Pahami Manajemen Kelas untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Bapak/Ibu Guru, dengan menerapkan manajemen kelas yang baik, tentunya akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun bisa dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti.

Namun, apa itu manajemen kelas? Manajemen kelas merupakan usaha untuk mempermudah situasi pembelajaran agar menjadi lebih optimal, efektif dan efisien. Berikut pembahasan selengkapnya mengenai manajemen kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Apa yang dimaksud dengan manajemen kelas?

Manajemen kelas adalah ketentuan-ketentuan teratur yang diperlukan untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kelas, atau tempat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Manajemen kelas juga dapat diartikan sebagai perangkat perilaku dan kegiatan guru yang diarahkan untuk menarik siswa dalam mengikuti proses belajar, serta meminimalisir segala sesuatu yang mengganggu belajar siswa. Berikut pengertian manajemen kelas dari beberapa ahli.

Pengertian Manajemen Kelas menurut para ahli

Menurut Arikunto (1992:67), manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu, dengan maksud demi tercapainya kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran seperti yang diharapkan.

Menurut Djamarah (2000:173), manajemen kelas adalah suatu upaya mendayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Suhardan dkk. (2009:106), manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan mereka. Atau dapat dikatakan juga bahwa, manajemen kelas merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.

Tujuan manajemen kelas

Tujuan manajemen kelas berdasarkan Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen adalah sebagai berikut:

  1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan maupun kelompok belajar, yang memungkinkan para peserta didik dapat mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin. Dengan demikian, guru akan lebih mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/perkembangan yang dicapai oleh siswa, terutama siswa yang tergolong lamban dalam belajar.
  2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terjadinya interaksi pembelajaran, sehingga pengajaran dapat dilaksanakan secara maksimal, serta tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
  3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang mendukung, sehingga memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
  4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individual mereka.

Fungsi manajemen kelas

Adapun fungsi manajemen kelas adalah sebagai berikut:

  1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas mengenai tujuan pendidikan sekolah, serta hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang kontribusi pengajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
  3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang telah diberikan dan prosedur yang digunakan.
  4. Membantu guru dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan para peserta didik, minat-minat mereka, dan mendorong motivasi belajar.
  5. Mengurangi kegiatan yang bersifat uji coba dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikulum yang lebih baik, metode yang tepat, dan menghemat waktu.
  6. Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguhsungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapanharapan mereka.
  7. Peserta didik akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan mereka.
  8. Memberikan kesempatan bagi para guru untuk memajukan personal branding-nya dan perkembangan profesionalnya.
  9. Membantu guru dalam menjaga semangat mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada peserta didik.

Prinsip-prinsip manajemen kelas

Berikut prinsip-prinsip manajemen kelas, mengutip penjelasan Djamarah (2000).

  1. Hangat dan antusias
    Proses belajar mengajar membutuhkan kehangatan dan semangat. Guru yang bersikap hangat dan ramah kepada siswanya, akan selalu menunjukkan semangat dalam mengerjakan tugas dan kegiatan, serta berhasil melakukan pengelolaan kelas.
  1. Tantangan
    Penggunaan kata-kata, tindakan, metode kerja, atau materi yang menantang oleh guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengurangi kemungkinan perilaku menyimpang.
  1. Bervariasi
    Penggunaan alat dan media, gaya mengajar guru, dan pola interaksi guru dengan siswa, dapat mengurangi potensi gangguan dan meningkatkan perhatian siswa. Keragaman ini adalah kunci untuk manajemen kelas yang efektif dan bisa menghindari kejenuhan.
  1. Ketangkasan
    Fleksibilitas dan ketangkasan dalam perilaku guru untuk mengubah strategi pengajaran bisa menjadi kunci untuk menghilangkan gangguan pada siswa dan menciptakan lingkungan belajar mengajar yang efektif. Fleksibilitas pelajaran juga dapat mencegah gangguan lainnya, seperti kebisingan siswa, kurangnya perhatian, dan kegagalan untuk menyelesaikan tugas.
  1. Penekanan yang positif
    Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru haruslah menekankan pada hal-hal yang positif dan tidak berfokus dengan hal-hal yang negatif. Penekanan pada kepositifan berarti bahwa guru berfokus pada perilaku siswa yang positif, daripada mengomeli perilaku siswa yang negatif. Penekanan ini bisa dilakukan melalui penguatan positif dan peningkatan kesadaran di kalangan guru untuk menghindari kesalahan yang dapat menghambat proses belajar mengajar.
  1. Kembangkan disiplin diri
    Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah untuk memungkinkan siswa mengembangkan disiplin diri, dan guru sendiri perlu menjadi panutan pengelolaan diri dan akuntabilitas. Oleh sebab itu, seorang guru haruslah disiplin di semua lini, jika ingin siswanya disiplin di semua lini juga.

