Sebelum membahas tentang elastisitas uniter, Quipperian harus mengetahui konsep tentang elastisitas pada umumnya terlebih dulu, nih.
Elastisitas merupakan salah satu konsep dasar ilmu ekonomi yang tidak asing lagi bagi Quipperian yang sekarang duduk di bangku kelas X. Sebagai pengingat, elastisitas adalah suatu respon yang dilakukan pebisnis tentang jumlah permintaan dan penawaran barang yang dipengaruhi oleh perubahan harga.
Banyak faktor yang memengaruhi perubahan harga ini seperti adanya perang, bencana alam, krisis bahan baku, dan sebagainya sehingga dapat disimpulkan bahwa harga memiliki sifat yang sangat dinamis.
Elastisitas sendiri ada 2 jenis, yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
Elastisitas permintaan (Ed) digunakan untuk mengetahui besaran perubahan jumlah barang yang diminta sebagai respon dari adanya kenaikan harga barang itu sendiri.
Selanjutnya, elastisitas penawaran (Es) digunakan untuk mengetahui besaran perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai respon dari adanya kenaikan harga barang itu sendiri.
Kedua jenis elastisitas ini berguna sebagai landasan strategi yang bisa digunakan pebisnis untuk memutuskan apakah akan menambah produksi atau tidak di masa-masa tertentu.
Elastisitas permintaan dan penawaran sama-sama memiliki 5 jenis kondisi yang sesuai dengan hasil perhitungannya, yaitu:
- Permintaan/ Penawaran Elastis (Ed/ Es > 1)
- Permintaan/ Penawaran Tidak Elastis (Ed/ Es < 1)
- Permintaan/ Penawaran Elastis Uniter (Ed/ Es = 1)
- Permintaan/ Penawaran Elastis Sempurna (Ed/ Es = ~)
- Permintaan/ Penawaran Tidak Elastis Sempurna (Ed/ Es = 0)
Wah, ternyata pembahasan tentang elastisitas cukup luas ya, Quipperian! Nah, sekarang lanjut ke pembahasan mengenai elastisitas uniter, ya. Yuk, simak sampai selesai!
Apa Itu Elastisitas Uniter?
Lantas, apa yang dimaksud dengan elastisitas uniter? Elastisitas uniter adalah suatu keadaan saat perubahan jumlah barang sebanding dengan perubahan jumlah harga.
Seperti yang tertulis dalam pembahasan tentang jenis-jenis elastisitas, elastisitas uniter memiliki 2 bentuk berbeda, yaitu permintaan elastis uniter dan penawaran elastis uniter. Supaya lebih paham, mari kita bahas satu per satu.
1. Permintaan Elastisitas Uniter (Ed = 1)
Elastisitas ini terjadi saat perubahan permintaan suatu produk sebanding dengan perubahan harga produk tersebut (nilai koefisien Ed = 1).
Singkatnya, saat sebuah barang harganya turun (n)%, maka perubahan permintaan barang yang terjadi persentasenya akan sama, yaitu sebesar (n)%.
Agar dapat mengetahui apakah sebuah permintaan tersebut elastisitasnya uniter atau tidak, ada rumus yang bisa digunakan untuk mengeceknya:
Ed = [(Q1 – Q0) : (P1 – P0)] x (P0 : Q0)
Ed = koefisien permintaan elastisitas uniter
Q1 = jumlah produk akhir
Q0 = jumlah produk awal
P1 = harga akhir
P0 = harga awal
Contoh Soal Permintaan Elastisitas Uniter:
Sebuah kipas angin yang harganya Rp140.000 kini turun menjadi Rp70.000. Karena ada penurunan harga, maka permintaan masyarakat terhadap kipas angin ini naik dari 20.000 unit menjadi 30.000 unit. Dengan data harga dan permintaan barang yang tertera, permintaan elastis uniternya adalah sebagai berikut:
Diketahui:
P0 = 140.000
P1 = 70.000
Q0 = 20.000
Q1 = 30.000
Jawab:
Ed = [(Q1 – Q10) : (P1 – P0)] x (P0 : Q0)
= [(30.000 – 20.000) : (70.000 – 140.000)] x (140.000 : 20.000)
= [(10.000) : (-70.000)] x 7
= -1/7 x 7
= -1
Nah, walaupun hasilnya negatif, tetap diambil nilai absolutnya ya, Quipperian. Jadi, karena permintaan elastisitas uniternya adalah 1, maka dapat disimpulkan bahwa persentase perubahan harga sama dengan permintaan barangnya.
