Macam-macam Tulang Manusia, Lengkap dengan Fungsinya

Kenapa tubuh manusia bisa bergerak secara aktif? Hal ini dikarenakan tubuh manusia memiliki tulang dan otot yang menjadi alat geraknya. Tulang disebut alat gerak pasif sedangkan otot adalah alat gerak aktif.

Pada pembahasan kali ini, kita akan belajar tentang tulang manusia. Kamu akan tahu apa arti kata tulang, fungsi, jenis-jenis, dan proses pembentukannya. Langsung saja, simak pembahasannya di artikel ini.

Pengertian Tulang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tulang adalah rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang. Sementara, secara ilmiah, tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari serat, sel, dan substansi dasar yang memiliki fungsi cukup penting untuk tubuh manusia.

Apa fungsi dari tulang?

Tulang yang menjadi penyusun rangka tubuh manusia memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan letak di tubuh dan fungsinya. Berikut ini beberapa fungsi tulang secara umum:

  • Sebagai alat gerak pasif.
  • Memberikan bentuk tubuh.
  • Menegakkan dan menahan tubuh.
  • Tempat melekatnya otot.
  • Melindungi organ-organ vital, seperti jantung, paru-paru, dan otak.
  • Tempat pembentukan sel darah di sumsum tulang.
  • Tempat menyimpannya fosfor dan kalsium

Apa saja jenis-jenis tulang?

Macam-macam tulang pada manusia dibagi menjadi berdasarkan bentuk dan jenis penyusunnya. Berikut penjelasan lengkapnya yang dikutip dari Biologi untuk SMA Kelas XI terbitan Penerbit Erlangga.

Berdasarkan Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, berikut ini jenis-jenis tulang manusia:

Tulang Pipa

Jenis tulang pertama adalah tulang pipa, disebut juga dengan tulang panjang. Nama tulang ini diambil karena bentuknya yang seperti pipa, yaitu memanjang dan bulat dengan bagian tengah berlubang. Di bagian dalam tulang pipa terdapat sumsum merah yang fungsinya sebagai tempat pembentukan sel darah merah.

Sementara itu, tulang pipa memiliki fungsi untuk memfasilitasi pergerakan dengan bekerja selayaknya tuas. Tulang pipa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu epifisis (kedua ujung yang bersendian dengan tulang lain), diafisis (bagian tengah), dan cakra epifisis (bagian di antara epifisis dan diafisis). Contoh-contoh tulang pipa antara lain: tulang paha, tulang lengan, tungkai, tulang selangka, dan ruas-ruas jari.

Tulang Pipih

Selanjutnya ada tulang pipih yang terdiri dari lempengan tulang kompak dan tulang spons. Sama seperti tulang pipa, di dalam tulang pipih juga terdapat sel darah merah. Namun, pada tulang pipih juga bisa ditemukan sel darah putih.

Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung organ vital serta tempat melekatnya otot. Maka dari itu, tulang pipih banyak ditemukan di kepala, dada, dan area pinggul. Contoh tulang pipih antara lain tulang belikat, tulang rusuk, tulang panggul, tulang dahi, dan tulang dada.

Tulang Pendek

Nama tulang dan jenis tulang selanjutnya adalah tulang pendek. Disebut tulang pendek karena ukurannya yang memang pendek dan berbentuk bulat. Pada tulang pendek, dapat dijumpai sumsum tulang merah sebagai pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.

Fungsi tulang pendek adalah untuk memberikan kekuatan pada area yang punya gerakan terbatas. Tulang pendek biasa dijumpai di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

Tulang Tak Beraturan

Tulang beraturan memiliki ciri berbentuk kompleks dan tidak beraturan. Tulang beraturan berfungsi untuk menopang tubuh, memberi bentuk wajah, dan melindungi sumsum tulang belakang. Tulang pendek bisa ditemukan di area wajah dan ruas-ruas tulang belakang.

Tulang Sesamoid

Jenis tulang terakhir adalah tulang sesamoid. Tulang ini berbentuk seperti wijen yang berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan dan gesekan. Contoh tulang sesamoid antara lain adalah tulang tempurung lutut, tulang tangan, dan tulang telapak kaki.

Berdasarkan penyusunnya

Berdasarkan penyusunnya, tulang dibagi menjadi tulang rawan dan tulang keras.

