Memahami Conditional Sentence dengan Tipe dan Contohnya

Dalam bahasa Indonesia, ada yang namanya kalimat pengandaian atau perumpamaan, Quipperian. Contohnya, “Jika aku masuk universitas negeri, orang tuaku berjanji akan membelikanku HP baru.”Nah, kalimat pengandaian atau perumpamaan ini juga ada, lho, dalam bahasa Inggris, yaitu dinamakan conditional sentence. Memangnya, conditional sentence itu apa, sih?Yuk, cari tahu penjelasan beserta contoh dan rumusnya di artikel berikut ini!

Mengenal apa itu conditional sentence

Conditional sentence merupakan kalimat dalam bahasa Inggris yang membahas faktor-faktor yang diketahui atau situasi hipotesis dan konsekuensinya. Nah, conditional sentence lengkap idealnya mengandung conditional clause (klausa bersyarat) atau sering disebut sebagai if-clause (klausa if) dan konsekuensinya. Berikut beberapa contoh kalimatnya:

  • If a certain condition is met, a specific outcome occurs.
  • Water boils when it reaches 100 degrees.

Tipe-Tipe Conditional Sentence

Conditional sentence, terbagi dalam 3 tipe dengan rumusnya masing-masing:

1. Type 1

Tipe 1 ini digunakan untuk sesuatu yang sangat mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Rumus: If + verb 1 + modal (can, will, may)

Contoh: If I study hard, I will achieve my dream.

Dari kalimat ini, terlihat bahwa sesuatu hal akan sangat mungkin terjadi. Jika kamu belajar dengan giat, kamu akan mencapai mimpi kamu. 

2. Type 2

Tipe 2 digunakan untuk mengatakan sesuatu yang masih mungkin terjadi, tapi sangat sulit dan hampir tidak mungkin terjadi.

Rumus: If + verb 2 + modal 2 (could, would, might)

Contoh: If I owned a mall, I would earn more money than today.

Faktanya, kamu enggak punya mall saat ini. Jadi, keinginan kamu untuk mendapatkan uang lebih hari ini sangat sulit terjadi.

3.Type 3

Tipe 3 digunakan untuk menjelaskan keadaan di masa kini yang mungkin akan berbeda jika suatu hal terjadi di masa lampau.

Rumus: If + past perfect tense (had verb 3) + modal 3 (could have verb 3 / would have verb 3 / might have verb 3)

Contoh: If I had obeyed my mom’s advice, I might have been successful.

Kalau saja aku mematuhi saran dari ibu, aku mungkin sudah sukses. Tapi, kenyataannya, di masa lampau, kamu tidak mendengarkan saran dari ibu.

Catatan tentang Penggunaan Conditional Sentence

Selain 3 tipe tadi, ada beberapa catatan tambahan dalam penggunaan conditional sentence ini. 

1. Ada conditional sentence type 0 yang digunakan untuk kalimat berupa fakta scientific

Rumus: If + simple present + simple present

Contoh: If I burn the book, it becomes ash.

Sudah pasti dong, kalau kamu membakar buku, maka buku tersebut akan menjadi abu? Jadi, di kalimat ini, kamu menggunakan type 0.

2. Untuk negative conditional sentence, If clause dapat kamu ubah menjadi unless.

Contoh: If I hadn’t worked in a hospital, I wouldn’t have known the hospital’s hours.

Kita ubah menjadi: Unless I had worked in a hospital, I wouldn’t have known the hospital’s hours.

3. Pada conditional type 2, untuk kalimat nominal, kamu perlu menggunakan were bukan was.

Salah: If I was you.

Benar: If I were you.

4. Kalimat nominal pada type 2 dan 3 dapat diganti dengan dibalikkan.

Contoh: If I had come -> had I come atau If I were you -> Were I you.

Contoh Soal

Nah, sekarang coba kita cek pemahaman Quipperian, yuk dengan mengerjakan beberapa contoh soal di bawah ini.

1. If you … me, I would have been very glad.

  1. Help
  2. Helped
  3. Had helped
  4. Would have helped
  5. Would help

Jawaban: C

Pembahasan:

Would have been merupakan ciri dari penggunaaan modal 3. Jadi kalimat sebelumnya harus menggunakan had + verb 3.

2. If I were you, I would take the scholarship offer. In fact….

  1. I am not you, so I don’t receive the scholarship offer.
  2. I was not you, so I didn’t receive it.
  3. I am you, so I would take the scholarship offer.
  4. I had been you, so I had taken the scholarship offer.
  5. I was you, so I took the offer.

Jawaban: A

Pembahasan:

Kalimat ini merupakan pengandaian jika kamu menjadi temanmu. Faktanya, yang mendapat offer tersebut adalah temanmu, jadi, kamu tidak bisa menerimanya. Kamu juga bisa menggunakan pattern berikut:

  • Conditional sentence: Verb 2/Modal 2 > Fact: Verb 1/Modal 1
  • Conditional sentence: Verb 3/Modal 3 > Fact: Verb 2/Modal 2

Sedikit catatan, jika ditanyakan fakta dari conditional type 1, maka jawabannya bisa menggunakan possibly, probably atau perhaps karena faktanya belum tentu dan masih mungkin terjadi. 

3. The man was an employee with a low income. So he had no car. It means….

  1. If the man is an employee with a high income, he would have bought a car.
  2. If the man had not been an employee with a high income, he wouldn’t have bought a car.
  3. If the man were an employee with a high income, he would buy a car.
  4. If the man had been an employee with a high income, he would have bought a car.
  5. If the man was an employee with a high income, he will buy a house.

Jawaban: D

Pembahasan:

Soal ini merupakan contoh soal yang menanyakan khayalan dengan pattern sebagai berikut:

Fact: Verb 1/Modal 1 > Conditional sentence: Verb 2/Modal 2.

Fact: Verb 2/Modal 2 > Conditional sentence: Verb 3/Modal 3.

Kesimpulan

Dari sini, bisa disimpulkan kalau conditional sentence adalah pernyataan yang membahas faktor-faktor yang diketahui atau situasi hipotesis dan konsekuensinya. Conditional sentence terdiri dari empat tipe.

Tipe 0 mengungkapkan kebenaran umum, tipe 1 mengungkapkan situasi di mana hasilnya mungkin terjadi di masa depan, tipe 2 mengungkapkan hasil yang sama sekali nggak realistis, dan tipe 3 untuk menjelaskan bahwa situasi sekarang bakal berbeda kalau aja suatu hal berbeda terjadi di masa lalu.Gimana, sekarang kamu jadi lebih paham tentang conditional sentence, kan? Kalau mau belajar soal jenis sentences lain dalam bahasa Inggris, langsung aja cek artikel Quipper lainnya, ya!

Lainya Untuk Anda

Mengenal Bahasa Jaksel untuk Tingkatkan Kosakata Bahasa Inggris

16 Contoh Greeting Card untuk Berbagai Momen Penting

Contoh Percakapan dan Penggunaan Kalimat Asking for Attention