Quipperian, sosok ayah dalam kehidupan kita mempunyai andil yang sangat besar. Jasanya yang amat luar biasa, membuat hidup kita menjadi lebih dewasa dalam menghadapi setiap rintangan dalam hidup. Jika dianalogikan, kita layaknya tumbuhan dan ayah yang menebar benih kehidupan dan ibu yang menyiraminya setiap pagi.
Lalu, kita bertumbuh menjadi anak yang kuat dan dewasa, hingga bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Semua hal itu berkat sosok ayah yang pendengar yang baik setiap kita berkeluh kesah. Ialah sosok yang enggak pernah bosan untuk membagi separuh hidupnya untuk mendengarkan keluh kita.
Untuk menghormati ayah di Indonesia, maka setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional. Hari Ayah pertama kali dideklarasikan di Solo pada tahun 2006, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Perayaan Hari Ayah di Indonesia memang belum sepopuler Hari Ibu. Namun, yang membuat unik adalah bahwa para pemrakarsa Hari Ayah Nasional ini ternyata bukanlah kaum ayah, melainkan kaum ibu yang tergabung dalam Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) yang pada saat itu menggelar deklarasi Hari Ayah pada 12 November 2006 di Pendapi Gede Balaikota Solo, Jawa Tengah.
Berikut sepucuk surat terbuka untuk ayah tercinta.
Ayah, terima kasih sudah memberi pupuk terbaik dan membuatku berkembang sampai sejauh ini. Hingga aku bersinar sampai aku tidak pernah takut gelap.
Ayah, aku rindu jemarimu yang mengisi kekosongan rongga jemariku sedari kecil dan mengarahkanku ke tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Membuatku mengerti luasnya dunia, tingginya langit, dan dalamnya lautan.
Ayah, aku rindu dekap pelukanmu di saat aku terjatuh ke dalam samudera kehidupan dan engkau yang mengangkatku hingga aku kembali bangkit dan memberiku seteguk air kehidupan sampai aku kembali tegar menghadapi segala rintangan.
Ayah, betapapun kerasnya kehidupan yang kerap menghantamku dengan keras, aku selalu mengingat pesan cintamu kepadaku, betapa semua ketakutan yang aku hadapi adalah bagian untuk menjadikan diri ini lebih kuat.
Ayah, dirimu tidak pernah pergi. Kau akan selalu hidup di setiap ukiran senyumanku, nasihatmu akan selalu hidup sepanjang perjalanan napasku.
Ayah, terima kasih telah meminjamkanku sebagian dari jiwamu, darahmu, bagian dari dirimu yang membuatku menjadi manusia seutuhnya yang mengerti makna dari kehidupan.
Ayah, betapa aku sangat merindukanmu, aku ingin sekali memutar waktu dan kembali ke masa lalu hanya untuk sekadar melihatmu. Betapa, aku sangat ingin menarikmu keluar dari mimpiku dan membawamu kembali ke sini menemaniku sepanjang hidupku.
Ayah, maafkan diri ini yang kerap membentakmu secara tidak sengaja, sungguh aku merasa diri ini tidak pantas hadir di dunia ini.
Ayah, ada kala di mana kadang aku berpikir, berpendapat, berperilaku, dan bahkan memilih sesuatu yang berbeda dari rancangan dan jalan hidupmu yang engkau mau dari diriku. Namun, percayalah sungguh itu semua bukan berarti aku tidak menghormati dan menyayangimu.
Ayah, aku membayangkan alangkah indahnya jika setiap hari dapat digendong dengan berlari sehingga aku dapat mencium bau keringatmu sepanjang waktu, semua hal itu tentunya menjadi pengalaman masa kecilku yang amat berharga dan akan selalu kukenang sepanjang hidupku.
Ayah, seringkali aku berpikir hidupku tidak akan pernah berotasi tanpa kehadiranmu yang selalu setia mendampingiku di saat aku merasa sedih ataupun senang.
Ayah, engkaulah yang selalu bangga dan selalu berada di garis depan ketika aku memamerkan kehebatanku di depan banyak orang. Meskipun kehebatanku tidak seberapa, namun engkaulah yang selalu setia untuk bertepuk tangan untukku.
Ayah, terima kasih telah menjadi pedoman dan kompas bagi kehidupanku, peranmu tidak akan berhenti hingga engkau tiada. Engkaulah lentera di saat aku bertemu kegelapan.
Ayah, aku akan selalu mendoakanmu…
Quipperian, jangan berhenti membuat bangga Ayah. Tunjukkan dan buat ia bangga dengan prestasi kamu di sekolah. Subscribe Quipper Video biar proses belajar kamu makin menyenangkan dengan ditemani kakak-kakak tutor yang seru banget.
Sumber:
- https://www.liputan6.com/news/read/2132816/sejarah-lahirnya-hari-ayah-nasional
- https://www.hipwee.com/narasi/sepucuk-surat-untuk-ayah-pria-teristimewa-dalam-hidupku/
- https://www.liputan6.com/health/read/2274327/surat-untuk-ayah-dan-ibuku
Mau Kasih Kado Untuk Ayah? 7 Barang Ini Bisa Menjadi Pilihanmu!
Penulis: Habsi