Tulang Rawan

Tulang rawan disusun dari sel-sel tulang rawan yang dikenal dengan istilah kondrosit. Sel-sel tulang rawan ini menghasilkan matriks berupa kondrin dengan ruang antar selnya berisi banyak zat perekat dan sedikit zat kapur. Sehingga, tulang rawan bersifat lentur. Tulang rawan sendiri dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hialin, serat, dan elastik.

  • Tulang rawan hialin
  • Tulang tawan hialin adalah tipe tulang tawan yang paling banyak ditemui di tubuh manusia. Matriks tulang rawan hialin transparan jika dilihat dengan mikroskop. Tulang rawan hialin adalah penyusun tulang rangka embrio yang nantinya akan berkembang menjadi tulang keras.

    Fungsi tulang rawan hialin adalah sebagai pelapis tulang di persendian (tulang rawan artikular) dan sebagai pembentuk kerangka embrionik. Pada manusia dewasa, tulang rawan hialin bisa ditemui di bagian sendi gerak untuk pelicin permukaan tulang sendi, ujung tulang rusuk, hidung, laring, bronkus, dan trakea.

  • Tulang rawan serat
  • Selanjutnya ada tulang rawan serat atau tulang rawan fibrosa yang memiliki matriks berupa berkas serabut kolagen. Karena matriksnya ini, tulang rawan serat bersifat kuat dan kaku, serta dapat menahan guncangan. Maka dari itu sebagai bantalan pada sendi dan mengurangi gesekan antar tulang yang dapat menimbulkan nyeri. Contoh tulang rawan serat bisa kamu temukan di antar ruas tulang belakang dan cakram sendi lutut.

  • Tulang rawan elastik
  • Tulang rawan selanjutnya adalah tulang rawan elastik yang mengandung serabut elastik. Tulang ini bisa kamu temukan pada daun telinga dan epiglotis. Fungsi dari tulang rawan elastik adalah untuk memberikan kekuatan dan elastisitas pada struktur tubuh dan organ-organnya.

Tulang keras

Jenis tulang berdasarkan penyusunnya yang selanjutnya adalah tulang keras. Jenis tulang ini masih dibagi menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Berikut ini penjelasannya:

  • Tulang kompak
  • Tulang kompak tersusun dari osteon atau sistem Havers yang di dalamnya terdapat osteosit. Fungsi dari tulang kompak adalah untuk menahan tekanan dan memberikan kekuatan secara mekanik.

  • Tulang Spons
  • Selanjutnya ada tulang spons yang tersusun dari trabekula yang mengandung osteosit. Tulang spons berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas dan membantu menambah kekuatan mekanik tulang.

Bagaimana proses pembentukan tulang?

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, proses pembentukan tulang disebut dengan osifikasi. Proses ini terjadi di mana sel-sel mesenkim dan kartilago diubah menjadi tulang selama perkembangannya.

Proses osifikasi terjadi dengan beberapa tahapan, yaitu:

  • Proses pembentukan tulang diawali dari tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
  • Tulang rawan yang sudah terbentuk akan menghasilkan rongga yang terisi osteoblas.
  • Osteosit dibentuk ke arah luar atau berbentuk konsentris (saluran Harvers).
  • Di sekitar osteosit akan terbentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor.
  • Pembentukan pusat osifikasi sekunder akan muncul di setiap epifisis, proses ini akan membuat tulang semakin panjang.

Kesimpulan

Sekian penjelasan tentang macam-macam tulang manusia. Tulang manusia dikelompokkan berdasarkan bentuk dan penyusunnya. Berdasarkan bentuk, ada lima jenis tulang manusia, yaitu tulang pipa atau panjang, tulang pipih, pendek, tak beraturan, dan sesamoid. Sementara, berdasarkan penyusunnya, tulang dibagi menjadi tulang rawan dan keras.

Apabila kamu membutuhkan penjelasan lebih lanjut terkait materi tulang manusia, kamu bisa bergabung dengan Bimbingan Online Quipper Video

Lainya Untuk Anda

Contoh Perubahan Lingkungan beserta Dampaknya pada Makhluk Hidup

7 Penyimpangan Semu Hukum Mendel beserta Contohnya

Pengertian Kemosintesis beserta Fungsi, Peran, Reaksi, Proses, dan Contohnya