Meski Belum Ikut Ujian Nasional Online, Quipperian Jangan Pernah Minder!

Hey, hey, hey Quipperian! Kamu sering diolok teman gara-gara sekolahmu belum melakukan Ujian Nasional Online atau Berbasis Komputer (UNBK)? Sabar guys! Positive thinking aja. Siapa tahu emang jodohmu itu UN model lama alias berbasis kertas, Who knows?!

Emang sih SMA di kota-kota besar di Indonesia sebagian besar udah pindah ke UNBK. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat sebanyak 9652 SMA telah melakukan UNBK.

DKI Jakarta menempati posisi puncak pengguna UNBK dengan rincian 94,42% sekolah telah menggunakan UNBK, disusul Yogyakarta di peringkat dua dengan jumlah 64,32%, dan Bangka Belitung di posisi ketiga sejumlah 39,48%.

Dari tiga urutan teratas, malah enggak sedikit daerah daerah dengan prosentase rendah. Dan secara perbandingan terbilang jomplang. Rata-rata di angka 24,00%. Jadi, memang ada perbedaan yang lumayan jauh.

Bahkan, di daerah dengan tingkat pengguna UNBK tertinggi, seperti Jakarta, masih ada juga sekolah belom melakukan UNBK karena kendala beberapa faktor, khususnya sarana komputer.

Terus kamu jadi minder?

Nah, penting banget bagi kamu tiga alasan kenapa enggak boleh minder meski belum menggunakan UNBK. Simak yuk!

  1. Enggak Penting BK, Kalau Nilai Tetap Jeblok!

Mungkin olokan teman dekatmu bisa jadi api semangat untuk buktikan kalau meski minim, enggak modern, dan enggak hits, tapi nilaimu bisa lebih tinggi daripada dia, atau mereka si pengguna BK.

Kenapa?

Karena, ukuran UN sebenarnya kan bukan betapa modern dan canggih alat-alat ujian, tapi besaran nilai ujian. Quipperian tentu enggak akan berkurang nilainya hanya karena masih ujian berbasis kertas. Begitu pun sebaliknya.  

Jadi kamu santai aja, diejek atau dibully ketinggalan jaman. Sebab, mungkin ketika pengumuman nilai, malah temanmu bisa jadi ketinggalan angka.

Ibarat, lagu dangdut paling hits seantero Nusa Jawa, “derita derita dahulu, senang senang di kemudian”. Cihuy banget!

  1. Kecanggihan Bukan Ukuran Kesuksesan

Ingat cerita lama adu balap Kelinci dan Kura-Kura (gokil jadul parah). Anggap aja kisahmu mirip gitu deh.

Tebak, kamu anak kena bully kurang canggih jadi apa, Kelinci atau Kura-Kura? Ya jelas si lamban Kura-Kura donk.

Mungkin ada satu kata kunci “angkuh”. Kata itu menggambarkan keseluruhan cerita. Kelinci si super super cepat merasa di atas angin. Mustahil Kura-Kura dengan beban berat di atas badan, langkah setapak-setapak bisa memenangi lomba.

Lomba dimulai. Kelinci ambil langkah seribu menjauhi Kura-Kura di belakang. Melihat si penantang tertinggal jauh nun di sana, Kelinci pun bobo cantik.

Perlahan, setapak demi setapak laju Kura-Kura mendekati, bahkan berhasil melewati Kelinci hingga berhasil menyentuh garis finish.

Nah, kecanggihan teman temanmu pengguna BK, bukan jaminan dia jadi pemenang. Meraih nilai tinggi. Kalau malas belajar dan cuma mengandalkan keberuntungan, jangan harap bisa raih hasil maksimal.

Tentu kisah Kelinci vs Kura-Kura juga pesan penting bagi keduanya, si pengguna BK dan non BK. Si pengguna BK harap tidak merasa di atas angin dan mendadak angkuh. Kami tetap harus rendah diri dan perkuat usaha.

Sementara kamu non BK pun jangan berkecil hati. Kura-Kura membuktikan keterbatasan justru jadi pendorong untuk hasil maksimal.

So, UN itu jelas bukan perang BK dan non BK. Tapi perang melawan diri sendiri. Terutama perang terhadap kemalasan belajar dan berusaha serta berdoa. Cielehhh.

  1. Ijazahmu Enggak Bakal Ditulis BK & Non-BK!

Kamu enggak perlu takut bakal ada tulisan BK dan Non BK di ijazah. Serius enggak ada kok!

Sebagian kamu-kamu mungkin pernah dengar hoax akan ada tulisan BK dan Non-BK di ijazah, sehingga berdampak besar pada psikologi kamu si Non-BK. Takut enggak diterima di dunia kerja karena dianggap enggak lihai menggunakan komputer, dan dugaan aneh lainnya.

Tentu kabar tersebut merupakan kabar yang salah atau hoax.

Kamu tentu enggak perlu minder karena Non-BK. Perkara BK dan Non-BK kan masalah waktu aja. Cepat atau lambat UN di sekolahmu juga akan BK.

Masalah BK dan Non BK juga bukan perkara kualitas UN, tetapi persoalan elementer alat pendukung UN. Jadi apa pun alat pendukung UN di sekolahmu, kualitasmu enggak akan berkurang fatal.
Setelah kalian memiliki bekal alasan kuat di atas, enggak ada lagi deh  cerita masih minder karena sekolahmu belum menggunakan UNBK. Kalau masih minder, ingat tiga asalan di atas. Dijamin rasa percaya dirimu bangkit lagi.

 

Penulis: Rahmat Ali

Lainya Untuk Anda

Informasi Lengkap UNBK SMP dan SMA 2019

Panduan Lengkap Ujian Nasional SMP 2019 (UN dan USBN)

Ini Dia Panduan Lengkap UN dan USBN SMA 2019!