2. Penawaran Elastisitas Uniter (Es = 1)
Elastisitas ini terjadi saat perubahan penawaran suatu produk sama dengan perubahan harga produk itu sendiri (nilai koefisien Es = 1).
Artinya, saat sebuah barang harganya naik (n)%, maka persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi juga sebesar (n)%.
Agar dapat mengetahui apakah sebuah penawaran elastisitasnya uniter atau tidak, berikut ini adalah rumus yang bisa kamu gunakan untuk membuktikan hasilnya:
Es = [(Q1 – Q0) : (P1 – P0)] x (P0 : Q0)
Es = koefisien penawaran elastisitas uniter
Q1 = jumlah produk akhir
Q0 = jumlah produk awal
P1 = harga akhir
P0 = harga awal
Contoh Soal Penawaran Elastisitas Uniter:
Sebuah tetikus (mouse) yang harganya Rp165.000 kini naik menjadi Rp215.000. Karena ada kenaikan harga, maka penawaran sebuah toko terhadap tetikus (mouse) ini naik dari 33.000 unit menjadi 43.000 unit. Dengan data harga dan penawaran barang yang diketahui, penawaran elastisitas uniternya dapat dihitung dengan rumus seperti ini:
Diketahui:
P0 = 165.000
P1 = 215.000
Q0 = 33.000
Q1 = 43.000
Jawab:
Es = [(Q1 – Q0) : (P1 – P0)] x (P0 : Q0)
= [(43.000 – 33.000) : (215.000 – 165.000)] x (165.000 : 33.000)
= [(10.000) : (50.000)] x 5
= 1/5 x 5
= 1
Jadi, karena hasil hitungan dari penawaran elastisitas uniternya adalah 1, maka dapat disimpulkan bahwa persentase perubahan harga sama dengan penawaran barangnya. Di sini, elastisitas uniter juga dapat disebut sebagai elastisitas normal atau elastisitas satuan.
Contoh Barang Elastisitas Uniter
Meskipun elastisitas uniter termasuk kasus yang jarang ditemui, tetapi ada beberapa barang yang sifatnya termasuk dalam kategori ini.
Barang-barang yang memiliki sifat elastisitas uniter adalah barang-barang kebutuhan sekunder seperti:
- Handphone
- Laptop
- Kipas angin
- Televisi
- DVD player
- Kulkas
- Speaker
- Ac
- Rice cooker
- Mesin cuci
- dan barang elektronik lainnya
Kurva Penawaran Elastisitas Uniter
Quipperian, berikut ini adalah gambaran kurva grafik penawaran elastisitas uniter:
sumber: nanopdf.com
Kurva memperlihatkan garis yang semakin naik, yang disebabkan oleh perubahan harga P0 ke P1, dan jumlah penawaran barang Q0 ke Q1.
Hal ini berarti kenaikan harga produk besarnya sama dengan penawaran yang dilakukan sehingga koefisiennya Es = 1.
Kurva Permintaan Elastisitas Uniter
Kemudian, berikut ini adalah gambaran kurva grafik permintaan elastisitas uniter:
sumber: nanopdf.com
Kurva yang menurun memperlihatkan bahwa ketika terjadi kenaikan harga dari P0 ke P1 mengubah jumlah permintaan barang dari Q0 ke Q1. Karena persentasenya sama dan menghasilkan koefisien Ed = 1, maka kurva ini menggambarkan permintaan elastisitas uniter.
Demikian penjelasan tentang elastisitas uniter ini, Quipperian! Agar lebih jelas dan paham tentang materi elastisitas lainnya, kamu bisa temukan artikelnya di Quipper Blog, ya!
Semoga kamu semakin mengerti tentang materi Ekonomi kali ini dan makin semangat belajar dengan gabung bersama Quipper Video!
Penulis: Tami Kira