Yuk, Maknai Hari Bank Indonesia dengan Pahami Peran dan Fungsinya!

Quipperian, tahukah kamu tanggal 5 Juli itu hari apa? Ya, benar! Tanggal 5 Juli merupakan Hari Bank Indonesia. Sebagai bank sentral Indonesia, Bank Indonesia (BI) memiliki peran dan fungsi yang penting bagi negara Indonesia.

Berhubungan dengan Hari Bank Indonesia, tahukah kamu apa peran dan fungsi BI sebagai bank sentral? Tidak tahu? Kalau begitu, untuk ikut meramaikan Hari Bank Indonesia, Quipper Blog akan kasih tahu di artikel ini agar kamu memahami peran dan fungsi BI yang sangat penting bagi negara Indonesia. Mau tahu seperti apa ulasannya? Yuk, simak pembahasannya berikut!

Sebagai Penjaga Stabilitas Moneter

BI selaku bank sentral memiliki peran sebagai penjaga stabilitas moneter di Indonesia lho, Quipperian. Lembaga tersebut harus menjaga stabilitas moneter agar jumlah uang yang beredar di masyarakat tetap terjamin sesuai dengan kebutuhan.

Dengan terjaga dan terkendalinya peredaran jumlah uang tersebut, maka ekonomi negara kita akan bertumbuh tanpa berakibat pada tingginya inflasi. Terkendalinya inflasi tersebut tentunya mampu mempertahankan kondisi perekonomian bangsa ini agar tidak terjadi krisis ekonomi.

Adapun, BI sebagai penjaga stabilitas moneter memiliki beberapa macam kebijakan yang dapat diambilnya. Pertama, menetapkan sasaran moneter. Dua, menetapkan tingkat inflasi. Tiga, menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau pembelian surat berharga dari masyarakat.

Empat, menentukan tingkat suku bunga kredit bank umum. Kelima, menaikkan cash ratio bank umum. Dan, keenam, mengatur tingkat kredit dan pembiayaan.

Mengatur dan Mengawasi Aktivitas Perbankan

BI memiliki peran sebagai pengatur dan pengawas aktivitas perbankan yang ada di Indonesia. Mengatur dan mengawasi aktivitas perbankan itu perlu Quipperian agar tidak terjadi praktik perbankan yang salah dan merugikan masyarakat.

Pengaturan dan pengawasan perbankan itu dilakukan BI melalui beberapa cara:

  1. Membuat kebijakan tentang kewajiban bank untuk menyampaikan laporan.
  2. Melakukan pemeriksaan terhadap bank secara berkala bila diperlukan.
  3. Melakukan penegakan hukum terhadap praktik-praktik perbankan yang ilegal dan menyalahi hukum.
  4. Menerapkan kebijakan yang efektif.
  5. Menerapkan disiplin pasar.
  6. Memberikan atau mencabut izin usaha bank.
  7. Memberikan izin membuka atau memindahkan kantor bank dan mencabut izin usaha bank bila melakukan pelanggaran.
  8. Memberikan persetujuan dalam hal-hal yang terkait dengan kepemilikan suatu bank.
  9. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan usaha tertentu.

Mengatur dan Menyelenggarakan Sistem Pembayaran

Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran di masyarakat juga merupakan peran dari BI. Sebagai bank sentral, BI harus mengatur mekanisme sistem pembayaran yang berlaku dan dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Hal-hal yang diatur oleh BI menyangkut media sistem pembayaran, siapa saja yang terlibat, dan lain sebagainya.

Ada empat prinsip yang dipegang BI dalam mengatur mekanisme pembayaran. Keempat prinsip tersebut ialah aman, efisien, kesamarataan akses, dan perlindungan konsumen. Untuk melaksanakan perannya itu, BI melakukan beberapa hal.

Pertama, melakukan penetapan dan pemberlakuan, pemberian izin kepada penyelenggara jasa, dan mengawasi jasa sistem pembayaran nasional. Dua, memberlakukan dan mengatur ketentuan sistem kliring dan ketentuan tentang alat pembayaran. Tiga, mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran.

