Quipperian, tahukah kamu di bulan April ini ada Hari Buku Internasional? Ya, Hari Buku Internasional jatuh pada tanggal 23 April setiap tahun, lho! Banyak yang tidak tahu mengenai hari buku internasional. Untuk itu, kali ini Quipper Video Blog akan membahas beberapa hal terkait Hari Buku Internasional biar kalian selalu updated. Yuk, simak ulasannya berikut!
Sejarah Singkat Penetapan Hari Buku Internasional
Terpilihnya tanggal 23 April sebagai Hari Buku Internasional bukan tanpa sebab, Quipperian. Sebab, tanggal tersebut memiliki kaitan dengan beberapa tokoh sastra dunia. Salah satunya ialah Miguel de Cervantes, sastrawan asal Spanyol.
Tanggal 22-23 April dipercaya sebagai tanggal kematian dari Cervantes. Pria yang meninggal di Madrid, Spanyol merupakan pencetus gaya sastra modern di Spanyol, kemudian memengaruhi Eropa dan dunia, melalui novelnya yang berjudul “Don Quixote”.
Karya-karya pria kelahiran 29 September 1547 ini dikenal dengan gaya bahasa yang mengedepankan satire yang cerdas dan ekspresi yang mudah dipahami oleh pembaca awam. Atas ciri khas dan karyanya yang dikatakan sebagai pencetus sastra modern di Spanyol, Eropa, dan bahkan dunia tersebut, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1995 menetapkan tanggal kematiannya, yakni 23 April sebagai Hari Buku Internasional.
Tanggal 23 April tersebut pun juga merupakan tanggal lahir dan kematian William Shakespeare, hari kelahiran Maurice Druon, Manuel Mejia Vallejo dan Halldor Laxness, dan hari kematian Inca Garcilaso de la Vega dan Josep Pla.
Orang-orang tersebut merupakan tokoh-tokoh seni sastra yang cukup terkenal di dunia. Oleh sebab itu, penetapan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Internasional oleh UNESCO sangatlah tepat, sebab tanggal tersebut memiliki kaitan dengan para sastrawan kenamaan dunia.
Mengapa Perlu Merayakan Hari Buku Internasional?
Pertanyaan ini lumrah ditanyakan oleh sebagian besar anak muda terkait Hari Buku Internasional. Pada dasarnya, merayakan Hari Buku Internasional bukan sekadar merayakan keberadaan buku semata, lho, Quipperian. Dengan memperingatinya, kamu sekaligus merayakan dan mengapresiasi hak cipta buku.
Sebab, hingga saat ini, banyak yang masih meremehkan hak cipta buku. Hal tersebut dapat terlihat dengan perilaku penjualan buku-buku palsu di masyarakat. Laku kerasnya buku palsu tersebut sejatinya sama saja membunuh perlahan para penulisnya. Keuntungan penjual buku palsu itu tidak akan sampai kepada para penulis yang bukunya dipalsukan.
Buat informasi kalian nih Quipperian, seorang penulis mendapat pundi-pundi hartanya dari royalty buku yang ditulisnya. Jumlah royalty itupun tidak banyak. Bagi penulis pemula, satu buku yang terjual biasanya hanya dia kantongi lima sampai paling tinggi 10 persen dari harga bukunya.
Misalnya, satu buku harganya Rp40 ribu, maka penulis pemula paling tinggi mengantongi sekitar Rp3000 saja. Coba kamu bayangkan berapa besar kerugian penulis pemula itu bila yang laris adalah buku bajakannya, bukan buku aslinya. Miris, bukan?
Memang benar, ada penulis-penulis yang sudah mengantongi miliaran rupiah dari hasil penjualan bukunya. Namun, untuk sampai kepada taraf tersebut, perlu waktu dan tenaga yang tidak sedikit. So, dengan merayakan Hari Buku Internasional, kamu pun secara tak langsung mengapresiasi hak cipta para penulis.
Bagaimana Cara Merayakan Hari Buku Internasional?
Merayakan Hari Buku Internasional itu cukup mudah, Quipperian! Pertama, kamu bisa menegaskan diri untuk tidak membeli buku-buku bajakan. Kamu harus mau menyisakan sedikit uang jajanmu untuk membeli buku-buku resmi.
Tak mahal kok harga buku asli! Kisarannya antara Rp40 ribu hingga paling mahal sekitar Rp100 ribuan. Jadi, kamu tidak akan rugi mengeluarkan kocek seharga itu.
