Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya.
Apakah Bapak/Ibu saat ini mengajar di SMP? Menurut Bapak/Ibu, kendala apa yang sering dihadapi saat mengajar siswa SMP? Tentu, mengajar siswa SMP lebih menantang kan daripada siswa SD. Mengingat, SMP merupakan masa transisi menuju ke tingkat dewasa. Membahas masalah SMP, ternyata ada beberapa perubahan struktur pada pembelajaran seiring diterapkannya Kurikulum Merdeka Belajar. Lalu, bagaimana struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Bagaimana Struktur Kurikulum Merdeka Belajar?
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang mengedepankan keberagaman pembelajaran intrakurikuler. Secara struktur, kurikulum ini berbeda dengan Kurikulum 2013. Perbedaan itu terletak pada tipe pembelajaran, pokok kebijakan, serta sistem pemilihan mata pelajaran.
Tipe Pembelajaran
Tipe pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar dibagi menjadi tiga, yaitu pembelajaran intrakurikuler, pembelajaran kokurikuler sebagai upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan pembelajaran ekstrakurikuler.
Pokok Kebijakan
Pokok kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar meliputi penggantian USBN menjadi asesmen sekolah, penggantian UN menjadi AKM-SK, RPP lebih fleksibel, efektif, dan efisien, PPDB zonasi, serta fleksibilitas alokasi dana BOS.
Sistem Pemilihan Mata Pelajaran
Menurut Kurikulum Merdeka Belajar, peserta didik diberi kebebasan untuk memilih sendiri kelompok mata pelajaran yang sesuai dengan kompetensi, minat, dan bakatnya.
Bagaimana Struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP?
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP dikelompokkan ke dalam fase D, baik untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Tipe pembelajarannya dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Pembelajaran intrakurikuler adalah pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik di dalam kelas.
- Pembelajaran kokurikuler adalah adalah pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Alokasi waktu pembelajaran ini adalah 25% dari total JP pertahun.
Lalu, bagaimana teknis pelaksanaan untuk pembelajaran kokurikuler? Pembelajaran ini mengedepankan fleksibilitas, baik dari sisi muatan pelajaran maupun alokasi waktunya. Jika ditinjau dari sisi muatannya, pembelajaran ini harus mengacu pada CP Profil Pancasila yang sesuai dengan fase peserta didik. CP Profil Pancasila tidak harus sama dengan CP pembelajaran intrakurikuler. Jika ditinjau dari sisi waktu, pelaksanannya bisa mengacu pada total JP proyek untuk semua mata pelajaran dengan waktu pengerjaan setiap proyek tidak harus sama.
Ketentuan lain terkait struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP adalah sebagai berikut.
- Informatika termasuk dalam mata pelajaran wajib. Guru pengampu mapel ini tidak harus memiliki jurusan yang linear. Artinya, guru pengampunya bisa berasal dari mata pelajaran lain. Mengingat, masih minimnya guru lulusan informatika di sekolah. Namun Bapak/Ibu tidak perlu khawatir karena pemerintah sudah menyediakan buku pendukung untuk guru pemula.
- Mata pelajaran Seni terintegrasi dengan Prakarya. Untuk mata pelajaran Seni meliputi Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater, dan Seni Rupa.
- Peserta didik kelas VIII dan IX harus memilih minimal 1 mata pelajaran Seni atau Prakarya, sementara kelas VII bisa memilih minimal 2 mata pelajaran Seni atau Prakarya.
- Sekolah bisa mengembangan muatan lokal sesuai dengan karakter dan potensi peserta didiknya. Pelaksanaannya pun juga bisa disesuaikan dengan mengacu pada tiga cara, yaitu integrasi antara muatan lokal dengan mata pelajaran lain, integrasi antara muatan lokal dengan tema proyek Penguatan Profil Pancasila, dan mengembangkan muatan lokal sebagai mata pelajaran tunggal yang bisa berdiri sendiri sebagai bagian dari pembelajaran intrakurikuler.
- Pengukuran hasil belajar peserta didik tidak lagi mengacu pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) berupa nilai kuantitatif. Namun, mengacu pada ketercapaian tujuan pembelajaran melalui asesmen formatif.
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar Kelas VII-VIII
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP Kelas VII-VIII bisa Bapak/Ibu lihat melalui daftar mata pelajaran berikut.
Diasumsikan 1 JP = 40 menit dan 1 tahun = 32 minggu
Keterangan:
* = wajib diikuti oleh semua peserta didik dan disesuaikan dengan agama masing-masing;
** = setiap sekolah wajib menyediakan minimal satu jenis Seni atau Prakarya yang meliputi Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya;
*** = alokasi waktu maksimal pembelajaran Muatan lokal adalah 2 JP perminggu atau 72 JP per tahun; dan
**** = total JP yang tertera pada tabel tidak termasuk Muatan Lokal atau jam tambahan lain yang diselenggarakan oleh sekolah.
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar Kelas IX
Struktur Kurikulum Merdeka Belajar Kelas IX hampir sama dengan kelas VII dan VIII. Perbedaannya terletak pada alokasi JP beberapa mata pelajaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan daftar mata pelajaran kelas IX berikut ini.
Diasumsikan 1 JP = 40 menit dan 1 tahun = 32 minggu
Keterangan:
* = wajib diikuti oleh semua peserta didik dan disesuaikan dengan agama masing-masing;
** = setiap sekolah wajib menyediakan minimal satu jenis Seni atau Prakarya yang meliputi Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya dan peserta didik bisa memilih minimal 1 jenis Seni atau Prakarya;
*** = alokasi waktu maksimal pembelajaran Muatan lokal adalah 2 JP perminggu atau 64 JP per tahun; dan
**** = total JP yang tertera pada tabel tidak termasuk Muatan Lokal atau jam tambahan lain yang diselenggarakan oleh sekolah.
Jika suatu unit satuan pendidikan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS), maka pelaksanaannya harus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur SKS.
Itulah pembahasan tentang struktur Kurikulum Merdeka Belajar SMP. Semoga bermanfaat buat Bapak/Ibu. Kini, kegiatan belajar bisa dilakukan secara terpadu melalui Quipper School Premium (QSP). Jika Bapak/Ibu tertarik, yuk gabung bareng QSP. Salam Quipper!