Pendekatan manajemen kelas

Pengelolaan kelas berdasarkan pendekatannya diklasifikasikan menjadi:

  1. Pendekatan Otoriter (Autority Approach), manajemen kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku peserta didik dengan penerapan disiplin secara ketat. Dalam pendekatan ini biasanya mengandung unsur kekuasaan dan ancaman.
  2. Pendekatan Permisif (Permisive Approach), manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dengan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
  3. Pendekatan Resep, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan dengan memberi satu daftar (resep) yang dapat menggambarkan apa yang harus dan tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah/situasi dalam kelas.
  4. Pendekatan Pengajaran, dalam pendekatan ini, manajemen kelas adalah upaya merencanakan dan mengimplemantasikan pelajaran yang baik.
  5. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku (Behavior Modifikation Approach), melalui pendekatan ini, manajemen kelas adalah upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan perilaku yang bersifat positif dari peserta didik, serta berusaha semaksimal mungkin dalam mencegah munculnya atau memperbaiki perilaku negatif peserta didik.
  6. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial (Sosio Emosional Climate Approach), manajemen kelas dengan pendekatan ini adalah upaya untuk menciptakan suasana hubungan interpersonal yang baik dan sehat, antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
  7. Pendekatan Proses Kelompok (Group Process Approach), manajemen kelas ini adalah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.
  8. Pendekatan Pluralistik (Electis Approach) adalah manajemen kelas dengan pandangan yang mencakup tiga pendekatan, yaitu pendekatan perubahan tingkah laku, iklim sosio emosional, dan proses kelompok.

Apa saja peran guru dalam manajemen kelas?

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar antara lain meliputi berbagai hal, sebagaimana yang dikemukan oleh Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student Teaching, yaitu guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan juga sebagai seorang konselor.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, adapun peran guru dalam manajemen kelas meliputi:

  1. Guru mengatur tempat duduk peserta didik sesuai karakteristik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
  2. Guru harus memiliki volume dan intonasi suara yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik dalam proses pembelajaran;
  3. Tutur kata yang diucapkan oleh guru juga harus santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
  4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar para peserta didik;
  5. Guru harus bisa menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan di kelas dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
  6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap hasil belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung;
  7. Guru menghargai para peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi mereka;
  8. Guru juga harus menghargai pendapat peserta didik;
  9. Guru dapat mencerminkan kepribadian mereka dengan memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
  10. Pada setiap awal semester, guru wajib menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan
  11. Guru memulai serta mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Faktor apa saja yang mempengaruhi manajemen kelas?

Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen kelas, antara lain:

  1. Kurikulum, dalam pengelolaan kelas yang baik, kurikulum haruslah dirancang sebagai jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikannya, secara berencana dan terarah serta terorganisir.
  2. Komponen-komponen belajar. Ada 5 komponen dalam belajar, yaitu:
    1. Tujuan atau target hasil yang ingin dicapai
    2. Materi bahan ajar
    3. Strategi atau metode pembelajaran
    4. Penggunaan media pembelajaran, dan
    5. Evaluasi
  3. Gedung sekolah dan sarana kelas, meliputi:
    1. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
    2. Pengaturan tempat duduk
    3. Ventilasi dan pengaturan cahaya
    4. Pengaturan penyimpanan barang-barang
  4. Guru, haruslah bisa menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi belajar  mengajar, yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
  5. Peserta didik sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan (sense of kolektive) yang merupakan kondisi sangat penting bagi terciptanya kelas yang dinamis.

Apa pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?

Manajemen kelas sangatlah mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas. Manajemen kelas yang baik adalah dengan mengelola suasana kelas semaksimal mungkin, agar siswa merasa nyaman dan senang selama berlangsungnya proses belajar mengajar. 

Oleh sebab itu, kualitas belajar seorang siswa, seperti pencapaian hasil yang optimal, dan kompetensi dasar yang diharapkan pun bisa dicapai secara memadai dan memuaskan. Selain itu, pemimpin kelas juga haruslah menciptakan dan memelihara suasana di dalam kelas, supaya kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Apalagi dalam manajemen kelas, tingkat penyerapan materi yang diajarkan oleh guru sangat mudah membekas dalam ingatan siswa, karena adanya penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar.

Bagaimana pendekatan manajemen kelas yang efektif?

Kelas-kelas yang efektif merupakan hasil dari manajemen kelas yang efektif pula. Usaha yang dapat dilakukan guru dengan keterampilan pendekatan manajemen kelas yang efektif, antara lain:

  1. Secara fisik mengatur ruang kelas dengan cara mengurangi gangguan, serta memfasilitasi interaksi antara guru dan siswa,
  2. Menciptakan suasana kelas di mana para siswa dapat merasa bahwa mereka memiliki pendidikan dan secara intrinsik termotivasi untuk belajar,
  3. Menetapkan batas-batas yang dapat diterima untuk perilaku,
  4. Merencanakan aktivitas-aktivitas yang mendorong perilaku mengerjakan tugas,
  5. Secara teratur dan berkelanjutan memonitor apa yang siswa lakukan, dan
  6. Memodifikasi strategi-strategi pengajaran ketika diperlukan. 

Bapak/Ibu Guru, itulah pembahasan tentang manajemen kelas dan pentingnya sebuah pengelolaan kelas yang baik. Agar pembelajaran dapat berjalan lebih optimal, efektif, dan juga efisien. Semoga bermanfaat.

Lainya Untuk Anda

Quipper Bersinergi dengan Kemendikbudristek Dukung Merdeka Belajar

Strategi Diferensiasi dalam Persiapan SNPMB: Memahami Kebutuhan Siswa secara Individu

Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa untuk Hadapi SNBP dan SNBT