobatan. Ketika Pandu dan Dewi Madrim meninggal, mereka diasuh oleh Dewi Kunti, istri pertama Prabu Pandu. Nakula merupakan ksatria yang ahli dalam bermain pedang, sedangkan Sadewa ahli dalam ilmu astronomi.
Bagaimana pembahasan karakter wayang yang terkenal di atas, Quipperian? Pastinya kalian sudah sering mendengar beberapa nama di atas dong, ya. Jangan lupa kunjungi Quipper Video Blog untuk artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!
Mau Jadi Anak Bangsa Kece? Yuk, Kenalan dengan Seni Wayang!
Sumber:
- https://www.britannica.com/art/wayang
- http://education.asianart.org/explore-resources/background-information/history-indonesian-puppet-theater-wayang
- http://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_193_2004-12-23.html
- https://www.maskedart.com/pages/mahabharata
- http://www.musikaal.com/Gallery/index.php/MAHABRATA-Wayang-Kulit-puppets-and-stories
Penulis: Jan Wiguna