Home » Informasi UN » Penjelasan Soal HOTS yang akan muncul di UN dan SBMPTN nanti

Penjelasan Soal HOTS yang akan muncul di UN dan SBMPTN nanti

Quipper soal HOTS UN & SBMPTN

Quipperian, siapa yang enggak dag dig dug dengan adanya metode terbaru HOTS alias higher order thinking skills atau kemampuan berpikir tingkat tinggi ini saat ujian nanti? Bukan hanya kamu, semua teman-teman lain pun turut merasakan, kok. Istilah HOTS sendiri baru ramai diperbincangkan beberapa bulan belakangan. HOTS ini merupakan penerapan metode belajar yang bercita-cita menghasilkan pelajar yang bisa mengasah logika matematika, critical thinking, serta problem solving skills.

HOTS sendiri sebenarnya merupakan bagian dari Taksonomi Bloom, yang merupakan konsep dari Benjamin S. Bloom, dkk, mengenai tujuan-tujuan pembelajaran yang tertuang dalam buku Taxonomy of Educational Objectives (1956). Dalam Taksonomi Bloom, ada 3 ranah pembelajaran yakni:

  1. Kognitif, keterampilan mental (seputar pengetahuan);
  2. Afektif, sisi emosi (seputar sikap dan perasaan);
  3. Psikomotorik, berhubungan dengan kemampuan fisik (keterampilan).

Kemudian, di ranah Kognitif, dalam revisi yang dilakukan oleh Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk. Pada tahun 2001 silam, urutan kemampuan berpikirnya diubah menjadi:

  1. C1: Mengingat (remember)
  2. C2: Memahami (understand)
  3. C3: Mengaplikasikan (apply)
  4. C4: Menganalisis (analyze)
  5. C5: Mengevaluasi (evaluate)
  6. C6: Mencipta (create)

Nah, Quipperian, sesuai konsep awalnya, tingkatan 1 hingga 3 dikategorikan sebagai LOTS alias kemampuan berpikir tingkat rendah, sedangkan tingkatan 4 hingga 6 dikategorikan sebagai HOTS alias kemampuan berpikir tingkat tinggi.

So, biar kamu tahu seperti apa soal HOTS yang akan muncul saat UN nanti, kali ini Quipper Blog mau menjabarkan secara detail namun simple mengenai tingkatan 4 hingga 6 yang dikategorikan sebagai HOTS di atas. Kuy, simak di bawah, ya!

1. Analyze atau Menganalisis

Level ini merupakan level belajar berbasis keterampilan. Kamu diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang membutuhkan kesimpulan. Kamu harus bisa mengenali persamaan dan perbedaan, menyadari perubahan dalam sebuah buku (seperti karakter, setting tempat dan waktu, perubahan alur cerita, dll), bereksperimen dengan skenario “what if”, menyimpulkan dan mengidentifikasi motif atau penyebab. Kamu juga akan belajar menganalisis segala informasi data dan pengalaman baru sehingga kamu bisa mengaplikasikannya di berbagai bidang lain.

2. Evaluate atau Mengevaluasi

Setelah analisis, kamu akan masuk ke level evaluasi. Level ini merupakan level pembelajaran berbasis afektif alias gaya bahasa yang menentukan makna omongan kamu. Sebagai siswa, kamu harus bisa menjawab pertanyaan yang menuntut kamu untuk mengungkapkan pendapat, menilai keputusan sendiri dan keputusan orang lain, serta membela dan mengkritisi pilihan sendiri dan pilihan orang lain.

Kamu juga harus bisa mempertahankan keputusanmu sendiri, baik itu setuju atau tidak setuju. Selain itu, sebagai seorang siswa kamu juga harus bisa fleksibel dan open-minded terhadap cara berpikir, mulai dari nilai-nilai, sikap, dan minat.

3. Create atau Mencipta

Nah, Quipperian seperti level sebelumnya, di level terakhir Taksonomi Bloom alias level enam ini, Create atau Mencipta merupakan level pembelajaran berbasis afektif. Pada level ini, kamu sebagai siswa harus bisa menciptakan, mendesain, dan membuat jawaban sendiri terhadap masalah-masalah yang ada.

Kamu harus bisa mempresentasikan dan bertahan pada pendapat dan tindakan kamu sendiri. Dalam level ini, kamu juga diharuskan untuk bisa fleksibel dan open-minded terhadap cara-cara berpikir lainnya yang mungkin bisa mengubah pendirianmu sendiri.

