Model Pembelajaran Kooperatif – Pengertian, Metode, Contoh

Ruang kelas adalah ruang belajar bagi peserta didik dengan berbagai latar belakang, baik secara sosial, kemampuan, keterampilan, dan lainnya. Sebagai seorang pendidik, Bapak/Ibu harus mampu mengatasi keragaman tersebut. Terlebih lagi saat mengatasi peserta didik dengan tingkat kemampuan berbeda. Metode pembelajaran berbasis kerja sama bisa jadi salah satu solusi yang bisa Bapak/Ibu terapkan agar semua peserta didik terlibat. Nah, metode pembelajaran itu disebut metode pembelajaran kooperatif.  Ingin tahu selengkapnya? Check this out!

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan keterlibatan semua peserta didik melalui kegiatan diskusi kelompok kecil. Kelompok kecil tersebut terdiri dari beberapa peserta didik yang kemampuan berbeda. 

Dengan demikian, akan terjalin kerja dan sikap saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ditugaskan. Oleh sebab itu, pembelajaran ini biasa disebut sebagai pembelajaran gotong royong.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli

Para ahli punya pengertian berbeda, namun mereka memiliki inti yang sama, yakni yakni metode belajar dalam kelompok kecil. Lantas, seperti apa pengertian pembelajaran kooperatif menurut para ahli?

1. Usman

Cooperative learning adalah belajar kelompok atau bekerja sama.

2. Burton

Cara individu mengadakan relasi dan bekerja sama dengan individu lain untuk mencapai tujuan bersama.

3. David dan Rager Johnson

Strategi pembelajaran dalam bentuk kelompok kecil di mana setiap peserta didik memiliki tingkat kemampuan berbeda dengan menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi.

3. Nurhadi

Metode pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil peserta didik untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

4. Slavin

Berbagai model pembelajaran di mana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik berbeda.

Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

  1. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang lebih kuat dan peduli pada sesama.
  2. Menciptakan keaktifan serta keterlibatan semua peserta didik dalam pembelajaran.
  3. Meningkatkan nilai akademik pembelajaran melalui kerja sama dalam kelompok.
  4. Mengembangkan kepekaan sosial peserta didik.
  5. Melatih peserta didik untuk bijak dalam menerima perbedaan peserta didik lain.

Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui beberapa metode seperti berikut.

1. Metode STAD (student achievement divisions)

Metode yang dikembangkan oleh Robert Slavin ini bisa digunakan oleh guru dalam memberikan tugas mingguan pada peserta didiknya. Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode STAD ini adalah sebagai berikut.

  • Guru membagi peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam kelompok kecil yang berisi 4-5 anggota. Artinya, peserta didik dalam satu kelompok harus beragam tingkat kemampuannya.
  • Setiap peserta didik dalam satu kelompok harus memahami serta mempelajari materi dengan cara saling membantu satu sama lainnya.
  • Setiap peserta didik harus melakukan evaluasi terhadap kawannya.
  • Guru memberikan penilaian berdasarkan tingkat pemahaman setiap peserta didik terhadap materi yang ditugaskan.

2. Metode Jigsaw

Sebenarnya, penerapan metode ini hampir sama dengan metode STAD. Adapun langkah penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw adalah sebagai berikut.

  • Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
  • Setiap kelompok kecil diberi penugasan berupa analisis materi pada bagian tertentu.
  • Hasil analisis kelompok kecil didiskusikan lebih lanjut dalam kelompok besar yang cakupan materinya berbeda-beda.
  • Di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi terkait hasil diskusi.

3. Metode G (group investigation)

Pada metode ini, peserta didik dilibatkan dalam menentukan rencana permasalahan yang akan dipelajari.

4. Metode Picture and Picture

Metode ini menekankan pada penggunaan gambar agar peserta didik semakin tertarik dengan materi yang sedang dibahas. Lebih optimalnya lagi jika metode ini digunakan untuk mata pelajaran sains.

5. Metode TPS (think pair share)

Langkah penerapan metode pembelajaran TPS ini adalah guru memberikan sebuah permasalahan pada setiap kelompok. Lalu, anggota kelompok diminta untuk mendiskusikannya. Di akhir, pembelajaran setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusinya pada guru untuk dilakukan penilaian.

Jenis Pembelajaran Kooperatif

Jenis-jenis pembelajaran kooperatif yang umum dikenal adalah mencari pasangan (make a match), bertukar pasangan, berpikir-berpasangan-berbagi, berkirim salam dan soal, kepala bernomor, dua tinggal dua tamu (two stay two stray), keliling kelompok, kancing gemerincing, keliling kelas, tari bambu (bamboo dancing), dan bercerita berpasangan.

Bapak/Ibu bisa memilih jenis pembelajaran di atas sesuai dengan karakteristik peserta didik di kelas agar tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

Kelebihan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

  1. Peserta didik bebas berinteraksi dengan peserta didik lain yang beragam.
  2. Menumbuhkan rasa kepedulian dengan teman sebaya.
  3. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
  4. Melatih peserta didik dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
  5. Mempererat tali pertemanan dan persaudaraan.
  6. Meningkatkan hasil akademik pembelajaran karena setiap peserta didik selalu dilibatkan dalam upaya pemecahan masalah.

Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Jika ada kelebihan, tentu ada pula kekurangan. Hal itu juga berlaku pada semua model pembelajaran. Adapun kekurangan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

  1. Jika anggota dalam kelompok tidak solid, maka peserta didik yang tidak bertanggung jawab pada tugasnya hanya akan mengekor kelompoknya.
  2. Peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi berpotensi mengabaikan rekannya yang dianggap di bawahnya.
  3. Jika tidak diarahkan dengan cukup baik, peserta didik bisa mengalami kesulitan dalam memahami materi secara komprehensif.

Contoh Pembelajaran Kooperatif

Contoh pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Fisika untuk materi “Energi dan Macam-Macamnya” adalah sebagai berikut.

Metode yang digunakan adalah metode Jigsaw.

  1. Guru membuat lima kelompok kecil yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 4-5 peserta didik.
  2. Guru memberikan awalan berupa ulasan materi yang akan dibahas, yaitu tentang energi dan macam-macamnya.  Submateri yang akan dibahas ada enam, yaitu energi kinetik, energi potensial, hukum kekekalan energi, energi mekanik, dan perubahan energi.
  3. Masing-masing kelompok diberikan satu submateri untuk didiskusikan dengan anggotanya.
  4. Setelah selesai diskusi, setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di kelas. Sementara itu, kelompok lain juga diberi kesempatan untuk bertanya.
  5. Guru memberikan penilaian.

Berdasarkan pembahasan di atas, apakah Bapak/Ibu sudah semakin yakin untuk menerapkan model pembelajaran ini di dalam kelas?

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu. Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi lain tentang dunia pendidikan, ikuti terus Quipper Blog, ya. Salam Quipper!

Lainya Untuk Anda

Menginspirasi Pembelajaran: Quipper Championship 2023/2024 Kompetisi Guru Inspiratif

Dukungan Persiapan UTBK SNBT 2024 dari Quipper School Premium

Ketahui Cakupan Materi Asesmen KBM dari Quipper School Premium