
Setiap pendidikan formal di Indonesia dilaksanakan berdasarkan kurikulum sebagai pedoman yang berlaku bagi siswa maupun guru pengajar. Kurikulum sendiri disusun dan dipersiapkan bagi siswa untuk pendidikan mereka. Dengan adanya kurikulum akan membantu siswa untuk lebih mudah memetakan kegiatan belajar mereka.
Fungsi kurikulum bagi siswa pun diantaranya untuk membantu peserta didik mempersiapkan dirinya, serta mengukur kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut berkaitan dengan target-target pembelajaran yang membuat peserta didik bisa dengan mudah memahami berbagai materi dalam proses belajar setiap harinya. Tak hanya itu, simak fungsi kurikulum bagi siswa selengkapnya di artikel ini.
Fungsi Kurikulum bagi Siswa sebagai Subjek Didik
Berikut enam fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik yang dikemukakan oleh Alexander Inglis (dalam Hamalik, 1990), yaitu:
1. Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian yang dimaksud adalah bahwa kurikulum harus bisa membantu siswa untuk mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebab, kehidupan masyarakat tidaklah bersifat statis, melainkan dinamis yang artinya kehidupan masyarakat selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Maka, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat terjadi itu.
Fungsi ini juga mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
2. Fungsi integrasi (the integrating function)
Fungsi integrasi maksudnya adalah kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. Mulai dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiganya haruslah berkembang secara terintegrasi.
Sebab, kurikulum bukan hanya diharapkan untuk mengembangkan kemampuan intelektual atau kecerdasan saja, tapi juga harus dapat membentuk sikap para siswa sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Selain itu, kurikulum juga harus dapat memberikan keterampilan untuk siswa dapat hidup di lingkungan masyarakatnya.
3. Fungsi diferensial (the differentiating function)
Fungsi diferensiasi adalah fungsi kurikulum yang harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya. Setiap siswa tentunya berbeda-beda dan memiliki keunikannya masing-masing, baik perbedaan minat, bakat, maupun perbedaan kemampuan. Oleh karena itu, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan tersebut dengan baik.
4. Fungsi persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi persiapan kurikulum bagi siswa yang merupakan alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya, maupun untuk berkehidupan di masyarakat. Bagi siswa yang memiliki potensi untuk belajar pada jenjang yang lebih tinggi, maka kurikulum harus membekali mereka dengan berbagai pengetahuan yang diperlukan agar mereka dapat mengikuti pelajaran pada level pendidikan di atasnya.
Namun, kurikulum juga harus membekali mereka agar dapat belajar di masyarakat, supaya para siswa dapat hidup dalam masyarakat, seandainya karena suatu hal tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
5. Fungsi pemilihan (the selective function)
Fungsi pemilihan adalah fungsi kurikulum bagi siswa yang dapat memberikan mereka kesempatan untuk belajar sesuai dengan bakat dan minat. Kurikulum harus bersifat fleksibel dengan menyediakan berbagai pilihan program pendidikan yang dapat dipelajari.
Hal tersebut sangat penting dan erat kaitannya dengan fungsi diferensial kruikulum bagi siswa. Atas dasar perbedaan yang dimiliki masing-masing siswa, mereka pun diberikan kesempatan untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
6. Fungsi diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi diagnostik kurikulum bagi siswa adalah fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki para peserta didik. Kurikulum berperan untuk menemukan kesulitan-kesulitan dan kelemahan yang dimiliki siswa, di samping mengeksplorasi berbagai kekuatan-kekuatan mereka, sehingga melalui pengenalan itu siswa dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Tak hanya mengenalkan saja, tapi kurikulum sebagai Pendidikan juga harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan potensi dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimiliki atau memperbaiki kelemahan dengan cara mereka.
Fungsi Kurikulum bagi Siswa dalam Proses Pendidikan
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, maka fungsi kurikulum bagi siswa dalam proses pendidikannya, sebagai berikut.
1. Membantu Siswa dalam Mempersiapkan Diri dan Mengukur Kemampuannya
Fungsi dari kurikulum bagi para siswa salah satunya adalah untuk membantu mereka dalam mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk menghadapi kegiatan belajar akademik. Di dalam kurikulum telah terdapat target-target tertentu yang harus dicapai oleh setiap siswa, sehingga diperlukan adanya persiapan oleh masing-masing siswa agar bisa mencapainya dengan baik.
Selain itu, dengan adanya kurikulum, siswa pun bisa mengukur kemampuannya sendiri. Apakah mereka sudah bisa memenuhi target yang ditentukan oleh kurikulum belajar tersebut. Melalui target yang harus dicapai itulah, siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana seharusnya.
2. Mempermudah Siswa dalam Memetakan Jadwal
Kurikulum juga berfungsi untuk membantu siswa membuat pemetaan jadwal belajar, sehingga proses pembelajaran mereka bisa lebih efektif. Melalui jadwal tersebut, siswa dapat membagi waktunya dengan sebaik mungkin untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, sesuai pedoman dalam kurikulum dengan arahan yang telah diberikan.
3. Membantu Siswa untuk Mendapatkan Pengalaman Baru
Adanya kurikulum juga dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada para siswa yang mungkin belum mereka ketahui. Pengalaman baru tersebut pun dapat menjadi sumber pengembangan diri bagi siswa, yang nantinya bisa menjadi bekal dalam kehidupan masa depan mereka. Pengalaman-pengalaman baru itu tentunya didapatkan oleh siswa melalui program-program tertentu yang telah dituangkan dalam kurikulum.
4. Sarana Mewariskan Nilai-Nilai Budaya
Tidak kalah penting, fungsi umum kurikulum bagi siswa juga tentunya sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai budaya bangsa kepada para peserta didik, selaku penerus masa depan negara. Hal ini dilakukan agar budaya luhur yang ada sejak awal mula Nusantara terjadi, tidak tergerus oleh kemajuan zaman dan budaya negara lain. Sebab, nilai budaya yang masih relevan harus selalu diwariskan supaya dapat tetap hidup dan berkembang.
Pada dasarnya, kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Melalui kurikulum, siswa akan dapat memahami apa yang harus dicapai dalam proses pendidikan mereka, mata pelajaran apa saja yang harus dikuasai, dan pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik.
Itulah fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik dalam proses pendidikan yang perlu kalian ketahui. Dengan mengetahui fungsi-fungsi kurikulum di atas, para peserta didik pun dapat memahami secara utuh pentingnya kurikulum dalam proses pendidikan. Begitu juga dengan para pendidik, sehingga dapat membuat kurikulum yang sesuai dengan siswa dan tujuan pendidikan nasional.