Quipperian, untuk mempersingkatnya lagi, coba deh lihat tabel dimensi proses kognitif dari Anderson & Krathwohl (2001) di bawah ini:

HOTS

Mencipta

  • Mengkreasi ide atau gagasan sendiri.
  • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan, menulis, memformulasikan.

Evaluasi

  • Mengambil keputusan sendiri.
  • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih, mendukung.

Analisis

  • Menspesifikasi aspek atau elemen.
  • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, menguji, mengkritisi.

Nah, biar kamu lebih mudah memahami dan menerapkan HOTS dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, coba yuk kerjakan contoh soal di bawah ini!

1. Biologi

Tema: Ruang Lingkup Biologi

Indikator Soal: Analisis tabung yang bisa dibandingkan guna menentukan ada atau tidak adanya pengaruh oksigen di dalam yogurt yang dihasilkan.

Soal di bawah ini merupakan contoh soal HOTS, karena siswa harus menganalisis variabel bebas apa saja dalam percobaan, serta variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas oksigen dan juga siswa harus menganalisis tabung mana yang akan menghasilkan yogurt. Soal ini berada pada kategori C4.

Perhatikan perangkat percobaan di bawah ini!

Tabung I: Susu pasteurisasi + tanpa bakteri asam laktat +  tabung tertutup

Tabung II: Susu pasteurisasi + tanpa bakteri asam laktat + tabung terbuka

Tabung III: Susu pasteurisasi + bakteri asam laktat + tabung tertutup

Tabung IV: Susu pasteurisasi + bakteri asam laktat + tabung terbuka

Untuk mengetahui bahwa oksigen lah yang menjadi faktor berpengaruh pada yogurt yang dihasilkan, maka tabung yang harus dibandingkan yaitu…

  1. I dan III
  2. II dan IV
  3. III dan IV
  4. II dan III
  5. I dan IV

Jawaban: C

Pembahasan:

Oksigen merupakan salah satu variabel bebas pada percobaan di atas. Variabel bebas yaitu variabel yang memengaruhi variabel terikat. Selain oksigen, bakteri asam laktat juga merupakan variabel bebas. Jadi, kalau ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh oksigen pada yogurt yang dihasilkan dengan mengamati tabung III dan IV, karena keduanya diberi bakteri asam laktat yang berperan dalam pembuatan yogurt, tetapi dalam keadaan berbeda, yakni saat tidak ada oksigen (tabung tertutup) dan ada oksigen (tabung terbuka).

2. Bahasa Indonesia

Tema: Membaca Sastra

(1) Aku tidak peduli dengan kondisi adikku yang sedang terbaring di rumah sakit. (2) Ketika Ibuku bilang kalau adik rindu padaku, aku hanya berucap, “Aku sibuk, Bu. Tidak bisa ke rumah sakit.” (3) Meskipun sebenarnya aku bisa menunda pekerjaanku, tapi aku hanya tak ingin bertemu dengannya. (4) Padahal, adikku benar-benar merindukanku.

Bukti watak tokoh aku egois dalam cerita di atas tergambar pada kalimat nomor…

  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 1 dan 4
  4. 2 dan 3
  5. 2 dan 4

Jawaban: D

Pembahasan:

Bukti watak tokoh egois dalam cerita di atas bisa dilihat pada kalimat nomor 2 dan 3, yakni kalimat (2) Ketika Ibuku bilang kalau adik rindu padaku, aku hanya berucap, “Aku sibuk, Bu. Tidak bisa ke rumah sakit.” dan kalimat (3) Meskipun sebenarnya aku bisa menunda pekerjaanku, tapi aku hanya tak ingin bertemu dengannya. Dari kedua kalimat ini, pembaca bisa menyimpulkan bahwa tokoh aku punya sifat egois atau mementingkan perasannya sendiri, padahal sang adik sangat merindukannya.

Quipperian, gimana pembahasan soal HOTS di atas? Semoga cukup membantu kamu, ya! Jangan lupa kunjungi Quipper Blog untuk artikel tentang HOTS lainnya biar kamu semakin paham dan mengerti soal seperti apa yang akan kamu hadapi nanti. Semangat, ya!

Sumber:

Lainya untuk Anda