Keempat, melakukan penarikan, pencabutan, dan pemusnahan alat pembayaran. Kelima, melakukan pengembangan tata cara dan upaya guna mengurangi risiko dalam sistem pembayaran melalui penerapan sistem pembayaran yang bersifat nyata atau real time. Enam, melakukan pemetaan adanya risiko dalam sistem pembayaran. Dan, melakukan pengaturan dan pengembangan sistem informasi antar bank.

Melakukan Penelitian dan Pemantauan

Untuk dapat melakukan peran dan fungsinya, BI juga melakukan penelitian dan pemantauan terhadap perkembangan dinamika ekonomi nasional dan internasional. Penelitian itu dilakukan dengan cara survei dan riset secara berkala, baik terhadap isu ekonomi makro maupun mikro.

Selain itu, BI pun melakukan pemantauan secara makro prudential dengan cara terus memperhatikan kerentanan sektor keuangan dan memindai potensi yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Dengan melakukan dua hal tersebut, BI dapat memetakan potensi-potensi ancaman terhadap perekonomian di Indonesia.

Adapun, tugas penelitian dan pemantauan ini dilakukan secara ilmiah sehingga hasil survei dan risetnya dapat dipertanggungjawabkan. Bila ada potensi kekacauan terhadap sistem perekonomian Indonesia, BI bisa langsung menetapkan suatu kebijakan atau memberikan rekomendasi kepada lembaga dan institusi pemerintahan lainnya.

Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian tersebut biasanya akan ditindaklanjuti oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Dengan begitu, Pemerintah Indonesia bisa mengambil keputusan dan mengeluarkan kebijakan ekonomi untuk keberlangsungan perekonomian bangsa.

Mengelola Rekening Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia tentunya menyelenggarakan negara dengan tujuan untuk menyejahterakan rakyatnya. Untuk itu, Pemerintah Indonesia memerlukan simpanan dana pembangunan di bank. Nah, bank yang digunakan oleh pemerintah untuk menyimpan dana pembangunan ialah BI.

Dengan begitu, BI merupakan pengelola rekening Pemerintah Indonesia. Sederhananya, BI menjadi pemegang kas negara. Dalam menjalankan perannya ini, BI akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Koordinasi itu meliputi membuat laporan, menyimpan dana, mengeluarkan dana, hingga melakukan pinjaman luar negeri atas nama Indonesia, melalui kebijakan dari Kementerian Keuangan dan Presiden Indonesia.

Berperan sebagai Lender of The Last Resort

Ketika ada bank umum yang mengalami kesulitan keuangan, maka bank tersebut bisa meminta bantuan pendanaan kepada BI. Peran BI sebagai peminjam dana tersebut disebut sebagai lender of the last resort (LoLR).

Pinjaman yang dikeluarkan BI tersebut bertujuan untuk menstabilkan sistem keuangan negara. Bila tidak melakukan hal tersebut, bisa saja kebankrutan sebuah bank memengaruhi keberlangsungan perekonomian Indonesia. Tentu saja yang akan amat dirugikan dengan kondisi tersebut ialah masyarakat Indonesia.

Bantuan likuiditas dari BI kepada bank bermasalah itu sifatnya sementara. Jadi, BI tidak akan selalu memberikan pinjaman kepada bank yang tengah mengalami permasalahan keuangan. Bila sudah mencapai titik stabil, maka pinjaman dari BI akan dihentikan.


Itulah beberapa peran dan fungsi dari BI sebagai bank sentral milik Pemerintah Indonesia. Setelah membaca informasi tersebut, hendaknya Quipperian lebih memahami betapa berat peran dan fungsi BI tersebut. Tanpa adanya BI, maka Indonesia tidak akan mampu menjalankan roda perekonomiannya dengan stabil. Akhir kata, Quipper Blog mengucapkan, Selamat Hari Bank Indonesia!

Sumber:

Penulis: Muhammad Khairil

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas