Home » Tips & Trick » Your Life » Jangan Menghujat Jika Tidak Mendukung! Be Smart!

Jangan Menghujat Jika Tidak Mendukung! Be Smart!

Jangan Menghujat Jika Tidak Mendukung! Be Smart!

Apakah media sosial bisa menjadi ajang mengumpulkan massa? Studi dari Creighton University mengatakan bahwa media sosial ini bisa menjadi pengganti alat propaganda untuk mengumpulkan massa dan melakukan pergerakan. Kenapa demikian? Karena mudahnya orang terpengaruh dengan informasi yang mungkin belum tentu kebenarannya.

Isu yang sedang hangat sekarang adalah bagaimana Gubernur Non Aktif Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok dihujat karena dituduh memelintir ayat kitab suci. Coba kalian buka salah satu media sosial, bisa Facebook, Twitter, Instagram atau bahkan Path, pasti ada 1-2 teman kalian yang berubah jadi “politisi.”

Biasanya, mem-share atau membagikan artikel yang bernada SARA atau sedikit menghujat. Bahkan, hampir sebagian dari teman kalian tersebut, tidak membaca dahulu artikel yang di-share. Pada intinya mereka ingin terlihat sok keren, sok pintar, dan akhirnya media sosial mereka ramai.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan menghujat semua masalah akan menjadi selesai?

Generasi Z sudah tidak zamannya lagi asal share

Mungkin sebagian dari kalian masuk ke dalam Generasi Z dan sisanya lagi bisa masuk Generasi Y, harusnya informasi yang kalian dapatkan tidak boleh ditelan mentah-mentah. Sama halnya seperti sekolah, kenapa ada guru yang mengajar? Supaya jika kalian tidak mengerti atau tidak sepaham bisa tanya secara langsung dengan guru, bukan diam saja.

Di internet, semua bisa kamu cari. Siapa Presiden Amerika Serikat ke 35? Jawabannya sudah ada di Internet. Apakah kalian bisa langsung percaya dengan jawaban di internet? Tentu kalian bisa mencari sumber terpercaya lagi sampai akhirnya kalian percaya bahwa Presiden Amerika Serikat ke 35 adalah John F Kennedy.

Pastikan yang kamu share bukan opini yang mengambang, bukan hujatan atau yang paling penting adalah bukan sesuatu yang bohong. Kamu bisa membaca terlebih dahulu apa yang akan kamu share tersebut, mengecek ulang apakah itu adalah berita bohong atau tidak, baru dibagikan.

You are what you shared

Penulis buku asal Inggris, Charles Leadbeater mengatakan bahwa setiap yang kita share, itu adalah cerminan diri kita. Semakin baik yang kita bagikan di dalam media sosial, tentu akan semakin baik bagi cerminan diri kita. Apakah ini termasuk dalam persona? Jelas iya, tetapi apakah membuat persona yang baik itu merugikan?

Nah, mulai dari sekarang kalain bisa membatasi bacaan yang kalian kira sudah melewati batas wajar. Menghujat seseorang tentu bukan jalan keluar yang baik untuk menghadapi suatu masalah.

Tentukan pilihan dan jangan labil

Salah satu alasan kuat dalam menyampaikan pendapat adalah kalian sudah tahu apa yang dikatakan. Entah kalian mendukung Si A atau sependapat dengan Si B, jika kalian sudah merasa bahwa itu adalah pilihan kalian, nah kalian harus mantap dengan pilihan tersebut.

Jangan sampai ketika kalian sudah merasa mantap dengan pilihan atau argumen kalian, tiba-tiba berubah pikiran karena hanya kalah dalam berpendapat. Jadi sebelum kamu mengeluarkan uneg-uneg di dalam media sosial, sebaiknya kalian mengetahui dengan jelas segala permasalahan yang ada, jangan emosi ketika berpendapat dan tetap bijak dalam mengeluarkan pendapat.

Lalu ada pemikiran “bagaimana jika saya mendukung Si B, padahal teman-teman yang lain dukung Si A” Tentu itu tidak masalah, asalkan kalian bisa mempunyai informasi yang valid, argumen yang kuat, lalu tentunya bijak dalam mengutarakan pendapat dan tidak perlu menghujat. Karena sekali lagi, menghujat tidak akan menyelesaikan masalah bukan?

Penulis: Sritopia

Lainya untuk Anda