Quipperian! Kamu tipikal orang yang perasa dan mengandalkan intuisi? Ketahuilah bahwa orang-orang yang mengikuti intuisinya kecil kemungkinan melakukan tindakan tidak bermoral seperti menipu. Jadi, kamu akan merasa bangga setelah membaca artikel ini!
Hal ini diuraikan berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Individual Differences, seperti dilaporkan oleh laman Independent.
Berdasarkan definisi bahwa intuisi adalah kemampuan untuk memahami sesuatu dengan segera tanpa perlu penalaran secara sadar, seorang peneliti menyelidiki apakah orang-orang yang menggunakan insting berperilaku berbeda dari mereka yang mengklaim tidak menggunakan insting.
Intuisi adalah Indikator Kejujuran Kamu
Sebagai bagian dari studi, Sarah Ward, doktor dari Univesitas Missouri melakukan dua kali percobaan pada lebih dari 100 individu. Para peserta menyelesaikan serangkaian kuesioner yang berkaitan dengan kecenderungan mereka untuk mengandalkan intuisi.
Kelompok tersebut dibagi dua. Salah satu kelompok membaca cerita tentang bagaimana mereka membuat kesalahan di kantor dan menyalahkan rekan kerja. Sementara, kelompok kontrol membaca cerita yang sama tapi berakhir dengan mereka bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.
Ward mengatakan, peserta yang membayangkan mereka melakukan sesuatu tidak bermoral akan bersedia membayar lebih untuk produk pembersih tangan. Penelitian sebelumnya menunjukkan ada hubungan antara rasa bersalah dengan merasa kotor.
Dalam percobaan kedua, peserta menulis tentang saat di mana mereka melakukan tindakan tidak bermoral. Kemudian, mereka diminta melakukan tes IQ, menguji apakah individu intuitif lebih kecil kemungkinannya bertindak curang.
Mereka yang ikut serta dalam penelitian diminta untuk menilai kertas mereka sendiri, dan diberitahu 10 peserta terbaik akan menerima tiket lotere. Hasil studi menemukan, 23 persen dari orang-orang tersebut menipu.
“Percobaan kedua kami menunjukkan bahwa orang-orang yang cenderung mengandalkan insting lebih kecil kemungkinannya menipu setelah merenungkan saat ketika mereka berperilaku tidak bermoral,” kata Ward.
Ward mengatakan, hal tersebut karena peserta mencoba mengimbangi perilaku buruk masa lalu dengan bertindak secara bermoral di masa sekarang. Dan, kecenderungan mengimbangi tindakan masa lalu menonjol di antara orang-orang yang mengandalkan intuisi. Apa kamu bagian dari orang-orang yang selalu mengandalkan intuisi?
Bersikap jujur dalam setiap kesempatan adalah sebuah keharusan. Tanpanya kehidupan yang bahagia, aman dan tentram tidak akan pernah bisa terwujud. Sayangnya, ada banyak orang justru tidak mampu menerapkannya dan menjadikan kejujuran sebagai selogan semata. Berikut manfaatnya:
1. Kejujuran mendatangkan kebahagiaan
Sangat sulit memang untuk selalu bersikap jujur. Namun, ini adalah jalan terbaik untuk bisa merasakan kebahagiaan. Akan tetapi, hendaknya kejujuran juga disertai dengan pola pikir yang dewasa agar kejujuran yang kita lakukan tidak menyinggung perasaan orang lain karena apa yang kita lakukan atau ucapkan.
2. Kejujuran mendatangkan simpati
Ada kisah seorang bapak petugas kebersihan memperoleh hadiah sebuah sepeda motor karena dia mengembalikan bungkusan kresek yang ternyata di dalamnya berisi uang ratusan juta rupiah. Mungkin ada sebagian dari Anda berpikir mengapa dikembalikan, hadiah sepedah motor tidak sebanding dengan nominal uang yang ada di dalamnya.
Namun, bagi si bapak uang bukanlah segala-galanya yang dia tahu bahwa uang tersebut bukanlah miliknya dan pasti orang yang kehilangan sedang mengalami depresi berat. Dari kebaikan dan teladan si bapak akhirnya banyak orang merasa simpati kepadanya, hingga terdengar sampai ke jajaran direksi dan akhirnya mengangkat bapak tersebut menjadi karyawan tetap pada posisi yang lebih baik.
3. Kejujuran mendatangkan ketenangan
Dengan selalu bersikap jujur tidak hanya kebahagiaan yang bisa kita rasakan, tapi juga ketenangan. Hal ini karena kita tidak perlu merasa takut karena merasa dikejar-kejar sesuatu akibat kebohongan yang kita lakukan. Oleh sebab itu, berusahalah meninggalkanlah apa yang meragukan menuju ke perkara yang tidak meragukan, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keraguan.
4. Kejujuran mendatangkan pahala
Tuhan tidak pernah tinggal diam dan pasti akan membalas kita dengan pahala yang yang berlimpah jika kita bisa selalu bersikap jujur dalam kehidupan ini.
5. Kejujuran mendatangkan rasa percaya diri
Dengan bersikap jujur kita akan selalu merasa optimis dalam melakukan segala sesuatu meskipun hasil yang diperoleh mungkin tidak memuaskan. Namun, di balik itu semua kita tidak perlu merasa takut akibat dibayang-bayangi oleh perasaan bersalah dari perbuatan yang kita lakukan.
6. Kejujuran mendatangkan kedamaian
Dalam beberapa kasus ketidakjujuran sering menjadi sumber utama perselisihan dengan orang lain. Sebagai contoh, fakta terbaru terungkapnya dugaan kasus kecurangan pada proses pemilihan kepala daerah beberapa waktu yang lalu di Kalimantan Tengah diwarnai dengan perkelahian di antara masing-masing kubu pendukung calon kepala daerah.
Hal ini patut disayangkan sekali, padahal bila masing-masing pihak mampu besikap jujur dan tidak melakukan kecurangan dengan cara menyuap ataupun memanipulasi data, maka perkelahian pasti bisa dihindari sehingga memungkinkan bagi terciptanya kedamaian.
7. Kejujuran menciptakan keluarga yang nyaman
Dampak bersikap jujur di dalam rumah tangga membuat seluruh anggota keluarga bisa merasakan kenyamanan, hal ini karena setiap orang tidak perlu merasa harus menyembunyikan sesuatu jika sedang menghadapi permasalahan.
8. Menghindarkan seseorang dari tuduhan-tuduhan yang merugikan
Kita hidup di dunia di mana berbagai macam karakter orang tinggal di dalamnya. Di manapun kita berada hedaknya segala yang kita lakukan dilandasi dengan kejujuran supaya kita terhindar dari tuduhan-tuduhan palsu yang dapat merugikan kita
Penulis: Sritopia