Kedua, kamu bisa mencari buku-buku dari penulis-penulis yang kurang dikenal secara publik. FYI, banyak lho penulis-penulis bagus yang namanya tidak begitu terkenal. Nah, kamu bisa mencari penulis-penulis itu sebagai pilihanmu. Salah satu penulis yang kiranya karyanya menarik untuk dibaca menurut Quipper Video Blog ialah Wayan Jengki Sunarta.
Ketiga, kamu bisa membeli buku asli untuk disumbangkan ke perpustakan di sekolah-sekolah, yayasan panti asuhan, atau bahkan ke komunitas pecinta buku. Dengan menyumbangkan buku, kamu secara tak langsung mendukung kegiatan literasi untuk lebih banyak lagi.
Keempat, kamu bisa mengikuti seminar atau pelatihan menulis buku. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, kamu bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan sebuah buku. Sehingga, kamu bisa lebih menghargai kerja keras penulis buku lebih dari sebelumnya.
Dan, masih banyak cara kreatif lain untuk merayakan Hari Buku Internasional. Intinya, kegiatan itu mengajak masyarakat untuk membaca dan menghargai karya asli para penulis, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Manfaat Merayakan Hari Buku Internasional
Dengan merayakan Hari Buku Internasional, kamu akan merasakan beberapa manfaat, Quipperian! Pertama, kamu bisa mengetahui bahwa menulis buku itu tidaklah mudah. Ya, kamu akan mengerti bagaimana sulitnya menulis buku.
Ada buku yang dilahirkan hanya memakan waktu kurang dari tiga bulan dan ada juga buku yang ditulis lebih dari tiga tahun. Setiap buku memiliki kesulitan masing-masing dalam pembuatannya. Dengan merayakan Hari Buku Internasional, kamu bisa lebih mengapresiasi kerja keras para penulis.
Kedua, kamu bisa merasakan seberapa menariknya membaca buku. Di era modern saat ini, masyarakat semakin jauh dari kebiasaan membaca buku. Banyak yang lebih menginginkan sumber informasi disajikan dalam bentuk audio visual.
Namun, ada sensasi berbeda yang akan kamu rasakan dengan membaca buku. Sensasi itu ialah informasi yang kamu dapatkan dalam sebuah buku jauh lebih ngelotok ketimbang berasal dari sebuah tontonan atau gambar.
Dan, ketiga, kamu bisa mengetahui sejarah lahirnya Hari Buku Internasional. Bahkan, dengan mempelajari sejarah itu, kamu tahu perjalanan kegiatan literasi dari zaman dahulu hingga saat ini. Selain ketiga manfaat itu, kiranya banyak manfaat lain yang bisa kamu rasakan sendiri.
Kesimpulan
Merayakan Hari Buku Internasional cukup memiliki banyak manfaat buatmu. Oleh sebab itu, jangan sampai kamu tidak merasakan gaungnya.
Perlu disadari juga, sebuah buku merupakan karya cipta seorang penulis. Untuk itu, jangan sampai kamu tidak menghargai jerih payah seorang penulis dengan membeli buku bajakan. Belilah buku-buku asli sebagai bentuk apresiasi terhadap karya penulis-penulis tersebut.
Selain itu, di era modern saat ini, jangan sampai membaca buku diabaikan. Sebab, informasi yang kamu dapatkan melalui buku lebih kekal adanya tersimpan dalam relung-relung intelektualmu. So, membaca buku itu merupakan kegiatan yang tidak ada ruginya sama sekali.
Itulah ulasan mengenai Hari Buku Internasional. Membaca buku memang sangat penting untuk masa depanmu. Membaca buku sama halnya kamu terus menambah ilmu. Dengan memiliki banyak ilmu, kamu akan jadi pribadi yang selalu membawa faedah kepada lingkungan sekitar.
Selain membaca buku, jangan juga sampai lupa belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian-ujian di depan mata, Quipperian. Kalau untuk belajar mempersiapkan diri, kamu bisa belajar bersama Quipper Video! Kamu pasti semangat dhe belajar bersama Quipper Video!
Sumber:
- http://www.kgvaluecard.com/news/read/sejarah-hari-buku-sedunia
- http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/16/04/29/o6e8yl319-hari-buku-sedunia-berlalu-tanpa-banyak-yang-tahu
- https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20160424062723-317-126123/memperingati-hari-buku-sedunia/
- https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20170910122629-445-240706/mengapa-literasi-di-indonesia-sangat-terendah/
- https://dodimawardi.wordpress.com/2013/11/29/cara-hitung-royalti-buku/
- http://kepadapuisi.blogspot.co.id/2017/11/wayan-jengki-sunarta-montase.html
Penulis: Muhammad Khairil