Quipperian, pernahkah kamu merasa beruntung karena lahir dan tinggal di Indonesia? Negeri kita ini bukan hanya kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya yang berlimpah, tapi juga ragam budayanya! Setiap provinsi dan daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, membuat Indonesia jadi negara yang unik karena perbedaan. Termasuk juga lagu tradisional Indonesia yang ada banyak banget.
Ada banyak budaya tradisional khas daerah-daerah di Indonesia yang harus kita lestarikan, seperti makanan, bahasa, pakaian adat, hingga lagu daerah (lagu tradisional). Biar kita sebagai generasi muda enggak lupa akan identitas bangsa ini, yuk kita dengarkan lagi beberapa lagu tradisional daerah Indonesia! Berikut video dan liriknya.
1. Jawa Barat: Manuk Dadali
Lagu khas Jawa Barat yang satu ini terkenal banget. Quipperian pasti pernah dengar. Yup, Manuk Dadali. Manuk Dadali adalah salah satu lagu berbahasa Sunda, yang artinya Burung Garuda. Buat kamu yang belum tahu, lagu ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang penulis lagu kelahiran Bandung yang juga aktif sebagai penyiar radio dan televisi. Memiliki arti Burung Garuda, Manuk Dadali adalah lagu daerah yang mengandung makna nasionalisme dan kesaktian Indonesia lewat sosok gagah sang garuda.
Berikut lirik lengkap Manuk Dadali dan videonya:
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Tandang jeung pertentang taya bandinganana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna
Refrain:
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
2. Jawa Timur: Rek Ayo Rek
Dari Jawa Timur, ada satu lagu daerah yang lirik dan melodinya menyenangkan banget untuk dinyanyikan. Adalah Rek Ayo Rek, lagu pergaulan yang diciptakan oleh Is Haryanto, seorang musisi dan penulis lagu Indonesia. Ternyata enggak semua lagu wajib daerah berisikan tentang sejarah atau nasionalisme lho, Quipperian. Banyak juga yang memiliki makna sederhana tentang keseharian.
Seperti Rek Ayo Rek yang dipopulerkan oleh Mus Mulyadi ini, nih. Selain berirama ceria dan mudah dicerna, Rek Ayo Rek juga merupakan sebuah lagu yang bercerita tentang mengajak teman untuk ramai-ramai berjalan-jalan, walau hanya sederhana namun hati merasa bahagia.
Berikut lirik lengkap Rek Ayo Rek dan videonya:
Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan
Mangan tahu jadhi campur nganggo timun
Malam minggu gak apik dhigawa nglamun
Ngalor ngidur liwat took numpak motor
Masih untung nyenggal nyenggol ati lega
Sapa ngerti nasib awak lagi mujur
Kenal anak e sing dodol rujak cingur
Ja dhipikir kon padha gak duwe sangu
Ja dhipikir angger padha gelem melu aku
Cah ayo cah sapa gelem melu aku
Cah ayo cah golek kenalan cah ayu
3. Jambi: Batanghari
Dari Provinsi Jambi, ada satu lagu daerah yang cukup unik, guys. Jambi memang terkenal merupakan negeri pantun, karena itu di lagu Batanghari pun berisi pantun yang menceritakan tentang salah satu sungai terpanjang di sana, Batanghari.
Berikut lirik lengkap Batanghari dan videonya:
Batanghari aeknyolah tenang
Biakpun tenang deraslah ketepi
Anaklahnyo Jambi jangan lah di kenang
Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi
Anaklah Jambi jangan lah di kenang
Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi
Jalanlah jalan ke Ojong Jabong
Singgah sebentar di Penyaguan
Oy rindu dan dendam dik oy idaklah tetanggong
Budi setitik kenang jadilah kenangan
Rindu dan dendam dik oy idaklah tetanggong
Budi setitik kenang jadilah kenangan
Pegi besantai ke Tanggo Rajo
Nampaklah jelas Jambi Seberang
Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo
Sudahlah nasib orang diambeklah orang
Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo
Sudahlah nasib orang diambeklah orang
Batanghari kebanggaan Jambi
Sungai tepanjang sebatas negeri
Pojoklahnyo hati dek oy bawaklah menari
Mari berjoget lagu si Batang Hari
Pojoklah hati dek oy bawaklah menari
Mari berjoget lagu si Batang Hari
4. Papua: Yamko Rambe Yamko
“Hee yamko rambe yamko, aronawa kombe~” Pasti kamu enggak asing dengan lagu daerah satu ini. Ketika mendengar Papua, lagu tradisional yang kita ingat tentulah Yamko Rambe Yamko atau Apuse. Sampai saat ini belum diketahui siapa penciptanya, tapi lagu Yamko Rambe Yamko menjadi salah satu lagu daerah yang sering dinyanyikan di upacara-upacara adat.
Bernada ceria, enggak heran kalau lagu tradisional Indonesia ini sering dipadukan dengan gerakan-gerakan tari atau senam. Tapi yang mungkin Quipperian belum tahu nih, kalau ternyata arti Yamko Rambe Yamko menyedihkan, lho! Ternyata, lagu ini mengisahkan tentang peperangan dan pertikaian yang terjadi di dalam negeri. Liriknya memiliki arti ingin menjadi bunga bangsa atau pahlawan yang rela berkorban sampai mati untuk mempertahankan Indonesia.
Berikut lirik lengkap Yamko Rambe Yamko dan videonya:
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Teemi nokibe kubano ko bombe ko
Yuma no bungo awe ade
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
Hongke hongke hongke riro
Hongke jombe jombe riro
5. Bali: Mejangeran
Pulau Dewata enggak cuma terkenal akan keindahan alamnya, tapi juga ragam budayanya, termasuk lagu dan tarian khas Bali. Salah satunya adalah “janger”, yang biasanya ditampilkan dalam bentuk tarian dan nyanyian. Walaupun enggak diketahui secara pasti siapa dan kapan Mejangeran diciptakan, tapi lagu tradisonal Indonesia ini sangat terkenal baik di Indonesia, maupun mancanegara. Bahkan sudah banyak yang memodifikasinya dengan aransemen khusus untuk kontes paduan suara.
Mejangeran mengisahkan tentang seorang gadis rupawan saat memetik bunga. Biasanya dalam tariannya, Janger dimainkan oleh kelompok putri, sementara untuk kelompok putra menampilkan tari kecak. Mereka akan menari sambil menyanyikan Mejangeran secara bersahut-sahutan.
Berikut lirik lengkap Mejangeran dan videonya:
Jangi Janger, sengsenge sengseng janger,
Sengsenge sengseng janger.
Serere nyo mane nyore
Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Saluat jani mejangeran
Seriang ngentur rora roti
Jangi Janger, sengsenge sengseng janger,
Sengsenge sengseng janger.
Serere nyo mane nyore
Kelap kelap ngalap bunga
Langsing lanjar pamulune nyandat gading
Saluat jani mejangeran
Seriang ngentur rora roti
Arasijak Jangi Janger
Arasijak Jangi Janger
Arasijak Jangi Janger
Arasijak Jangi Janger
6. Sumatera Barat: Kampuang Nan Jauh di Mato
Buat Quipperian yang berasal dari Sumatera Barat khususnya Padang, pasti hafal lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato. Diciptakan oleh Oslan Husein, seperti judulnya, Kampuang Nan Jauh Di Mato menceritakan perasaan rindu orang minang terhadap kampung halamannya.
Di Indonesia, seperti yang kita tahu, orang Padang adalah salah satu suku yang sering merantau ke daerah lain demi mengejar kesuksesan dan meningkatkan kehidupan. Tapi, di manapun mereka berada, kampung halaman akan tetap selalu di hati, begitulah seperti yang dikisahkan di lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato.
Berikut lirik lengkap Kampuang Nan Jauh Di Mato dan videonya:
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang Sansai Baku Liliang
Takana Jo Kawan, Kawan Nan Lamo
Sangkek Basu Liang Suliang
Panduduknya nan elok nan
Suko Bagotong Royong
Kok susah samo samo diraso
Den Takana Jo Kampuang
Takana Jo Kampuang
Induk Ayah Adik Sadonyo
Raso Mangimbau Ngimbau Den Pulang
Den Takana Jo Kampuang
7. Aceh: Bungong Jeumpa
Dari provinsi paling ujung Indonesia, ada lagu Bungong Jeumpa dari Aceh. Bungong Jeumpa berarti bunga cempaka, yang sangat terkenal di daerah tersebut. Lirik lagu ini pun menceritakan tentang keindahan bunga cempaka dan warna-warna yang ada, seperti merah, kuning, dan merah muda.
Berikut lirik lengkap Bungong Jeumpa dan videonya:
Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Acèh
Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoë na
Putéh kunèng meujampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sina buleuën, lam sina buleuën angèn peuayôn
Rurôh meususôn, meususôn, nyang mala-mala
Mangat that mubèë meunyo tatém côm
Leupah that harôm si bungong jeumpa
8. Sumatera Utara: Butet
Walaupun kamu bukan berasal dari Sumatera Utara, pasti kamu enggak asing deh dengan lagu tradisional satu ini, yaitu Butet. Sama dengan melodinya yang lirih dan melankolis, arti lagu ini juga menyedihkan lho, guys. Lagu Butet berkisah tentang seorang ibu yang menceritakan pada putrinya bahwa ayah si putri tersebut sedang pergi ke medan perang untuk melawan tentara Belanda, sekaligus berpesan pada sang putri untuk cepat besar dan menjadi penerus bangsa yang tangguh.
Berikut lirik lengkap Butet dan videonya:
Butet, dipangungsian do amangmu ale butet.
Da margurilla da mardarurat ale butet.
Da margurilla da mardarurat ale butet.
Butet, sotung ngolngolan ro hamuna ale butet.
Paima tona manang surat ale butet.
Paima tona manang surat ale butet.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
Butet, sotung sumolsol roha muna ale butet.
Musunta i ikkon saut do talu ale butet.
Musunta i ikkon saut do talu ale butet.
Butet, haru patibu ma magodang ale butet.
Asa adong da palang merah ale butet.
Da palang…
9. Kalimantan Barat: Cik Cik Periuk
Cik Cik Periuk adalah lagu tradisional khas Sambas, Kalimantan Barat. Walaupun melodinya terdengar riang, ternyata lagu ini berisi tentang sindiran masyarakat setempat untuk kaum pendatang. Kaum pendatang yang dimaksud adalah para tentara Jawa yang memakai pakaian khas tentara Hindia Belanda untuk mengadu domba. Selain itu, Cik Cik Periuk juga menceritakan tentang orang-orang yang kini lebih memikirkan kehidupan dunia saja.
Berikut lirik lengkap Cik Cik Periuk dan videonya:
Cik cik periuk bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periuk bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raja tunggal
10. Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya
Gending Sriwijaya adalah lagu tradisional yang berasal dari ibukota provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Seperti namanya, lagu ini berkisah tentang kejayaan dan keagungan masa kerajaan Sriwijaya. Selain itu, lagu ini berkisah tentang penciptanya yang rindu akan zaman Sriwijaya, masa-masa di mana Sriwijaya saat itu menjadi pusat agama Buddha.
Bukan cuma lagu, biasanya Gending Sriwijaya juga diiringi tarian penyambutan. Lagu dan tarian ini ditampilkan sebagai sambutan untuk tamu penting hingga wisatawan yang bertamu ke Palembang.
Berikut lirik lengkap Gending Sriwijaya dan videonya:
Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala
Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya
Dalam seni kunikmati lagi zaman bahagia
Kuciptakan kembali dari kandungan Maha Kala
Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Gurut
Tutur sabda Dharma pala Khirti Dharma Khirti
Berkumandang dari puncaknya Si guntang Maha Meru
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha sakti
11. Sulawesi Selatan: Anging Mamiri
Anging Mamiri adalah salah satu lagu tradisional Indonesia dari Sulawesi Selatan yang diciptakan oleh Bora D. G. Irate. Lagu ini berarti angin yang bertiup. Maknanya dalam lho, guys. Ada yang menyebutkan bahwa lagu ini berisi pesan rindu yang ingin disampaikan untuk orang tersayang, dan ada juga yang bilang bahwa Angin Mamiri bermakna ajakan untuk memohon atau berharap kepada Tuhan.
Berikut lirik lengkap Anging Mamiri dan videonya:
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa (2X)
E..aule…
Namangngu’rangi
Tutenayya…tutenayya pa’risi’na (2X)
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku
E..aule…
Mangerang nakku
Nalo’lorang… nalo’lorang je’ne mata
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
12. Maluku: Rasa Sayange
Rasa Sayange mungkin cukup terkenal buat kamu nih, karena sering diajarkan di mata pelajaran kesenian di sekolah. Rasa Sayange adalah lagu tradisional Indonesia bagi anak-anak yang sudah dinyanyikan secara turun-temurun oleh masyarakat Maluku. Seperti judulnya, lagu ini adalah ungkapan rasa sayang untuk orang-orang terdekat dan juga makna kehidupan.
FYI, lagu Rasa Sayange sempat menjadi “rebutan”, lho. Di tahun 2007, Rasa Sayange sempat diklaim milik Malaysia dan digunakan Departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan pariwisata negara tersebut. Tapi akhirnya Indonesia bisa membuktikan bahwa lagu ini adalah milik masyarakat Maluku dan Indonesia.
Berikut lirik lengkap Rasa Sayange dan videonya:
Rasa sayang e..
Rasa sayang sayang e..
Eee lia Ambon jau
Rasa sayang sayang e
Mana kancil akan dikejar
Kedalam pasar cobalah cari
Masih kecil rajin belajar
Sudah besar senanglah diri
Senanglah diri Si Amat mengaji tamat
Mengaji Qur’an di waktu fajar
Biar lambat asal selamat
Tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh kita berjumpa lagi
Itulah beberapa kumpulan lagu tradisional Indonesia dengan lirik dan videonya. Gimana, Quipperian? Kamu jadi makin sadar, kan, kalau sebenarnya Indonesia itu punya banyak banget suku, budaya, ras, dan agama. Untuk itulah, kita sebisa mungkin saling menghargai karena sama-sama tinggal dan mencintai wilayah yang sama, yakni Indonesia. Hidup rukun, cinta Indonesia, semangat merdeka!
Jangan lupa mampir ke Quipper Blog ya untuk baca artikel menarik lainnya.
Penulis: Kiram