Hai Quipperian, pernahkah kamu melihat penampakan kota terdingin di dunia? Kota tersebut adalah Yakutia yang terletak di dataran Siberia, Rusia. Jika musim dingin, suhu kota bisa mencapai -70o C. Sejauh mata memandang, kamu hanya akan melihat hamparan salju. Bahkan, untuk keperluan minum, penduduk setempat memanfaatkan salju sebagai sumber mata air. Caranya, dengan merebus salju-salju itu hingga mencair agar bisa dikonsumsi. Tahukah kamu jika pada proses peleburan salju menjadi air itu termasuk perubahan Fisika lho. Lalu, apa yang dimaksud perubahan Fisika? Yuk, simak selengkapnya!
Pengertian Perubahan Fisika
Perubahan Fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan pembentukan zat baru. Artinya, perubahan ini hanya terjadi secara fisik, tidak sampai pada reaksi kimiawi zat. Contoh perubahan Fisika dalam kehidupan sehari-hari adalah melelehnya es batu menjadi air, penghancuran batuan besar menjadi batuan yang lebih kecil, proses penggilingan beras menjadi tepung, dan masih banyak lainnya.
Hubungan Perubahan Fisika dan Sifat Fisika
Mengapa suatu zat bisa mengalami perubahan Fisika? Ternyata, hal itu berkaitan dengan sifat fisika yang dimiliki oleh setiap zat. Sifat fisika adalah sifat yang bisa diamati dan diukur tanpa melibatkan reaksi kimia di dalamnya. Contoh sifat Fisika adalah titik didih, titik leleh, massa jenis, kemampuan menghantarkan listrik, kekuatan, elastisitas, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Perubahan Fisika
Suatu perubahan dikatakan perubahan Fisika jika memiliki ciri-ciri seperti berikut.
Bersifat Reversible
Bersifat reversible artinya bisa kembali ke kondisi awalnya. Hal itu karena perubahan hanya terjadi pada fisik zatnya. Contoh saat kamu membekukan es, lalu es kamu keluarkan hingga mencair. Jika cairan itu kamu letakkan ke dalam freezer, maka akan terbentuk es kembali.
Tidak Disertai Pembentukan Zat Baru
Perubahan Fisika tidak menghasilkan zat baru. Itulah mengapa perubahan ini bersifat reversible. Jika terbentuk zat baru, sudah pasti tidak bisa dikembalikan ke kondisi awalnya. Contoh pada peleburan lilin. Apakah lilin meleleh membentuk zat baru? Tentu tidak ya. Buktinya, saat sudah dingin lilin akan kembali mengeras seperti sedia kala. Meskipun, bentuknya berbeda.
Tidak Mengalami Reaksi Kimia
Umumnya, reaksi kimia adalah reaksi yang bersifat irreversible atau tidak bisa dikembalikan ke kondisi awalnya. Reaksi semacam ini tidak terjadi pada perubahan Fisika, ya. Contoh bijih kopi yang sudah disangrai, lalu digiling hingga halus. Apakah proses penggilingan itu membuat kandungan kopi berubah? Tentu tidak, ya.
Jenis-Jenis Perubahan Fisika
Berdasarkan penyebabnya, perubahan Fisika dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
Perubahan Fisika Akibat Perubahan Wujud
Perubahan wujud termasuk perubahan Fisika. Biasanya, perubahan wujud zat ini terjadi akibat pengaruh suhu atau pemanasan. Adapun contoh perubahan wujud zat adalah sebagai berikut.
- Membeku
Membeku adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat akibat penurunan suhu. Contoh peristiwa membeku adalah air yang dibekukan menjadi es, lilin yang meleleh akan mengeras saat sudah dingin, dan sebagainya. - Mencair
Mencair adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair akibat pemanasan. Contoh mentega akan meleleh saat dipanaskan, es akan mencair jika diletakkan di suhu ruang, cokelat batangan akan meleleh jika dipanaskan, dan sebagainya. - Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair karena zat melepaskan energi panasnya. Contoh peristiwa mengembun adalah tetesan air pada tumbuhan di pagi hari. - Menguap
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas akibat pemanasan. Contoh saat kamu merebus air, semakin lama kamu biarkan, air akan menyusut hingga kemudian habis. Air habis karena berubah wujud menjadi uap. - Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contoh, kapur barus akan semakin mengecil dan habis saat diletakkan di ruangan. - Mengristal
Mengristal adalah perubahan wujud zat dari uap menjadi padat akibat suhu terlalu rendah. Contoh, terbentuknya salju saat musim dingin.
Perubahan Fisika Akibat Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk benda juga bisa dikategorikan sebagai perubahan Fisika. Mengapa demikian? Karena perubahan bentuk tidak mengubah sifat-sifat zat awalnya. Contoh, kayu jati diukir dan dibentuk menjadi lemari atau kursi, kertas digunting berbentuk burung, dan sebagainya.
Perubahan Fisika Akibat Perubahan Ukuran
Selain bentuknya berubah, perubahan Fisika juga bisa ditandai dengan perubahan ukuran. Perubahan ukuran ini bisa diakibatkan oleh tekanan atau proses penggilingan. Misalnya, kopi hitam digiling menjadi bubuk kopi, beras digiling menjadi tepung beras, dan sebagainya.
Perubahan Fisika Akibat Perubahan Volume
Perubahan volume suatu zat juga menandakan terjadinya perubahan Fisika. Hal itu karena pertambahan atau pengurangan volume tidak mempengaruhi sifat zatnya. Misalnya, air menyusut saat dipanaskan.
Perubahan Fisika Akibat Perubahan Bentuk Energi
Perubahan energi juga termasuk perubahan Fisika. Mengingat, perubahan energi tidak mengakibatkan perubahan sifat zat awalnya. Misalnya, berputarnya baling-baling kipas angin saat dinyalakan.
Perubahan Fisika Akibat Pelarutan
Proses pelarutan bisa mengakibatkan perubahan Fisika maupun Kimia. Perubahan Fisika dalam proses pelarutan terjadi jika zat terlarutnya tidak mengalami perubahan susunan kimia. Misalnya, pasir yang dilarutkan di dalam air. Apakah pasir itu akan berubah zat setelah dilarutkan? Tentu tidak, ya.
Perbedaan antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Seperti pada pembahasan di atas bahwa perubahan Fisika adalah perubahan yang tidak disertai terbentuknya zat baru. Artinya, perubahan hanya terjadi pada fisik zatnya. Sementara perubahan Kimia adalah perubahan yang disertai pembentukan zat baru. Artinya, perubahan terjadi secara kimiawi hingga mengubah sifat zat awalnya.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper!